Marosong-osong Maralok-alok Pembagian Upacara Perkawinan Pada Masyarakat Angkola-Sipirok

Gbr2. Manortor Panaek Gondang

3.3.8 Marosong-osong

Acara Marosong-osong adalah acara dimana anakboru memberikan hadiah tumpak kepada moranya. Bahan yang mereka bawa tersebut disebut Osongosong. Osongosong ini berbentuk segi empat yang dibentuk seperti kerucut yang tertutup dan memiliki tanduk salapsap tanduk yang dibuat pada dinding kerucut. Dinding dari osongosong ditutupi dengan abit godang. Di dalamnya telah dimasukkan beras, kelapa, mentimun, dan agar osongosong ini dapat berdiri tegak maka dibuat tiang dari batang tebu. Gbr3. Marosong-osong Gbr4. Marosong-osong Gbr5. Osong-osong Pada acara Marosong-osong pihak Anakboru berangkat menuju bagas godang dengan barisan pemegang pedang dan tombak bagian depan, anak dari Anakboru yang memakai tuku rencong tapa kuda yang dipayungi dengan payung rarangan. Barisan Ina ibu dari anakboru tersebut menjunjung ampang yang berisi nasi, rombongan dari pihak anakboru, pemain gondang dan paronang-onang. Setelah mereka tiba di halaman bagas godang tersebut, Napande ni Mora utusan dari salah satu mora mulai berpantun, dan kemudian dibalas Napande ni Anakboru utusan dari salah satu Anakboru. Sebagi contoh pantun yang disampaikan: Mora: Bobang hami bobang Mago soban sabobohan Homang hami homang Biasi bahat hamu sauduran. Aha maksud tujuan? Anakboru: Bahat hami sauduran Na sian huta balian Giot patumbuk partuturon Padomu padan parjanjian Setelah berbalas pantun selesai maka manortorlah Bayo Pangoli dengan Boru Na Nioli di halaman bagas godang dan menuju bagas godang. Setelah sampai di dalam bagas godang mereka kembali manortor dan mengakhirinya dengan kata “horas”. Semua bahan yang mereka bawa diletakkan di depan mora dan menyampaikan maksud dari apa yang mereka bawa. Seterusnya setelah pernyataan maksud tersebut mereka kemudian minum dan setelah minum mereka diantar menuju rumah yang akan menjadi tempat marharejo tempat dilaksanakannya upacara.

3.3.9 Maralok-alok

Martahi alok-alok adalah sidang adat yang terbesar dalam pesta perkawinan kerena dalam sidang inilah akan diputuskan bisa atau tidaknya adat terlaksana. Yang akan memutuskannya adalah Raja Panusunan Bulung, Raja Pangondian Bulung, Haruaya Mardomu Bulung, Torbing Balok. Dalam alok-alok ini maksud dan tujuan disampaikan dahulu kepada paralok-alok protokol dalam sidang oleh raja pamusuk dihadapan semua raja-raja. Kemudian paralok-alok akan bertanya kepada Raja Pangondian struktur yang akan maralok-alok. Dalam pembicaraan ini mereka akan saling bertukar pendapat terhadap pelaksanaan adat yang akan dikerjakan. Dan setelah pelaksanaan adat disetujui oleh semua raja-raja sidang adat, maka selanjutnya ditentukan pekerjaan yang akan dilakukan di Mata Ni Harejo itu. Dalam alok-alok ini setiap bagian yang akan bekerja