Mata pencarian lain yang terdapat di desa ini adalah adanya orang yang berjualan kopi, sebagai guru, pegawai negeri, tukang kayu, tukang jahit, dan angkutan.
Jikalau diperhatikan, kehidupan masyarakat Bunga Bondar tidak terpengaruh dengan berkembangnya beberapa daerah dengan memasukkan kemajuan yang ada di perkotaan
seperti hal yang berhubungan dengan teknologi. Hal ini memang diterima oleh masyarakat Bunga Bondar namun mereka tidak begitu memusatkan perhatian pada
kehidupan yang modern. Hal ini dikarenakan mereka dapat hidup rukun satu dengan yang lain dalam satu kelurahan dan mereka lebih menekankan anak-anak mereka untuk
lebih mengutamakan kehidupan yang beragama dan beradat agar tidak terpengaruh kepada perkembangan dunia meskipun sesungguhnya mereka tetap memberikan
kepercayaan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti perkembangan tersebut demi perkembangan pendidikan mereka.
Berikut akan dipaparkan tabel mata pencarian masyarakat Bunga Bondar dilihat dari faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan desa:
2.4.1 Penduduk Yang Bermata Pencarian Pertanian:
Tabel berikut akan memaparkan secara terperinci tentang penduduk yang bermata pencarian pertanian:
Tabel 4. Penduduk Yang Bermata Pencarian Pertanian: Jenis Mata Pencarian
Jumlah jiwa
Petani pemilik tanah 145 jiwa
Petani penggarap tanah 29 jiwa
Peternakan 3 jiwa
Jumlah 177 jiwa
Dengan melihat tabel di atas dapat di ketahui bahwa dari 1.242 jiwa yang terdapat di desa Bunga Bondar terdapat 81, 9 jiwa penduduk yang bermata pencarian
sebagai petani. Namun jika diperhatikan berdasarkan tabel tidak semua memiliki lahan sendiri, masih ada yang mengusahakan dengan menggarap tanah. Sementara dilihat
dari usaha beternak, hanya sekitar 1,6 dan ini tidak mendominasi di desa Bunga Bondar.
2.4.2 Penduduk Yang Bermata Pencarian Perdagangan:
Tabel berikut akan memaparkan secara terperinci tentang penduduk yang bermata pencarian perdagangan:
Tabel 5. Penduduk Yang Bermata Pencarian Perdagangan: Jenis Mata Pencarian
Jumlah jiwa
Toko 2 jiwa
Warung kopi 7 jiwa
Jumlah 9 jiwa
Sumber: Kantor Kepala Lurah Bunga Bondar, 2010
Berdasarkan data yang tertera di atas terdapat 9 jiwa yang memiliki usaha berdagang dan jika dilihat dengan persentase, hanya sekitar 0,72 dari jumlah
keseluruhan penduduk Bunga Bondar. Kondisi jarak yang tidak begitu jauh dari kecamatan Sipirok dan memadainya angkutan kota mengakibatkan tidak banyak
penduduk Bunga Bondar yang menekuni usaha berdagang ini. Penulis mengamati bahwa penduduk Bunga Bondar sudah mempersiapkan
bahan pokok makanan seperti cabe, bawang dan bahan rempah-rempah yang akan
mereka pergunakan selama seminggu. Setiap seminggu sekali pada hari Selasa subuh diadakan pasar poken yang khusus menjual bahan-bahan pokok lauk pauk, sayur
mayor dan beberapa keperluan rumah tangga yang senantiasa dibutuhkan. Untuk beras mereka tidak lagi membelinya karena mereka sendiri adalah petani.
Penduduk Bunga Bondar juga memanfaatkan tanah yang ada disekitar rumah mereka dengan menanam bahan pokok makanan seperti cabe, daun bawang, sayur. Hal
inilah yang membuat mereka lebih sehat karena mengkonsumsi makanan hasil tanaman sendiri dan jarang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat kimia.
Apabila mereka kekurangan persediaan, mereka dapat berbelanja ke Sipirok dan hanya memakan waktu selama 30 menit dengan angkutan kota dan sekitar 15-20
menit dengan mengendarai sepeda motor.
2.4.3 Penduduk Yang Bermata Pencarian Industri kerajinan