Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan

2.3 Komposisi Penduduk Desa Bunga Bondar

Penduduk asli desa Bunga Bondar adalah masyarakat suku Angkola yang sering disebut Angkola-Sipirok. Penduduknya berjumlah 1.242 jiwa dan mayoritas beragama Islam. Warga yang tinggal di desa ini mayoritas bermarga Siregar, hal ini disebabkan karena desa Bunga Bondar didirikan oleh marga Siregar dan orang yang menjadi raja adalah yang bermarga Siregar. Hal ini mengakibatkan bahwa marga Siregar dihormati masyarakat oleh karena keturunan raja. Meskipun suku Angkola telah tersebar di seluruh wilayah di Sumatera Utara namun warga Angkola yang berasal dari Bunga Bondar tetap menjaga norma-norma adat yang diajarkan kepada mereka. Dan hal ini juga terlihat dari kepedulian masyarakat Bunga Bondar kepada warganya begitu juga kepada warga yang berasal dari suku atau daerah lain. Keharmonisan masyarakat mengakibatkan budaya Angkola- Sipirok tetap terjaga.

2.3.1 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

Tabel berikut akan memaparkan secara terperinci tentang jumlah dan komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin: Tabel 1. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Umur Jenis kelamin Jumlah Pria Wanita 0-4 46 47 93 5-9 44 43 87 10-14 45 47 92 15-19 55 57 112 20-24 62 64 126 25-29 54 58 112 30-34 40 41 81 35-39 38 40 78 40-44 36 35 71 45-49 35 32 67 50-ke atas 179 144 323 Jumlah 634 608 1242 Sumber: Kantor Kepala Lurah Bunga Bondar, 2010 Dari data di atas yang paling banyak mendiami wilayah Bunga Bondar ditinjau dari umur dan jenis kelamin adalah penduduk dengan usia 50 tahun keatas dengan jumlah 323 jiwa. Dari pemantauan penulis kemungkinan yang menyebabkan hal ini adalah karena banyak penduduk Bunga Bondar yang merantau dan berpindah tempat ke daerah Sipirok, Padangsidimuan, dan bahkan di luar kota dan pulau.

2.3.2 Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan

Dilihat dari segi pendidikan, penduduk Bunga Bondar hanya mengikuti pendidikan formil. Sementara pendidikan non formil seperti pendidikan keterampilan khusus tidak didirikan oleh pemerintah setempat. Meskipun dari segi pendidikan masyarakat Bunga Bondar belum mendapatkan fasilitas yang memadai seperti di daerah kecamatan Sipirok, namun mereka tetap bergiat untuk mengikuti pengajaran dan penduduk Bunga Bondar tetap menomor satukan pendidikan kepada anak-anak mereka. Hal ini terlihat dengan jarak sekolah yang berada di daerah Sipirok dan juga di desa yang lain tidak menyurutkan semangat mereka untuk belajar dan bersekolah. Jenjang perguruan tinggi adalah impian setiap orang tua terhadap anak-anak mereka. Hal ini menyebabkan tidak sedikit yang melanjut ke perguruan tinggi dan merantau untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang memadai dan tidak sedikit pula para pejabat negeri yang berasal dari daerah Bunga Bondar seperti Raja Inal Siregar, Dr. Bajora dan bebebapa pejabat lainnya wawancara dengan Bpk. Mangaraja Tunggal. Table berikut akan menunjukkan komposisi pendidikan formil desa Bunga Bondar: Tabel 2. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Jenis pendidikan Jumlah jiwa Belum sekolah 127 jiwa Belum tamat SD 148 jiwa Tamat SD 148 jiwa Tamat SLTP 337 jiwa Tamat SMU 435 jiwa Tamat Akademi 26 jiwa Tamat Perguruan Tinggi 21 jiwa Buta aksara 10-55 thn - Jumlah 1242 jiwa Sumber: Kantor Kepala Lurah Bunga Bondar, 2010

2.3.3 Komposisi Penduduk Menurut Agama