kerja mulai dari tugas kecil sampai kepada tugas besar. Harajaon-hatobangonlah yang akan membagi pekerjaan ini kepada kerabat satu kampung, baik kahanggi, anak boru
dan mora. Sehingga sering sekali dalam tahi godang ini hampir semua penduduk di satu kampung terlibat dan ambil bagian dalam perkerjaan.
Gbr1. Martahi Godang
3.3.5 Manghobar Manjujur Boru
Manghobar manjujur boru adalah lamaran kepada pihak perempuan. Dalam lamaran ini pihak laki-laki menyampaikan maksud kedatangan mereka yaitu hendak
melamar manghobar boru dihadapan Hasuhuton, Anakboru, Pisangraut dan Mora dari pihak perempuan. Sebagai kata pengantar dari dari acara ini, anak boru dari pihak
laki-laki akan menyuguhkan burangir nahombang kepada pihak perempuan. Dan setelah mereka mendapatkan keputusan maka pihak parboru akan menerima lamaran
dan dilanjutkan ke acara pertunangan yaitu pemberian mas kawin manjujur yang dihadiri oleh dua saksi dari pihak parboru dan dua saksi dari pihak paranak kahanggi
dan anakboru. Manghobar manjujur boru tidak termasuk dalam upacara martahi karena acara
lamaran ini disampaikan diluar dari partahian namun biasanya diadakan setelah Martahi Nisibahue.
Sesudah manjujur boru, dilanjutkan makan bersama dan menghidangkan semua makanan kepada semua undangan yang datang di kampung tersebut.
3.3.6 Panaek Gondang
Setelah martahi godang terlaksana, maka diadakan panaek gondang. Panaek Gondang adalah pertanda bahwa upacara ini dapat dimulai dan membuka tempat
upacara galanggang. Sebelum panaek gondang mereka menyiapkan barang-barang yang akan dipakai yaitu:
- Burangir Partahian Sitolu Rangkap
- Santan pamurgo-murgoi
- Abit Godang
- Payung Rarangan, podang dengan tombak
- Tuku
- Gondang saraban
Semua barang ini dipersiapkan diatas tikar yang telah disiapkan di Bagas Godang tersebut. Kemudian perlengkapan ini diletakkan ditengah pertemuan
harajaon-hatobangon, suhut habolonan, kahanggi, anak boru, pisangraut, dan mora.
Selanjutnya dilakukan penyerahan burangir kepada Hatobangon-harajaon oleh anak boru dan setelah itu diletakkan di depan raja pamusuk. Kemudian dilanjutkan
dengan menyampaikan maksud mulai dari bagian Ama dari Suhutbolon, kahanggi, anakboru, pisang raut, dan mora. Maksud ini akan dijawab oleh Hatobangon-
harajaon Bonabulu bahwa mereka sudah menerima maksud kedatangan tersebut dalam tahi-tahi sebelumnya. Raja pamasuk akan menyampaikan kembali bagaimana niat dari
pihak paranak dan parboru kepada raja pangondian bulung, raja panusunan bulung, haruaya mardomu bulung, torbing balok dalam musyawarah besar maralok-alok
untuk mengadakan adat nagodang dalam upacara pernikahan mereka. Raja Pamusuk akan menyampaikan kepada pemain gondang supaya
memainkan gondang dengan sebaik-baiknya. Kepada Anakboru diberi tugas untuk membuka Payung Rarangan, pedang dan tombak dipajang dan dikibarkan di depan
rumah Hasuhuton dan Kahanggi. Setelah itu mereka memasuki acara mangan santan makan santan kemudian
dilanjutkan manortor yang dimulai dari: 1
Ama dari Suhutbolon Sahasuhuton, Kahanggi, Anakboru, Pisangraut. 2
Hatobangon-Harajaon Bonabulu 3
Ina Suhutbolon, Kahanggi, Anakboru, Pisangraut.
Gbr2. Manortor Panaek Gondang
3.3.8 Marosong-osong