karena P2 merupakan saudara dekat dari P1, P2 yang sudah bekerja di Jakarta diharapkan dapat membantu P1 yang sedang kesulitan dalam biaya pengobatan.
c. Analisis Ilokusi Data 1
Pada data satu terdapat beberapa tindak tutur ilokusi, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tindak tutur ilokusi asertif
Dalam surat yang dikirimkan P1 kepada P2 terdapat sejumlah tindak tutur ilokusi yang dikategorikan asertif, di antaranya adalah sebagai berikut:
1 Tuturan yang mengandung tindak tutur ilokusi asertif
menyatakan menyatakan informasi, menjelaskan
a. “Bagaimana dengan keadaan Hanny, adiknya, dan Hans, suami
istri? Moga-moga dalam keadaan selamat. ”
b. “Maade telah 10 hari di SG, dalam keadaan sakit, yaitu penyakit
yang dulu kumat lagi. Tapi di sini Maade hanya modok di rumah bekas murid Maad
e yang dulu”. Berdasarkan teori Searle tuturan 1.a merupakan tuturan yang termasuk
dalam tindak tutur ilokusi asertif dengan kata kunci menyatakan. Makna dasar dari tuturan tersebut adalah P1 memberikan pertanyaan kepada P2 mengenai
kondisi P2. Namun makna ilokusi dari tuturan yang disampaikan P1 kepada P2 merupakan kalimat yang mengandung maksud P1 yang mengharapkan P2 beserta
keluarganya dalam keadaan yang sehat. Tuturan tersebut juga mengandung maksud menunjukkan perhatian P1 kepada keluarga P2. Tuturan tersebut
diujarkan oleh PI kepada P2 karena memang mereka tinggal berjauhan dan mereka jarang bertemu sehingga ketika berkoresponden mereka tidak lupa untuk
saling memberi kabar. Tuturan tersebut bukan hanya tuturan yang menanyakan kabar, melainkan juga sebagai bentuk pengharapan agar keluarga P2 dalam
keadaan yang sehat. Berdasarkan teori Searle tuturan 1.b merupakan tuturan yang termasuk
dalam tindak tutur ilokusi asertif menyatakan. Makna dasar dari tuturan tersebut adalah bentuk pernyataan yang dapat diketahui kebenarannya.Tuturan tersebut
disampaikan P1 dengan maksud untuk memberitahukan kepada P2 mengenai
keadaannya yang jatuh sakit, namun tidak memiliki biaya untuk dirawat di rumah sakit sehingga terpaksa mondok pada bekas muridnya. Selain bermaksud untuk
memberitahukan mengenai keadaannya, P1 juga mengharapkan agar P2 dapat mengerti sehingga melakukan sesuatu untuk membantunya.
2 Tuturan yang mengandung tindak tutur asertif mengeluh
menyatakan keluh-kesan mengenai sesuatu
“Harusnya Maade terus ke Jakarta berobat dan juga untuk pensiun adikmu Arief, tapi ongkosnya Maade tidak punya.
” Berdasarkan teori Searle tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur
ilokusi asertif mengeluh. Dalam tuturan tersebut, memang tidak secara gamblang P1 mengeluh kepada P2 namun ketika P1 mengatakan “tidak punya ongkos”
merupakan keluhan P1 mengenai keadaannya yang menyebabkan ia tidak bisa ke Jakarta untuk melakukan pengobatan dan juga mengurus pensiunan. Pemilihan
kota Jakarta untuk pengobatan mengandung maksud bahwa Jakarta adalah kota yang perkembangannya lebih maju dibanding dengan kota lain sehingga apabila
ingin melakukan pengobatan di sanalah tempat yang tepat.
2. Tindak tutur ilokusi ekspresif
Dalam surat yang dikirim P1 kepada P2 tidak saja mengandung tindak tutur ilokusi asertif, terdapat pula tindak tutur ilokusi ekspresif.
1 Tuturan yang mengandung tindak tutur ekspresif memuji
menyatakan sanjungan
“Anakanda Hans yang terkasih” Makna dasar dari tuturan tersebut adalah sebuah pernyataan yang
diujarkan P1 kepada P2, namun berdasarkan teori Searle tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur ilokusi ekspresif memuji. Dalam tuturan tersebut, P1 membuka
percakapan dalam suratnya dengan tuturan memuji P2. Melalui tuturan tersebut terlihat hubungan yang akrab antara P1 dengan P2, dan karena surat yang
dikirimkan P1 merupakan surat pribadi yang tergolong nonformal dan ditunjukkan kepada keluarga maka hal tersebut wajar dilakukan oleh P1.