8. Identitas lawan tutur
a. Gender
: Laki-laki b.
Umur : tidak diketahui
c. Pekerjaan
: Dosen, akademisi d.
Domisili : Singapore
e. Daerah asal
: Singapore f.
Bahasa yang dipakai sehari-hari : Bahasa Inggris
9. Hubungan penutur dengan lawan tutur: Rekan kerja, teman.
b. Konteks pada Data 7
Data tujuh merupakan surat yang dikirimkan H.B. Jassin kepada Yock Fang, apabila dilihat secara seksama sebenarnya surat ini bukanlah surat pertama
yang dikirimkan P1 kepada P2 namun karena penulis tidak dapat menemukan surat-surat sebelumnya maka penulis hanya dapat meneliti surat ini. Surat ini
membahas mengenai berbagai macam hal. Dalam penulisan suratnya, P1 menulis surat dalam bentuk poin-poin, dalam surat ini terdapat beberapa poin diantaranya
membahas proses mencetak buku, rencana pembuatan fragmen, hingga mengenai penerimaan hadiah dari Prof. Dr. Teuku Iskandar.
c. Analisis Ilokusi Data 7
Data ke tujuh merupakan surat yang ditulis dengan bentuk poin-poin, dalam surat tersebut terdapat tindak tutur ilokusi sebagai berikut ini:
1. Tuturan yang mengandung ilokusi asertif
Tuturan yang mengandung ilokusi dalam data tujuh teridentifikasi sebanyak tiga tuturan dengan kata kunci menyarankan dan menyatakan.
1 Tuturan
yang mengandung
ilokusi asertif
menyatakan memberitahukan, mengutarakan
a. “baru-baru ini datang ke Jakarta Prof. Dr. Teuku Iskandar
menghadiahkan saya bukunya yang terakhir, Sejarah Melayu Klasik Sepanjang Abad, sudahkah S
audara lihat?” b.
“sekian dulu Saudara Yock Fang. Saya harap Saudara sekeluarga baik-baik saja. Bagaimana keadaan kesehatan Saudara? Saya selalu
mendoakan Saudara Yock Fang sekeluarga baik-baik saja. Salam saya sekelua
rga kepada Saudara Yock Fang sekeluarga”.
Berdasarkan teori Searle tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur ilokusi asertif menyatakan. Tuturan 1.a disampaikan P1 dengan maksud
memberitahukan kepada P2 mengenai dirinya yang baru saja memperoleh hadiah buku dari Prof. Dr. Teuku Iskandar, tuturan itu pun diujarkan dengan maksud
untuk mengetahui apakah P2 sudah membaca buku tersebut atau belum. Berdasarkan teori Searle tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur
ilokusi asertif menyatakan. Tuturan 1.b disampaikan P1 dengan maksud untuk mengutarakan harapannya kepada P2 agar keadaan P2 selalu baik-baik saja,
maksud dari tuturan tersebut juga sebagai menutup pembicaraan dengan P2. Dalam tuturan tersebut terlihat hubungan yang baik bukan hanya terjalin antara P1
dengan P2 melainkan antara keluarga mereka pun sudah sangat dekat.
2 Tuturan yang mengandung ilokusi asertif menyarankan memberikan
pendapat
“Apakah Saudara Yock Fang tidak membuat rampai dari fragmen- fragmen Sastra Melayu Klasik?
Saya kira akan menarik”. Berdasarkan teori Searle tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur
ilokusi asertif menyarankan. Tuturan 2 disampaikan oleh P1 dengan maksud untuk memberikan pendapat kepada P2 untuk membuat rampai dari fragmen.
Tuturan tersebut diutarakan dengan maksud agar P2 dapat mempertimbangkan pendapat yang dikemukakan oleh P1. Walaupun tuturan tersebut dalam bentuk
pertanyaan namun sebenarnya secara tidak langsung P1 menyarankan kepada P2 untuk membuat Fragmen Sastra Melayu Klasik.
2. Tuturan yang mengandung ilokusi ekspresif
Dalam data tujuh, terdapat pula beberapa tindak tutur ilokusi ekpresif dengan kata kunci, yaitu berterima kasih dan meminta maaf, penjabarannya sebagai berikut
ini:
1 Tuturan yang mengandung ilokusi ekspresif berterima kasih
mengutarakan rasa terima kasih
“Pertama-tama terima kasih atas kiriman cek Singapore 500,-“. Berdasarkan teori Searle tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur
ilokusi ekspresif berterima kasih. Tuturan 1 disampaikan P1 dengan maksud
untuk menyatakan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan oleh P2. Tuturan ini disampaikan oleh P1 di awal penulisan surat dengan maksud
menunjukkan bahwa P1 bersungguh-sungguh mengutarakan terima kasihnya kepada P2. Adapun ucapan terima kasih yang dituturkan dikarenakan P2 yang
telah mengirim sejumlah uang kepada P1. P2 memang kerap mengirim beberapa uang hal tersebut dikarenakan P1 dan P2 bekerja sama dalam memproduksi buku
selain itu P2 sering mengirim uang terkadang untuk keperluan berobat P1.
2 Tuturan yang mengandung ilokusi ekspresif meminta maaf
mengutarakan kesalahan
“sampai hari ini Erlangga belum selesai mencetak SMK II tak jelas, maaf”.
Berdasarkan teori Searle tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur ilokusi ekspresif meminta maaf. Tuturan 2 tidak hanya dimaksudkan untuk
memberitahukan mengenai proses percetakan buku Sastra Melayu Klasik II tetapi juga sebagai bentuk penyesalan P1 kepada P2 yang belum bisa memberikan
kepastian mengenai kapan proses percetakan buku tersebut akan selesai. Terkait dengan ketidakjelasan proses cetakan buku SMK maka P1 pun meminta maaf
dengan sungguh-sungguh pada P2.
3. Tuturan yang mengandung ilokusi direktif
Dalam data ini, hanya terdapat satu buah bentuk ilokusi direktif dengan kata kunci memesan. Tuturan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Tuturan yang mengandung ilokusi direktif memesan
“Beberapa waktu yang lalu kepada saudara ABP Al-Quran Berwajah Puisi, dan kontroversi ABP apakah sudah saudara terima? Tolong
tawarkan kepada Pustaka Nasional. Barangkali Bapak Semait berminat mengadakan di Singapore, Malaysia, dan Brunai Darussalam? Saya kira di
sana mereka juga berminat”.
Berdasarkan teori Searle tuturan tersebut termasuk dalam tindak tutur ilokusi direktif memesan. Dalam tuturan 1 P1 mengajukan beberapa pertanyaan dengan
maksud untuk memesan kepada P2 mengenai buku Al-Quran Berwajah Puisi. P1 memesan kepada P2 untuk menawarkan buku ABP kepada seorang bernama
Bapak Semait. Tuturan tersebut diungkapkan kepada P2 dengan maksud karena