Penelitian Terdahulu KAJIAN TEORETIS

restu, mengingat kan, memaksa, merayu, menantang, menyarank an, memohon, mem peringati, menganjur kan, mengharap kan, mengajak, menyela, menegur, memarahi, menangih janji, mempersila kan, mengintero gasi dan melarang. 2. Jamilatun 2011 “Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif pada Rubrik KRIING SOLOPOS sebuah tinjauan pragmatik” Independent: 1. Pragmatik 2. Situasi tutur 3. Tindak tutur 4. Rubrik Dependent: Tindak Tutur Direktif Metode padan Wujud tindak tutur direktif yang terdapat dalam RKS sebanyak 12 jenis tindak tutur, wujud tindak tutur ekspresif yang terdapat dalam RKS sebanyak 43 jenis. 3. Edah Ajizah 2014 “Ilokusi dalam Dialog Drama RT Nol RW Nol Karya Independent: 1. Pragmatik 2. Tindak tutur 3. Ilokusi Model penelitian Miles dan Huberman Dalam drama tersebut terdapat Iwan Simatupang dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra di SMP” 4. Drama Dependen: Tindak Tutur Ilokusi dalam Drama dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan verifikasi. 179 yang termasuk ke dalam ilokusi asertif, 76 ilokusi komisif, dan 17 buah ilokusi deklarasi. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi merupakan hal yang penting dalam melakukan sebuah penelitian, melalui metodologi penelitian, dapat dilihat proses mendapatkan sebuah data hingga proses mengolah data tersebut. Skema konseptual 1 Sumber Mahsun dan Meleong, yang telah dimodifikasi peneliti

A. Rancangan Penelitian

Berdasarkan skema konseptual di atas, rancangan penelitian tersebut berpijak pada tiga aspek, yaitu ancangan penelitian, metode penelitian, dan teknik penelitian. Ancangan penelitian yang digunakan adalah ancangan pragmatik, hal tersebut dikarenakan teori tindak tutur ilokusi merupakan salah satu materi yang dibahas dalam ruang lingkup pragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan menggunakan beberapa teknik dalam penelitian.

B. Metodologi Penelitian

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Melalui metode yang tepat, seorang peneliti tidak hanya mampu melihat Metodologi Penelitian Ancangan pragmatik Metode kualitatif Metode simak Teknik Teknik dokumentasi Teknik simak Teknik Simak bebas cakap Teknik Catat fakta sebagai kenyataan, tetapi juga mampu memperkirakan kemungkinan- kemungkinan yang dapat terjadi melalui fakta itu. 1 Di dalam sebuah penelitian terdapat dua metode penelitian, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamatan mulai mencatat dan menghitung dari satu, dua, tiga, dan seterusnya. Berdasarkan pertimbangan demikian, kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, chi-kuadrat, dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau kuantitas. 2 Pendapat Bogma dan Guba dalam buku Uhar Suharsaputra, Penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati, sementara itu Kirk dan Miller mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. 3 Menurut Jane Richie, penelitian kualitatif adalah upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. 4 Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif, karena data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis jika ada, melainkan hasil analisis berupa deskripsi dari gejala-gejala 1 Syamsuddin AR,danVismaia S. Damaianti, MetodePenelitianPendidikanBahasa, Bandung: RemajaRosdakarya, 2011, h. 14. 2 Lexy J. Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, Bandung: RemajaRosdakarya, 2011,h. 3. 3 Uhar Suharsaputra,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, Bandung: PT. Refika Aditama, 2012, h. 181. 4 Lexy J. Moleong, MetodologiPenelitianKualitatif, Bandung: RemajaRosdakarya, 2011, h. 6. yang diamati, yang tidak selalu harus berbentuk angka-angka atau koefisien antarvariabel. 5 Skripsi ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif, hal tersebut dikarenakan data-data yang diperoleh kemudian diolah dengan mendeskripsikan hasil temuan. Selain termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif, skripsi ini juga menggunakan metode simak dalam penyediaan datanya.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dari penelitian ini adalah tindak tutur ilokusi dalam surat- surat pribadi H.B. Jassin beserta balasannya. Tindak tutur ilokusi yang menjadi acuan dalam menganalisis adalah kategori tindak tutur ilokusi yang dikelompokkan oleh Searle.

D. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah seluruh tuturan dalam surat-surat H.B. Jassin beserta balasannya yang telah ditemukan oleh peneliti sebanyak delapan surat, di antaranya adalah surat Maade kepada H.B. Jassin data satu, surat H.B. Jassin kepada Maade data dua, surat H.B. Jassin kepada Arsyad data tiga, surat Arsyad kepada H.B. Jassin data empat, surat Mak Soleha kepada H.B. Jassin data lima, surat H.B. Jassin kepada Mak Soleha data enam, surat H.B. Jassin kepada Yock Fang data tujuh, dan surat Yock Fang kepada H.B. Jassin data delapan. Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel, yaitu menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu menentukan sampel atas dasar beberapa pertimbangan. Pertimbangan peneliti dalam memilih sampel tersebut atas dasar karena surat-surat tersebut belum dibukukan oleh pihak H.B. Jassin atau pihak lain, selain itu peneliti hanya memilih surat yang masih ada balasannya. Peneliti hanya memilih delapan surat yang ada balasannya agar peneliti lebih mudah untuk menafsirkan maksud dan tujuan dari tuturan-tuturan yang terdapat dalam surat tersebut karena tuturan yang terdapat dalam surat balasan dapat dijadikan sebagai informasi tambahan dalam menentukan maksud dan tujuan isi surat. 5 M. Subana,Dasar-DasarPenelitianIlmiah, Bandung: CV. PustakaSetia, 2001,h. 17.

E. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan berbagai metode dan teknik yang sesuai dengan objek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak, sedangkan untuk teknik yang digunakan adalah teknik dokumentasi, teknik simak bebas cakap, dan teknik catat. Aplikasi dari teknik dokumentasi yang diterapkan oleh peneliti, yaitu peneliti mencari secara langsung data primer berupa surat-surat yang masih tersimpan di Perpustakaan H.B. Jassin, selanjutnya penggunaan teknik simak bebas cakap dilakukan oleh peneliti setelah mendapatkan data primer kemudian peneliti membaca dengan cermat surat-surat pribadi yang telah ditemukan, dan selanjutnya menerapkan teknik catat dengan mencatat tuturan-tuturan dan mengklasifikasikan sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan. Adapun penjabaran dari pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode Simak

Peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang yang menjadi informan. Perlu ditekankan bahwa menyadap penggunaan bahasa yang dimaksudkan menyangkut penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tertulis. Terkait hal ini, peneliti melakukan proses menyimak, membaca surat-surat pribadi H.B. Jassin beserta balasannya yang telah diperoleh.

a. Teknik Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber nonmanusia.

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Dalam Bahasa Melayu Tanjung Balai

8 93 82

Penggunaan Diksi dalam Surat Pembaca Surat Kabar Harian Kompas dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas IX SMP

0 3 141

TINDAK ILOKUSI PADA DIALOG FILM SERDADU KUMBANG SUTRADARA ARI SIHASALE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

4 26 86

Deiksis Sosial pada Surat Pembaca Harian Kompas Edisi Juli 2016 dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP

0 4 213

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA POJOK SURAT KABAR KOMPAS EDISI Tindak Tutur Ilokusi Pada Wacana Pojok Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 Diimplementasikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Sma/Smk Kelas X.

0 3 12

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA POJOK SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DIIMPLEMENTASIKAN Tindak Tutur Ilokusi Pada Wacana Pojok Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 Diimplementasikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Sma/Smk Kelas X.

0 3 12

ANALISIS PERBEDAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI BAHASA OPINI PADA LIMA SURAT KABAR DI INDONESIA Analisis Perbedaan Tindak Tutur Ilokusi Bahasa Opini Pada Lima Surat Kabar Di Indonesia Edisi 25 September - 01 Oktober 2014.

0 2 11

ANALISIS PERBEDAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI BAHASA OPINI PADA LIMA SURAT KABAR DI INDONESIA Analisis Perbedaan Tindak Tutur Ilokusi Bahasa Opini Pada Lima Surat Kabar Di Indonesia Edisi 25 September - 01 Oktober 2014.

0 6 14

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA KOLOM OLAHRAGA DI Tindak Tutur Ilokusi Pada Kolom Olahraga Di Surat Kabar Solopos Edisi Juni-Juli 2012.

0 1 11

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA KOLOM OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JUNI-JULI 2012 Tindak Tutur Ilokusi Pada Kolom Olahraga Di Surat Kabar Solopos Edisi Juni-Juli 2012.

1 2 16