Contohnya: memaafkan, memberi selamat, menghargai, memberi salam duka, mengutuk, menantang.
E. Expositives, jenis ini adalah tindakan bahasa yang sulit didefinisikan, karena
tindakan bahasa ini menyederhanakan ucapan-ucapan serta penggunaan kata- kata agar selaras dengan suatu argumentasi atau percakapan. Dengan kata
lain, tindakan bahasa ini digunakan dalam memberi keterangan yang menyangkut pengurai pendapat, pengarahan, dan penjelasan mengenai adat
istiadat. Contoh: „aku menjawab’, „aku membantah’, „aku mengizinkan’, „aku menggambarkan’, „aku mengasumsikan’, „aku mendalilkan’.
Selanjutnya Searle dalam buku Kunjana Rahardi, menggolongkan tindak tutur ilokusi dalam aktivitas bertutur ke dalam lima macam bentuk tuturan, yakni
1 asertif, 2 direktif, 3 ekspresif, 4 komisif, dan 5 deklarasi.Tindak tutur ilokusi tersebut sebenarnya sama dengan tindak tutur ilokusi yang diungkapkan
oleh Austin, Searle hanya melengkapi atau menyempurnakan teori Austin.Setiap bentuk tuturan yang disampaikan oleh Searle seperti disebutkan di atas itu dapat
dijelaskan sebagai berikut:
27
a. Bentuk tutur asertif assertive. Adapun yang dimaksud dengan bentuk tutur
asertif adalah bentuk tutur yang mengikat penutur pada kebenaran proposisi yang sedang diungkapkannya dalam tuturan itu. Bentuk tutur asertif itu
dapat mencakup hal-hal sebagai berikut : a menyatakan stating, b menyarankan suggesting, c membual boasting, d mengeluh
complaining, dan e mengklaim claiming. b.
Bentuk tuturan direktif directive, yang dimaksud dengan bentuk tutur direktif adalah bentuk tuturan yang dimaksudkan oleh si penuturnya untuk
membuat pengaruh agar sang mitra tutur melakukan tindakan-tindakan yang dikehendakinya seperti berikut ini : a memesan ordering, b memerintah
commanding, c memohon requesting, d menasihati advising, dan e merekomendasi recommending.
c. Bentuk tutur ekspresif expressive,yang dimaksud dengan bentuk tuturan
ekspresif ini adalah bentuk tutur yang berfungsi menyatakan atau
27
Kunjana Rahardi,Sosiopragmatik,Jakarta: Erlangga, 2009,h. 17-18.
menunjukkan sikap psikologis si penutur terhadap keadaan tertentu seperti yang dapat disebutkan berikut ini: a berterima kasih thaking, b
memberi selamat congratulating, c meminta maaf pardoning, d menyalahkan blaming, e memuji praising, dan f berbela sungkawa
condoling. d.
Bentuk tutur komisif commissive, yang dimaksud dengan bentuk tutur komisif adalah bentuk tutur yang digunakan untuk menyatakan janji atau
penawaran tertentu seperti berikut ini: a berjanji promising, b bersumpah, dan c menawarkan sesuatu offering.
e. Bentuk tutur deklarasi declaration. Adapun yang dimaksud dengan bentuk
tutur deklarasi adalah bentuk tutur yang menghubungankan antara isi tuturan dengan kenyataannya seperti a berpasrah resigning, b memecat
dismissing. c membabtischristening, d memberi nama naming, e mengangkat appointing, f mengucilkan excommunicating, dan g
menghukum sentencing. Satu hal sangat mendasar yang dapat dicatat dari penggolongan tindak
tutur ilokusi atau illocunary acts ini ke dalam bentuk-bentuk tuturan menurut filsuf bahasa yang sangat ternama ini adalah bahwa satu tindak tutur, yakni tindak
tutur ilokusi, ternyata dapat memiliki bentuk-bentuk tuturan yang mencerminkan maksud dan fungsi komunikatif yang bermacam-macam.
4. Surat Pribadi
A. Pengertian Surat
Apabila berbicara arti surat maka akan ditemukan berbagai macam cara pengungkapan rumusan surat tersebut. Di bawah ini disajikan beberapa arti surat
menurut para ahli.
28
a. Samsoeri Effendi mengemukakan arti surat dapat disamakan dengan
mengutarakan pembicaraan tertulis kepada seseorang yang tidak dihadapi.
28
Asyraf Suryadi,Menulis Berkomunikasi dengan Surat, Pangkal Pinang: UBB Press, 2010,h.1-2.
b. Adapun menurut Thomas Wiyasa, surat adalah satu sarana untuk
menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu ke pihak yang lain.
c. Menurut TJ. Rahma M.A. Gani, surat adalah hubungan komunikasi yang
berbentuk tulisan serta berisi pernyataan sebagai bahan informasi untuk disampaikan kepada pihak lain.
d. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, surat
adalah kertas yang tertulis berbagai-bagai isi dan maksudnya. Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang digunakan sebagai alat
komunikasi untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara tertulis dari pihak satu kepada pihak lain. Informasi tersebut bisa berupa pemberitahuan,
pernyataan, pertanyaan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan lain sebagainya.
29
Surat pribadi adalah surat yang berisi masalah pribadi yang ditujukan kepada keluarga, teman, atau kenalan karena sifatnya akrab dan santai, dalam
surat pribadi biasa digunakan bahasa ragam akrab dan ragam santai.
30
Ditinjau dari sifat isinya, surat adalah jenis karangan komposisi paparan. Di dalam paparan pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya, menjelaskan
apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Ditinjau dari peraturannya, surat adalah percakapan yang tertulis. Jadi, sejenis dengan ragam percakapan dialog seperti
yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Ditinjau dari fungsinya, surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi tulis, surat dipandang sebagai alat
komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis.
31
Dalam penulisan surat pribadi, berkaitan juga dengan penggunaan ragam bahasa. Ragam bahasa yang paling berkaitan dengan situasi berbahasa atau
pragmatik adalah ragam fungsional. Martin Joos, linguis berkebangsaan Amerika,
29
Adlan Ali Tanzil,Pedoman Lengkap Menulis Surat, Tangerang: PT. Kawan Pustaka, 2006, h. 1.
30
Soedjito, dan Solchan TW,Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2004, h. 14.
31
Soedjito, dan Solchan TW,Surat Menyurat Resmi Bahasa Indonesia, PT. Remaja Rosdakarya: Bandung, 2004, h. 1.
membagi ragam fungsional menjadi lima sub-ragam, yakni baku, resmi, usaha, santai, dan akrab.
32
Jadi dapat disimpulkan bahwa surat adalah salah satu media atau alat yang dapat digunakan oleh manusia ketika tidak dapat bertatap muka secara langsung
dalam menjalin sebuah komunikasi dengan berbagai tujuan.
B. Dasar-dasar Komunikasi dengan Surat
Dasar-dasar komunikasi dengan surat yang meliputi surat sebagai media komunikasi, surat sebagai dokumen tertulis, dan surat sebagai wakil atau duta.
33
1. Surat sebagai Media Komunikasi
Komunikasi tidak hanya digunakan untuk pemenuhan kebutuhan materil, melainkan juga untuk pengoperan ilmu pengetahuan, baik secara horizontal
maupun secara vertikal, yakni penyampaian informasi dari yang mengetahui kepada yang tidak mengetahui, sehingga informasi itu pada akhirnya menjadi
milik bersama.
34
Di dalam proses komunikasi ada tiga unsur yang sangat berperan aktif. Pertama: komunikator yang berdiri dan memainkan model atau media komunikasi
verbal maupun non-verbal. Kedua: komunikasi pribadi atau kelompok adalah pihak yang menerima hubungan dari komunikator. Ketiga: message pesan
adalah unsur terpenting dan inti dalam interaksi antara komunikator dengan komunikan.
35
Berkomunikasi berarti mengemukakan buah pikiran melalui media tertentu dengan maksud untuk mendapat tanggapan sehingga diharapkan tujuan
berkomunikasi berhasil dengan sebaik-baiknya.Berkirim surat pada hakikatnya, melakukan komunikasi sehingga tujuan utama si penulis surat yaitu, memperoleh
tanggapan dari si penerima surat. Oleh karena itu, surat merupakan media komunikasi yang banyak dipergunakan baik oleh badan usaha maupun
perseorangan.
32
Djago Tarigan,Proses Belajar Mengajar Pragmatik,Bandung: Angkasa, 1990, h. 33.
33
Asyraf Suryadi,Menulis Berkomunikasi dengan Surat, Pangkal Pinang: UBB Press, 2010, h. 4-5.
34
S.M. Siahaan,Komunikasi Pemahaman dan Penerapannya, Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia, 1990, h. 10.
35
Ibid, h. 11.
Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya
komunikasi hanya bisa terjadi, kalau didukung adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek.
36
a. Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri
dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok. b.
Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan,
hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. c.
Media Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-
macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi, pancaindra dianggap sebagai media komunikasi.Selain indra manusia, ada juga saluran komunikasi
seperti telepon, surat, telegram yang digolongkan sebagai media komuniasi antarpribadi.
d. Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai, atau negara. e.
Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang terjadi dipikir,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap, dan tingkah laku seseorang.
36
Hafied Cangara,Pengantar Ilmu Komunikasi,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012, h. 24-28.