Tindak Tutur Kajian Teoretis

Searle dalam buku Tagor,mengutarakan bahwa suatu tindak tutur memiliki makna di dalam konteks, dan makna itu dapat dikategorikan ke dalam makna lokusi, ilokusi, dan perlokusi. 13

2. Jenis-Jenis Tindak Tutur

Austin dalam buku Tagor, membedakan antara ujaran yang mengatakan pernyataan, pemerian, dan sebagainya dan ujaran yang melakukan sesuatu misalnya berjanji, memperingatkan, minta maaf, dan sebagainya. Perbedaan ini dimaksudkan untuk membedakan ujaran yang tidak berupa tindakan konstantif dan ujaran yang berupa tindakan performatif. Namun, dalam artikelnya How to do thing with word , ia mengubah teori asliya itu. Ia mengemukakan bahwa dalam artikel itu, ujaran konstantif juga terbukti bisa menjadi tindak tutur speect act, yaitu melakukan tindak seperti performatif; membuat suatu pernyataan atau memerikan sesuatu sama-sama membentuk tindak tutur. 14 Austin dalam buku Ibrahim, mengembangkan teori tindak tuturnya secara lebih umum. Ujaran bisa melakukan tiga jenis tindak. Tindak ilokusi locutionary acts merupakan tindak mengatakan sesuatu; menghasilkan serangkaian bunyi yang berarti sesuatu. Ini merupakan aspek bahasa yang merupakan pokok penekanan linguistik tradisional. Tindak perlokusi menghasilkan efek tertentu pada pendengar. Persuasi merupakan tindak perlokusi: orang tidak dapat mempersuasi seseorang tentang sesuatu hanya dengan mengatakan Saya mempersuasi anda. Contoh-contoh yang sesuai adalah meyakinkan, melukai, menakut-nakuti, dan membuat tertawa. Tindak ilokusi dilakukan dengan mengatakan sesuatu, dan mencakup tindak-tindak seperti bertaruh, berjanji, menolak, dan memesan. 15 John R. Searle dalam buku Alwasilah, menyatakan bahwa dalam pratik penggunaan bahasa terdapat setidaknya tiga macam tindak tutur. Ketiga macam tindak tindak tutur itu berturut-turut dapat disebutkan sebagai berikut: 1 tindak lokusioner locutionary acts, 2 tindak ilokusioner illocutionary acts,3 tindak perlokusioner perlocutionary acts. 13 Tagor Pangaribuan, Paradigma Bahasa,Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008, h. 117. 14 Sumarsono,Filsafat Bahasa, Jakarta: Gramedia, 2004, h. 38-39. 15 Abd. Syukur Ibrahim, Kajian Tindak Tutur,Surabaya: Usaha Nasional, 1993, h. 115. Tindak lokusioner adalah tindak bertutur dengan kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat itu. Tindak tutur ini dapat disebut sebagai the act af saying something.Dalam tindak ilokusioner tidak dipermasalahkan maksud dan fungsi tuturan yang disampaikan oleh si penutur.Jadi, tuturan tanganku gatal misalnya, semata-mata hanya dimaksudkan untuk memberitahu si mitra tutur bahwa pada saat dimunculkannya tuturan itu tangan penutur sedang dalam keadaan gatal. Tindak ilokusioner adalah tindak melakukan sesuatu dengan maksud dan fungsi tertentu pula. Tindak tutur ini dapat dikatakan sebagai the act of doing something.Tuturan tanganku gatal yang diucapkan penutur bukan semata-mata dimaksudkan untuk memberitahu si mitra tutur bahwa pada saat dituturkannya tuturan itu rasa gatal sedang bersarang pada tangan penutur, namun lebih dari itu bahwa penutur menginginkan mitra tutur melakukan tindakan tertentu berkaitan dengan rasa sakit gatal pada tangannya itu. Tindak ilokusioner adalah apa yang ingin dicapai oleh penuturnya pada waktu menuturkan sesuatu dan dapat merupakan tindakan menyatakan, berjanji, meminta maaf, mengancam, meramalkan, dan sebagainya. 16 Tindak perlokusi adalah tindak menumbuhkan pengaruh effect kepada mitra tutur. Tindak tutur ini dapat disebut dengan the act af affecting someone. Tuturan tanganku gatal, misalnya dapat digunakan untuk menumbuhkan pengaruh effect rasa takut kepada mitra tutur. Rasa takut itu muncul, misalnya, karena yang menuturkan tuturan itu berprofesi sebagai seorang tukang pukul yang pada kesehariannya sangat erat dengan kegiatan memukul dan melukai orang lain. 17 Setiap kali mengucapkan sesuatu, ada tiga tindak yang langsungdilakukan secara bersamaan. Pertama adalah tindak lokusioner, yaitu menghasilkan ucapan yang tertata baik menurut tata bahasa yang sedang digunakan. Kedua adalah tindak ilokusioner, yaitu menyampaikan makna tertentu. Ilokusi yangdisampaikan 16 F.X Nandar, Pragmatik dan Penelitian Pragmatik, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009,h. 14. 17 Kunjana Rahardi,Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2005. h. 35-36. lewat lokusi adalah makna ingindisampaikan. Ketiga adalah tindak perlokusi, yaitu efek dari kata-kata yang diucapkan. 18 Dalam bertutur, seseorang melakukan tindak lokusi, tindak ilokusi, dan mungkin bahkan tindak perlokusi. Menurut Austin dalam buku Louise Cummings , tindak lokusi „kira-kira sama dengan pengujaran kalimat tertentu dengan pengertian dan acuan tertentu, yang sekali lagi kira-kira sama dengan „makna’ dalam pengertian tradisional. Selama penutur berkata „Anjing galak itu ada di kebun’ sedang berusaha memproduksi kalimat yang maknanya didasarkan pada acuan pada anjing dan kebun tertentu dalam dunia luar, maka penutur ini sedang memproduksi tindak tutur lokusi Austin. Namun demikian, dalam memproduksi tindak ilokusi kita „juga melakukan berbagai tindak ilokusi seperti memberitahu, memerintah, mengingatkan, melaksanakan, dan sebagainya, yakni, ujaran- ujaran yang memiliki daya konvensional tertentu’. Bagi Austin, tujuan penutur dalam bertutur bukan hanya untuk memproduksi kalimat-kalimat yang memiliki pengertian dan acuan tertentu. Bahkan, tujuannya adalah untuk menghasilkan kalimat-kalimat semacam ini dengan pandangan untuk memberikan kontribusi jenis gerakan interaksional tertentu pada komunikasi. 19 Wijana dalam buku Kunjana Rahardi telah menguraikan adanya dua macam jenis tindak tutur di dalam praktik berbahasa, yakni 1 tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung, 2 tindak tutur literal dan tindak tutur tidak literal. Adapun yang dimaksud dengan tindak tutur langsung adalah tindak tutur yang dinyatakan sesuai dengan modus kalimatnya. Kalimat berita atau deklaratif adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Kalimat tanya digunakan untuk menanyakan sesuatu, sedangkan kalimat perintah digunakan untuk menyatakan perintah. Jadi tindak tutur itu sesungguhnya merefleksikan fungsi konvensional dari sebuah kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan tindak tutur tidak langsung adalah tindakan yang tidak dinyatakan langsung oleh modus kalimatnya. Ada kalanya, untuk menyampaikan maksud „memerintah’, orang akan menggunakan kalimat 18 Elizabeth Black,Stilistika Pragmatis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 38. 19 Louise Cummings,Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h. 9. berita, atau bahkan mungkin menggunakan tanya. Ada kalanya pula, sebuah pertanyaan harus dinyatakan secara tidak konvensional dengan sebuah kalimat berita.Akan tetapi, perlu diketahui juga bahwa kalimat perintah mustahil dapat digunakan secara tidak langsung untuk menyatakan maksud yang bukan perintah. Jadi, hanya kalimat yang bermodus berita dan bermodus tanya sajalah yang bisa digunakan untuk menyatakan tindak tutur yang tidak langsung itu.Selanjutnya, tindak tutur literal dapat dimaknai sebagai tindak tutur yang maksudnya sama persis dengan makna kata-kata yang menyusunnya. Tindak tutur nonliteral adalah tindak tutur yang maksudnya tidak sama, atau bahkan berlawanan dengan makna kata-kata yang menyusunnya itu. 20

3. Tindak Tutur Ilokusi

Sebuah tuturan selain berfungsi untuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. Bila hal ini terjadi, tindak tutur yang terbentuk adalah tindak ilokusi. 21 Tindak tutur ilokusi adalah suatu tindak yang dilakukan dalam mengatakan sesuatu seperti berbuat janji, membuat pernyataan, mengeluarkan perintah atau permintaan, menasbihkan nama kapal, dan lain-lain. Austin dalam buku Wijana, mengatakan bahwa tindak mengatakan sesuatu of saying berbeda dengan tindak dalam mengatakan sesuatu in saying. Tindak mengatakan sesuatu hanyalah bersifat mengungkapkan sesuatu sedangkan tindak dalam mengatakan sesuatu mengadung tanggung jawab si penutur untuk melaksanakan sesuatu sehubungan dengan isi ujarannya. Tindak dalam mengatakan sesuatu inilah yang oleh Austin disebut tindak ilokusi sedangkan tindak mengatakan sesuatu lebih dekat hubungannya dengan tindak lokusi. 22 Searle dalam buku Louise Cummings, menggunakan kaidah-kaidah konstitutif untuk menetapkan klasifikasi tindak ilokusi berikut- asertif, direktif, komisif, ungkapan, dan deklarasi. Tindak-tindak ini lebih luas daripada kata kerja ilokusi yang bisa mewakilinya. Misalnya, tindak ilokusi komisif „berjanji’ dapat 20 Kunjana Rahardi, Sosiopragmatik,Jakarta: Erlangga, 2009,h. 19-20. 21 I. Dewa Putu Wijana,Dasar-Dasar Pragmatik,Yogyakarta: Percetakan ANDI, 1996, h. 18. 22 Abdul Rani, dkk,Analisis Wacana,Malang: Bayumedia Pusblishing, 2004, h. 161.

Dokumen yang terkait

Tindak Tutur Dalam Bahasa Melayu Tanjung Balai

8 93 82

Penggunaan Diksi dalam Surat Pembaca Surat Kabar Harian Kompas dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas IX SMP

0 3 141

TINDAK ILOKUSI PADA DIALOG FILM SERDADU KUMBANG SUTRADARA ARI SIHASALE DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

4 26 86

Deiksis Sosial pada Surat Pembaca Harian Kompas Edisi Juli 2016 dan Implikasinya terhadap Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMP

0 4 213

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA POJOK SURAT KABAR KOMPAS EDISI Tindak Tutur Ilokusi Pada Wacana Pojok Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 Diimplementasikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Sma/Smk Kelas X.

0 3 12

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA POJOK SURAT KABAR KOMPAS EDISI NOVEMBER 2015 DIIMPLEMENTASIKAN Tindak Tutur Ilokusi Pada Wacana Pojok Surat Kabar Kompas Edisi November 2015 Diimplementasikan Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Sma/Smk Kelas X.

0 3 12

ANALISIS PERBEDAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI BAHASA OPINI PADA LIMA SURAT KABAR DI INDONESIA Analisis Perbedaan Tindak Tutur Ilokusi Bahasa Opini Pada Lima Surat Kabar Di Indonesia Edisi 25 September - 01 Oktober 2014.

0 2 11

ANALISIS PERBEDAAN TINDAK TUTUR ILOKUSI BAHASA OPINI PADA LIMA SURAT KABAR DI INDONESIA Analisis Perbedaan Tindak Tutur Ilokusi Bahasa Opini Pada Lima Surat Kabar Di Indonesia Edisi 25 September - 01 Oktober 2014.

0 6 14

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA KOLOM OLAHRAGA DI Tindak Tutur Ilokusi Pada Kolom Olahraga Di Surat Kabar Solopos Edisi Juni-Juli 2012.

0 1 11

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA KOLOM OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JUNI-JULI 2012 Tindak Tutur Ilokusi Pada Kolom Olahraga Di Surat Kabar Solopos Edisi Juni-Juli 2012.

1 2 16