Analisis Balanced Scorecard Project Management Workflow

2. Pelanggan: a. Melakukan registrasi dan melakukan pemesanan b. Melihat informasi data barang c. Mendapat dokumen pemesanan. 3. Manager: Melihat laporan data barang, data pelanggan, data pemesanan dan mencetaknya.

4.1.12 Analisis Balanced Scorecard

Dari hasil perancangan Balanced Scorecard akan diperoleh berbagai sasaran stategis dan Key Performance Indicator KPI untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard. Pencapaian sasaran stategis dan KPI inilah yang secara periodik terus dipantau dan diukur keberhasilannya. Sasaran strategis untuk masing-masing perspektif Balanced Scorecard telah dijabarkan. Dari hasil analisis Balanced Scorecard di peroleh sasaran strategis untuk keseluruhan perspektif Balanced Scorecard KPI yang menunjukkan ukuran pencapain sasaran strategis perusahaan. Tabel 4.3 Sasaran Strategis KPI Perspektif Keuangan Sasaran Strategis KPI Ukuran Meningkatkan Keuntungan Laba Bersih Rp Net Profit Margin Efisiensi Biaya Operasi Rasio Biaya Operasi Terhadap Penjualan Rasio Return On Assets Efisiensi Modal Kerja Return On Equity Tabel 4.4 Sasaran Strategis KPI Perspektif Pelanggan Sasaran Strategis KPI Ukuran Meningkatkan jumlah pelanggan peningkatan jumlah pelanggan Meningkatkan kepuasan pelanggan indeks kepuasan pelanggan Indeks Meningkatkan mutu pelayanan jumlah keluhan pelanggan Numerik waktu tanggap keluhan Hari Menjalin kemitraan dengan pelanggan jumlah kegiatan sosial dengan pelanggan Numerik indeks hubungan dengan pelanggan Indeks Meningkatkan kepercayaan pelanggan indeks kepercayaan pelanggan Indeks Tabel 4.5 Sasaran Strategis KPI Perspektif Bisnis Internal Sasaran Strategis KPI Ukuran Penyediaan barang sesuai kebutuhan permintaan barang yang tepenuhi penambahan barang yang akan di pesan Menyediakan persediaan barang dalam proses dari penjualan jumlah permintaan barang numerik Menyediakan produk baru peningkatan inovasi penjualan produk Tabel 4.6 Sasaran Strategis KPI Perspektif Pertumbuhan Pembelajaran Sasaran Strategis KPI Ukuran Meningkatkan produktifitas karyawan produktifitas karyawan Indeks Meningkatkan keahlian kompetensi karyawan jumlah pelatihan karyawan Numerik tingkat keberhasilan pelatihan Indeks Meningkatkan kepuasan karyawan tingkat turnover karyawan indeks kepuasan karyawan Indeks Mengembangkan iklim kerjasama saran karyawantahun Jumlah Tahun lingkungan kerja yang kondusif Indeks Setelah semua sasaran strategis dan KPI Balanced Scorecard perusahaan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran terhadap Bobot Kepentingan Balanced Scorecard tersebut. Ada empat level yang di bandingkan yaitu: 1. Bobot Perspektif Balanced Scorecard. Menunjukkan prioritas suatu perspektif jika dibandingkan dengan perspektif lainnya. 2. Bobot Lokal Sasaran Strategis Menunjukkan prioritas suatu sasaran strategis dengan sasaran strategis lain yang masih berada dalam satu perspektif. 3. Bobot Global Sasaran Strategis Menunjukkan prioritas suatu sasaran strategis dibandinkan dengan sasaran strategis lain secara keseluruhan. 4. Bobot Lokal KPI Menunjukkan prioritas suatu KPI dengan KPI lain yang masih berada dalam satu sasaran strategis. Berikut adalah hasil perhitungan bobot kepentingan perusahaan. Tabel 4.7 Bobot Kepentingan Balanced Scorecard PT. Rajawali Nusindo Perspektif Bobot Sasaran Strategis Bobot KPI Bobot Lokal Lokal Global Keuangan 0.32 Meningkatkan Keuntungan 0.6 0.2 Laba Bersih 0.7 Net Profit Margin 0.3 Efisiensi Biaya Operasi 0.3 0.08 Rasio Biaya Operasi terhadap pendapatan 0.7 Return On 0.3 Assets Efisiensi Modal Kerja 0.1 0.04 Return On Equity 1 Pelanggan 0.35 Meningkatkan jumlah pelanggan 0.1 0.04 Peningkatan Jumlah Pelanggan 1 Meningkatkan Kepuasan pelanggan 0.3 0.1 Indeks Kepuasan Pelanggan 1 Meningkatkan mutu pelayanan 0.2 0.08 Jumlah keluhan pelanggan 0.4 Waktu tanggap Keluhan 0.6 Menjalin kemitraan dengan pelanggan 0.1 0.05 Jumlah Kegiatan Sosial dengan Pelanggan 0.2 Indeks Kedekatan Pelanggan 0.8 Meningkatkan kepercayaan Pelanggan 0.3 0.08 indeks kepercayaan pelanggan 1 Bisnis Internal 0.15 penyediaan barang sesuai kebutuhan 0.5 0.07 permintaan barang yang terpenuhi 0.4 penambahan barang yang akan di pesan 0.6 menyediakan persediaan barang dalam proses dari penjualan 0.2 0.03 jumlah permintaan barang 1 menyediakan produk baru 0.3 0.05 peningkatan inovasi penjualan produk 1 Pertumbuh an Pembelajar an 0.18 meningkatkan produktifitas karyawan 0.5 0.04 produktifitas karyawan 1 meningkatkan keahlian kompetensi karyawan 0.2 0.04 jumlah pelatihan karyawan 0.5 tingkat keberhasilan pelatihan 0.5 meningkatkan kepuasan karyawan 0.1 0.02 tingkat turnover karyawan 0.2 indeks 0.8 kepuasan karyawan mengembangkan iklim kerjasama 0.2 0.08 saran karyawan tahun 0.3 lingkungan kerja yang kondusif 0.7 Dari hasil pembobotan kepentingan pada tabel 4.7 dapat di lihat bahwa dalam menjalankan usahanya, perusahaan memfokuskan pada pencapaian kinerja perspektif pelanggan, baru kemudian pencapaian kinerja perspektif keuangan, pembelajaran pertumbuhan, dan perspektif proses bisnis internal. Sedangkan untuk prioritas pertama perspektif pelanggan adalah untuk mencapai sasaran strategis meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan. Untuk perspektif keuangan prioritas utamanya adalah mencapat sasaran strategis meningkatkan keuntungan. Sedangkan peningkatan produktifitas karyawan merupakan prioritas utama perspektif pembelajaran pertumbuhan, dan yang terakhir untuk perspektif bisnis internal diutamakan untuk mencapai penyediaan barang sesuai kebutuhan. Berikut ini adalah penerapan hasil analisis Balanced Scorecard yang diimplementasikan dalam pembuatan aplikasi sistem e-CRM. Tabel 4.8 Hasil Penerapan Analisis Balanced Scorecard Prioritas Utama Sasaran Strategis KPI Implementasi Pada Aplikasi Meningkatkan jumlah pelanggan Peningkatan jumlah pelanggan Fitur interface sistem e-CRM, fitur promosi meningkatkan kepuasan pelanggan Indeks kepuasan pelanggan Fitur chatting dan email meningkatkan mutu pelayanan Jumlah keluhan pelanggan Fitur Keluhan Waktu tanggap keluhan Fitur Jawab Keluhan Pelanggan menjalin kemitraan dengan pelanggan Jumlah kegiatan sosial dengan pelanggan Fitur Berita Indeks hubungan dengan pelanggan Fitur Membership meningkatkan kepercayaan pelanggan Indeks kepercayaan pelanggan Fitur Pemesanan Berdasarkan hasil pembobotan analisis Balanced Scorecard pada tabel 4.7 yang menghasilkan perioritas utama adalah pencapaian kinerja perspektif pelanggan, maka dibuatlah sistem e-CRM berdasarkan analisis tersebut. Pada tabel 4.8 dijabarkan hasil penerapan perspektif pelanggan pada aplikasi sistem e- CRM perusahaan. Selanjutnya adalah contoh analisis Balanced Scorecard menggunakan indikator leading dan lagging. Indikator lagging adalah pengukuran yang menjelaskan sesuatu telah terjadi, karena itu jika perusahaan bereaksi pada pengukuran itu akan menjadi terlambat. Sedangkan indikator leading menceritakan sesuatu mengenai masa depan, karena itu jika perusahaan bereaksi pada pengukuran ini perusahaan akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Pembelajaran indikator lagging-leading berasal dari 3 sumber: a. Orang karyawan: kepuasan, loyalitas, ketrampilan, pelatihan b. Sistem: informasi real time, akurat c. Prosedur organisasional Tabel 4.9 Pengukuran Balanced Scorecard-Indikator Lagging-Leading Perspektif Pengukuran Lagging Leading Financial: F1 = profit meningkat Revenue tumbuh Biaya produksi tumbuh Customer: C1 = memberikan pelayanan yang terbaik a. Kesetiaan pelanggan b. Penjualan produk Jumlah pelanggan bertambah C2 = selalu berkomunikasi dengan pelanggan meningkat Internal: I1 = melakukan promosi berkali-kali I2 = responsive service a. Menjelaskan produk-produk yang dimiliki oleh perusahaan b. Pelanggan semakin memberikan kepercayaan a. Pelanggan mengetahui produk- produk yang dimiliki perusahaan b. Pelanggan merasa senang dengan pelayanan yang diberikan Learning: L1 = pelatihan organisasional L2 = sistem informasi akurat L3 = penghargaan terhadap karyawan terbaik a. Setiap fungsi organisasional berjalan dengan baik b. Sistem informasi berjalan sesuai harapan c. Produktivitas dan keluhan karyawan a. Pengembangan sistem informasi yang lebih baik b. Penghargaan terkait produktivitas. Hasil dari pengukuran indikator leading-lagging adalah pada ukuran finansial, indikator leading menceritakan sesuatu mengenai masa depan finansial perusahaan. Hal ini berhubungan dengan perspektif pengukuran pelanggan, internal dan learning. Jika perusahaan memperbaiki indeks kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik seperti; melakukan promosi dan service yang cepat dan tepat, maka perusahaan akan dalam jalur yang benar mendapatkan penjualan tahunan yang lebih baik.

4.1.13 Mengestimasi Resiko