Metode Pengembangan Sistem METODOLOGI PENELITIAN

aplikasi yang telah dibuat. Pengamatan yang dilakukan dengan membaca salah satu referensi dari perpustakaan Universitas Bina Nusantara tentang skripsi Analisa dan Perancangan e-CRM pada GUDANGPC yang dibuat oleh Adi Nugraha Himawan, Nina dan Tinnus Reno Krisnando dan skripsi Analisis dan Perancangan Aplikasi e- CRM pada PT. Microsis yang dibuat oleh Hardeni Septo, Mariyana, dan Heni Rohmawati. Dimana skripsi tersebut juga menampilkan interface dari hasil sistem yang mereka buat. Adapun uraian secara detail mengenai studi literatur telah dijelaskan pada bab satu.

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Dalam melakukan perancangan sistem e-CRM ini, digunakan metode object oriented dengan pemodelan Rational Unified Process RUP yaitu sebuah proses rekayasa perangkat lunak. RUP menyediakan pendekatan disiplin untuk menetapkan tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan organisasi. Tujuannya adalah untuk memastikan produksi perangkat lunak berkualitas tinggi yang memenuhi kebutuhan pengguna akhir di dalam jadwal diprediksi dan anggaran. Berdasarkan dari pembahasan konsep dasar RUP, terdapat beberapa tahap pengembangan sistem yang terdiri dari beberapa aktifitas. Tahapan tersebut yaitu: Inception, Elaboration, Construction dan Transition.

1. Inception:

Membentuk suatu pemahaman yang tepat tentang sistem apa yang ingin dibangun dengan cara mengambil sebuah pemahaman tingkat tinggi dari semua kebutuhan dan menetapkan ruang lingkup sistem. Mengurangi banyak risiko bisnis, menghasilkan kasus bisnis untuk pembangunan system. Dalam tahap ini bagaimana memahami sistem yang ingin dibangun dalam hal ini sistem e-CRM dan menetapkan ruang lingkup sistem.

2. Elaboration:

Dalam perancangan sistem ini, metode yang digunakan adalah UML Unified Modelling Language sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya. UML menyediakan diagram-diagram yang sangat kaya dan dapat diperluas sesuai kebutuhan kita. Diagram adalah representasi secara grafis dari elemen- elemen tertentu beserta hubungan-hubungannya. Diagram penting karena diagram menyediakan representasi secara grafis dari sistem atau bagiannya. Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML, digunakan oleh penulis dalam desain perancangan sistem ini. Hanya beberapa diagram UML saja yang digunakan oleh penulis. Adapun beberapa diagram tersebut diantaranya: a Use Case Diagram b Narative Use Case Diagram c Activity Diagram d Class Diagram e Statechart Diagram f Sequence Diagram g Deployment Diagram

3. Construction:

Melakukan sebagian besar implementasi saat bergerak dari arsitektur eksekusi ke versi operasional pertama dari sistem. Menyebarkan beberapa pelepasan internal dan alpha untuk memastikan bahwa sistem ini dapat digunakan dan menunjukkan kebutuhan pengguna. Pengujian dilakukan dengan metode blackbox testing.

4. Transition:

Memastikan perangkat lunak mewakili kebutuhan penggunanya. Hal ini meliputi pengujian produk dalam persiapan untuk rilis dan membuat penyesuaian kecil berdasarkan umpan balik pengguna. Pada titik ini dalam lifecycle, fokus utama umpan balik pengguna pada penyetelan produk yang lebih baik, konfigurasi, instalasi, dan masalah penggunaan; semua masalah utama struktural sudah harus diselesaikan jauh lebih awal dalam siklus hidup proyek. Tahap ini adalah pengimplementasian sistem e-CRM kepada user yang meliputi konfigurasi, instalasi dan masalah penggunaan.

3.3 Metode Pengukuran CRM