Metode Pengukuran CRM Kerangka Berfikir

g Deployment Diagram

3. Construction:

Melakukan sebagian besar implementasi saat bergerak dari arsitektur eksekusi ke versi operasional pertama dari sistem. Menyebarkan beberapa pelepasan internal dan alpha untuk memastikan bahwa sistem ini dapat digunakan dan menunjukkan kebutuhan pengguna. Pengujian dilakukan dengan metode blackbox testing.

4. Transition:

Memastikan perangkat lunak mewakili kebutuhan penggunanya. Hal ini meliputi pengujian produk dalam persiapan untuk rilis dan membuat penyesuaian kecil berdasarkan umpan balik pengguna. Pada titik ini dalam lifecycle, fokus utama umpan balik pengguna pada penyetelan produk yang lebih baik, konfigurasi, instalasi, dan masalah penggunaan; semua masalah utama struktural sudah harus diselesaikan jauh lebih awal dalam siklus hidup proyek. Tahap ini adalah pengimplementasian sistem e-CRM kepada user yang meliputi konfigurasi, instalasi dan masalah penggunaan.

3.3 Metode Pengukuran CRM

Metode pengukuran kinerja CRM dalam penelitian ini menggunakan metode pengukuran Balanced Scorecard yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan praktik CRM baik secara objektif maupun subjektif. Selain itu model tersebut juga melakukan identifikasi dan pengukuran terhadap seluruh sudut pandang kinerja perusahaan yaitu mengukur dari empat perspektif; keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan yang merupakan elemen penting dalam melakukan pengukuran kinerja secara keseluruhan.

3.4 Kerangka Berfikir

+ , - . - . 1 . , 2 3 , 4 Gambar 3.1 Kerangka Berfikir 56

BAB IV INCEPTION

4.1 Project Management Workflow

4.1.1 Profil Perusahaan

PT Rajawali Nusindo adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, impor, ekspor, serta menjadi grosir, supplier, dan distribusi obat-obatan, alat kesehatan, pengepakan dan pergudangan. Pada awalnya PT Rajawali Nusindo yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia dibentuk untuk menunjang kelancaran penjualan produk-produk yang dihasilkan oleh kelompok sendiri untuk pasaran ekspor dan lokal, seperti: perdagangan obat-obatanalat kesehatan, penjualan gulatetes, CPOPalm Kernel, Teh dan Penyamakan kulit, serta menyediakan kebutuhan bahan baku, bahan pembantu obat-obatan, pupuk, pestisida untuk perkebunan, karung untuk pabrik gula dan lain sebagainya. Bidang perdagangan farmasi dan alat kesehatan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat karena PT Rajawali Nusindo memiliki jaringan distribusi melalui 45 kantor cabang yang tersebar hamper di setiap propinsi, dan didukung oleh 1.805 pedagang besar farmasi, 2.833 apotek, 8.276 toko obat dan 25.769 rumah sakit dan klinik. Demikian juga dalam pemasaran consumer goods, peredaran produk-produk yang dipasarkan PT Rajawali Nusindo ditunjang oleh 30 hipermarket, 410 supermarket, 1.217 minimarket, 4.500 tokopengecer, serta masih akan terus berkembangbertambah. Kesiapan dan kecepatan armada