Mengestimasi Resiko Rencana Penjadwalan Scheduling Plan

C2 = selalu berkomunikasi dengan pelanggan meningkat Internal: I1 = melakukan promosi berkali-kali I2 = responsive service a. Menjelaskan produk-produk yang dimiliki oleh perusahaan b. Pelanggan semakin memberikan kepercayaan a. Pelanggan mengetahui produk- produk yang dimiliki perusahaan b. Pelanggan merasa senang dengan pelayanan yang diberikan Learning: L1 = pelatihan organisasional L2 = sistem informasi akurat L3 = penghargaan terhadap karyawan terbaik a. Setiap fungsi organisasional berjalan dengan baik b. Sistem informasi berjalan sesuai harapan c. Produktivitas dan keluhan karyawan a. Pengembangan sistem informasi yang lebih baik b. Penghargaan terkait produktivitas. Hasil dari pengukuran indikator leading-lagging adalah pada ukuran finansial, indikator leading menceritakan sesuatu mengenai masa depan finansial perusahaan. Hal ini berhubungan dengan perspektif pengukuran pelanggan, internal dan learning. Jika perusahaan memperbaiki indeks kepuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik seperti; melakukan promosi dan service yang cepat dan tepat, maka perusahaan akan dalam jalur yang benar mendapatkan penjualan tahunan yang lebih baik.

4.1.13 Mengestimasi Resiko

Dalam pelaksanaan sistem e-CRM pasti terdapat resiko-resiko yang dapat menghambat kelancaran sistem ini. Dengan mengestimasi resiko terlebih dahulu, maka dimungkinkan akan meminimalisir resiko yang ada terhadap pelaksanaan sistem dengan cara mengetahui dampak dari resiko tersebut, dan bagaimana strategi yang dilakukan untuk meringankan resiko yang ada. Tabel 4.10 akan dijelaskan tentang estimasi resiko-resiko dan solusinya. Tabel 4.10 Estimasi Resiko dan Solusi Perancangan Sistem e-CRM No. Resiko Solusi 1 Resiko Teknis User tidak familiar dengan komputer pelaksanaan training 2 Resiko Penjadwalan Pembuatan Jadwal perancangan sistem komunikasi yang baik antar perancang dan user 3 Resiko Sumber Daya Mendefinisikan kebutuhan- kebutuhan sumber daya

4.1.14 Rencana Penjadwalan Scheduling Plan

Mendeskripsikan pendekatan untuk mengembangkan sistem dan merupakan rencana yang digunakan oleh pembuat sistem guna merencanakan jadwal pembuatan sistem dan untuk mengetahui progress pengerjaan pembuatan sistem. Selain itu, rencana penjadwalan berguna untuk mengetahui kegiatan apa yang harus dilakukan pada setiap tahap, kapan harus melakukannya, dan kegiatan apa saja yang bergantung pada kegiatan tersebut. Tabel 4.11 menjelaskan jadwal pembuatan sistem dari waktu dimulainya, sampai waktu diakhirinya kegiatan tersebut. Tabel 4.11 Penjadwalan Kegiatan Durasi Jumlah Hari Mulai HHBBTT Selesai HHBBTT INCEPTION PHASE 32 02052010 04062010 Project Management Workflow 22 Membuat profil perusahaan 1 Identifikasi masalah 7 Analisis Sistem Berjalan 5 Identifikasi Vision 2 Analisis Balanced Scorecard 5 Mengestimasi resiko 1 Rencana penjadwalan 1 Business Modelling Workflow 10 Usecase Diagram 2 Narasi Usecase Diagram 3 Requirements Workflow 2 Environment Workflow 2 Configuration and Change Management Workflow 1 ELABORATION PHASE 34 05062010 09072010 Project Management Workflow 1 Analysis and Design Workflow 27 Design Model dengan Permodelan Object Oriented 15 Class Diagram 5 Activity Diagram 7 Sequence Diagram 7 State Machine Diagram 5 Implementation Workflow 1 Test Workflow 1 CONSTRUCTION PHASE 21 10072010 31072010 Project Management Workflow 3 Implementation Workflow 3 Test Workflow 5 Deployment Workflow 3 Rancangan Training Material 7 TRANSITION PHASE 7 01082010 08082010 Project Management Workflow 1 Implementation Workflow 1 Instalasi Perangkat Lunak Sistem 1 Deployment Workflow 1 Test Workflow 3

4.2 Business Modelling Workflow