Golongan Darah ABO Golongan darah manusia dalam sistem ABO ditentukan oleh ada tidaknya

106 Ada tiga tipe golongan darah pada manusia, yaitu ABO, MN, dan rhesus.

a. Golongan Darah ABO Golongan darah manusia dalam sistem ABO ditentukan oleh ada tidaknya

antigen aglutinogen dan antibodi aglutinin dalam sel darah. Berikut ini adalah tabel kandungan aglutinin dan aglutinogen dalam masing-masing golongan darah. Aglutinogen dan Aglutinin pada Golongan Darah Gen penentu golongan darah terletak pada kromosom autosom dan diberi simbol I Isohemaglutinogen sehingga alel-alelnya disimbolkan IA menghasilkan antigen A, IB menghasilkan antigen B, dan IO yang tidak menghasilkan antigen. b. Golongan Darah MN Penggolongan darah MN didasarkan pada ada tidaknya antigen dalam sel darah merah seseorang. Apabila seseorang bergolongan darah M, sedangkan orang yang di dalam sel darah merahnya mengandung antigen N, maka orang tersebut bergolongan darah N. Jadi, orang yang bergolongan darah MN dalam sel darah merahnya mengandung antigen M dan N sehingga orang tersebut bergolongan darah MN. Menurut para ahli, golongan darah MN ditentukan oleh gen yang mengandung dua alel. Satu alel menentukan faktor M dan yang lainnya menentukan faktor N. Jadi, orang yang bergenotip MM akan bergolongan darah M. Golongan darah N mempunyai genotip NN, sedangkan golongan darah MN mempunyai genotip MN. c. Golongan Darah Rhesus Golongan darah ini dipengaruhi oleh ada tidaknya faktor rhesus antigen Rh pada sel darah seseorang. Seseorang yang mengandung antigen Rh pada eritrositnya disebut Rh+rhesus positif. Sedangkan, yang tidak mempunyai antigen rhesus disebut Rh– rhesus negatif. Seseorang yang mengandung antigen rhesus pada darah merahnya Rh+ tidak dapat membentuk antibodi yang melawan antigen Rh–. Antibodi terhadap rhesus akan terbentuk pada orang yang bergolongan darah Rh–. Jadi, jika orang bergolongan darah Rh– diberi transfusi darah dari orang bergolongan darah Rh+, maka pada darah penerima tersebut akan membentuk antibodi yang melawan antigen rhesus.

E. Manfaat Persilangan bagi Manusia a Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bandar Lampung)

3 22 35

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 12 51

BAB Ix

0 2 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK

0 11 267

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 6

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Kota Serang Kecamatan Serang.

1 3 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS IX IPA SMA NEGERI PATIKRAJA

0 0 16