29 Kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan pembelajaran
analogi mengalami peningkatan menurut penelitian Eva Widiastuti. Hal ini dapat dilihat pada pada peningkatan setiap kategori berpikir kreatif.
49
Berdasarkan penelitian Anny Muljatiningrum, Pembelajaran inkuiri menggunakan metode karyawisata dan diskusi berbasis multimedia dapat
mengembangkan keterampilan berpikir kreatif. Berdasarkan indikator
kemampuan berpikir kreatif kelas karyawisata dapat mengembangkan keterampilan berpikir lancar, keterampilan menilai dan keterampilan berpikir
asli, sedangkan kelas multimedia dapat mengembangkan keterampilan merinci.
50
Ida Bagus Putu Arnyana juga melakukan penelitian tentang berpikir kreatif dengan hasil penelitian bahwa kelompok siswa yang belajar dengan
strategi-strategi kooperatif GI, PBL, dan Inkuiri menunjukkan kemampuan berpikir kreatif berada pada kategori baik, sementara kelompok siswa yang
belajar dengan pembelajaran langsung berada dalam kategori sedang.
51
C. Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran biologi siswa seringkali merasa kesulitan memahami pelajaran yang diberikan guru, siswa kurang antusias untuk
mengikuti pelajaran biologi bahkan menjadikan biologi sebagai mata pelajaran yang paling menakutkan bagi mereka. Permasalahan lain menyangkut proses
belajar mengajar adalah siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar KBM sehingga di dalam pikiran siswa tidak terjadi perkembangan
struktur kognitif. Sedangkan dalam pembelajaran biologi siswa seharusnya aktif belajar sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan
49
Eva Widyastuti, Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran Sistem Peredaran Darah dengan Pembelajaran Analogi di SMP X Bandung, Skripsi Sarjana
Pendidikan, Bandung: Perpustakaan UPI, 2005, h. 59
50
Anny Muljatiningrum, dkk, Pembelajaran Inkuiri untuk Mengmbangkan Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah dan Berpikir Kreatif pada Konsep Bioteknologi, Proceeding The Second
International Seminar on Science Education, ISBN: 978-979-98546-4-2, hal. 524
51
Ida Bagus Putu Arnyana, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif pada Pelajaran Biologi terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA,
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Juli 2006, No. 2, hal. 511-512
30 berpikir kreatifnya serta lebih dapat memahami pelajaran dan terampil dalam
menyelesaikan permasalahan biologi. Salah satu pendekatan pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan
adalah problem posing. Pembelajaran ini dapat memotivasi peserta didik
untuk berpikir kritis dan kreatif, sebab pendekatan problem posing lebih terpusat pada kegiatan belajar siswa aktif student active learning. Problem
posing akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif, kreatif, berpikir sistematis dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Selain itu juga siswa dapat menemukan ide-ide, konsep-konsep baru berdasarkan pengalaman yang ditemukan pada saat berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar dalam kelas. Pembelajaran biologi dengan pendekatan problem posing, yaitu
pengajuan soal atau membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan. Tujuannya adalah melatih siswa dalam berpikir sistematis,
kreatif dan percaya diri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Hal ini sesuai dengan hakikat biologi yang merupakan salah satu mata pelajaran yang
bisa diintegrasikan dengan pengajaran kecakapan berpikir, karena kita menyadari bahwa pelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan
memahami tentang alam secara sistematis sehingga pembelajaran biologi bukan hanya untuk penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-
fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan, sehingga siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dan kreatif.
Pembelajaran dengan problem posing merupakan salah satu
pendekatan yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Jadi, pembelajaran problem posing diharapkan berpengaruh terhadap
berpikir kreatif siswa kelas IX SMP Negeri 2 Ciruas pada mata pelajaran biologi konsep pewarisan sifat. Pembelajaran ini juga diharapkan dapat
meningkatkan tanggung jawab, menumbuhkan kerjasama antar siswa dan memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran biologi.
31
D. Pengajuan Hipotesis