15 yang diajukan siswa beragam. Oleh karena itu, guru harus melakukan
analisis penilaian problem posing baik dari segi kognitif, maupun dari segi afektifnya. Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan
problem posing juga harus saling terpadu dan memerlukan persiapan yang matang dari guru.
2. Berpikir Kreatif
a. Hakikat Berpikir Kreatif
Edward mendefinisikan berpikir sebagai keterampilan mental yang memadukan kecerdasan dengan pengalaman.
22
Sehingga dapat dikatakan tidak setiap orang yang cerdas memiliki tingkat berpikir yang bagus pula,
karena keterampilan berpikir yang bagus didapat juga karena adanya kebiasaan atau pengalaman.
Sedangkan definisi kreativitas dirumuskan berdasarkan beberapa sudut pandang. Ada yang mendefinisikan kreativitas berdasarkan sudut
pandang yang ditekankan pada kepribadian, dan ada juga mendefinisikan kreativitas dari sudut pandang yang berkaitan dengan produk yang
dihasilkan. Sementara pandangan yang lain mendefinisikan kreativitas sejajar dengan kemampuan berpikir divergen. Kemampuan berpikir
divergen adalah kemampuan yang mampu menghasilkan jawaban yang bervariasi dari suatu masalah.
Analisis Rhodes tentang definisi kreativitas, yang dikutip kembali oleh Munandar, menyatakan tidak ada satu definisi pun yang dapat diterima secara universal.
Dari hasil analisisnya, Rhodes menyimpulkan bahwa pada umumnya kreativitas dirumuskan dalam istilah pribadi person, proses dan produk. Kreativitas
dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong press individu perilaku kreatif. Sehingga Rhodes menyebut keempat jenis
definisi tentang kreativitas ini sebagai “Four P’s of Creativity: Person Process, Press, dan Product
”
23
22
Edward de Bono, Revolusi Berpikir, Bandung: Kaifa, 2007, hal. 24
23
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat cet. Ke-3, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, hal. 20
16 Kreativitas memiliki definisi dari beberapa sudut pandang. Ada yang
mengungkapkan definisi kreativitas dari sudut pandang yang ditekankan pada kepribadian, sementara pandangan lain mendefinisikan kreativitas dari
sudut pandang yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan, dan mendefinisikan kreativitas sejajar dengan kemampuan berpikir divergen.
Sedangkan definisi berpikir kreatif sendiri adalah penggunaan dasar proses berpikir untuk mengembangkan atau menemukan ide atau hasil yang
asli orisinil, estesis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan, konsep, yang penekanannya ada pada aspek berpikir intuitif dan rasional
khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskannya dengan perspektif asli pemikir.
24
Jadi, berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan berpikir yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi,
bahwa di dalam situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang ingin atau harus diselesaikan. Selanjutnya ada unsur originalitas gagasan
yang muncul dalam benak seseorang terkait dengan apa yang teridentifikasi.
Baer mengemukakan bahwa berpikir kreatif merupakan sinonim dari berpikir divergen. Ada empat indikator berpikir divergen, yaitu:
25
1 Fluence yaitu kemampuan menghasilkan banyak ide. 2 Flexibility yaitu kemampuan menghasilkan ide-ide yang bervariasi.
3 Originality yaitu kemampuan menghasilkan ide baru atau ide yang sebelumnya tidak ada.
4 Elaboration yaitu kemampuan mengembangkan atau menambahkan ide- ide sehingga dihasilkan ide yang rinci atau detail.
Berpikir kreatif bukanlah sebuah proses yang sangat terorganisasi. Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan
memperhatikan intuisi,
menghidupkan imajinasi,
mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan baru, membuka sudut pandang menakjubkan
dan membangkitkan ide-ide yang tidak terduga. Berpikir kreatif yang
24
Ida Bagus Putu Arnyana, Pengaruh Penerapam Strategi Pembelajaran Inovatif Pada Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, Jurnal pendidikan dan pengajaran
IKIP Singaraja, No. 3, Juli 2009, hal. 498-499
25
Ibid
17 membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi
aktivitas mental seperti:
26
1Mengajukan pertanyaan. 2Mempertimbangkan informasi baru dan tidak lazim dengan pikiran
terbuka. 3Membangun keterkaitan, khususnya di antara hal-hal yang berbeda.
4Menghubungkan-hubungkan berbagai hal dengan bebas. 5Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan
berbeda. 6Mendengarkan intuisi.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif sesuai dengan indikator-indikatornya, diperlukan latihan pemikiran yang
mendalam. Salah satunya adalah dengan seringnya mengajukan pertanyaan, karena pertanyaan merupakan pangkal kreativitas.
b. Keterampilan Berpikir dalam Pembelajaran