Teknik Analisis Data Kuantitatif

40 N = Jumlah peserta tes Klasifikasi daya pembeda, yaitu: 65 0,00 – 0,20 : jelek 0,20 – 0,40 : cukup 0,40 – 0,70 : baik 0,70 – 1,00 : baik sekali Hasil perhitungan lengkap daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 124.

H. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Pengolahan data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena dengan melakukan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam pemecahan masalah penelitian. Pengolahan data kuantitatif menggunakan analisis statistik. Sedangkan data yang diperoleh dari hasil observasi akan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif. Analisis statistik yang digunakan untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran problem posing terhadap berpikir kreatif siswa yaitu:

1. Penskoran dan Penilaian Hasil Tes Berpikir Kreatif

Penskoran dan penilaian yang digunakan untuk mengukur berpikir kreatif siswa menggunakan rumus berikut: Nilai = Skor total yang dikerjakan x 100 Skor total yang diharapkan Peningkatan kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat dari skor yang diperoleh siswa. Pedoman yang digunakan untuk klasifikasi kategori berpikir kreatif siswa, diadopsi dari buku Suharsimi Arikunto dengan perubahan seadanya: 66 65 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hal. 218 15 Ibid. hal. 245 41 81 – 100 : tinggi sekali 61 – 80 : tinggi 41 – 60 : cukup 21 – 40 : rendah 0 – 20 : rendah sekali

2. Normal Gain

Gain adalah selisih antara nilai pre-test dan post-test, gain menunjukkan peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. 67 Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus berikut: 68 N gain = skor post test – skor pre test Skor ideal – skor pre-test Dengan kategorisasi perolehan g-tinggi : nilai g 0,7 g-sedang : nilai 0,70 g 0,3 g-rendah : nilai g 0,3

3. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji Liliefors. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 69 L o = FZ i - SZ i 67 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian dalam Pendidikan Sains, Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK UIN Syahid, 2008, hal. 53 68 David Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation an Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible” Hidden Variable in Diagnostic Pretes Scores ,” Departemen of Physics and Astronomy, Lowa State University, 2002, hal. 1260 69 Darwyan Syah, dkk, Pengantar Statistika Pendidikan Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, hal. 67-68 42 Keterangan : L o = Harga mutlak terbesar FZ i = Peluang angka baku SZ i = Proporsi angka baku Kriteria pengujian normalitas yaitu: L hitung L tabel , maka data berdistribusi normal L hitung L tabel , maka data tidak berdistribusi normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan rumus sebagai berikut: 70 F hitung = terkecil terbesar ians ians var var Kriteria pengujiannya yaitu: Jika F hitung ≤ F tabel , maka H o diterima, yang berarti varians kedua populasi homogen. Jika F hitung F tabel , maka H o ditolak, yang berarti varians kedua populasi tidak homogen.

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah dilakukan uji prasyarat dan jika data dinyatakan berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji t. Rumus untuk uji t yaitu: 71 t o = 70 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2010, hal. 140 71 Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2005, hal. 162 43 Keterangan: t = t hitung M1 = mean atau rata-rata kelompok 1 M2 = mean atau rata-rata kelompok 2 SE M1 = Standar Error Mean kelompok 1 SE M2 = Standar Error Mean kelompok 2 Namun, jika data berdistribusi normal dan tidak homogen, maka dilakukan uji hipotesis dengan rumus sebagai berikut: 72 Dengan kriteria pengujian yaitu tolak H o jika: Keterangan: = rata-rata kelompok 1 = rata-rata kelompok 2 = varians kelompok 1 = varians kelompok 2 = jumlah siswa kelompok 1 = jumlah siswa kelompok 1 = S 1 2 n 1 = S 2 2 n 2 = t 1 - α , n1 - 1 = t 1 - α , n2 - 1

I. Analisis Data Kualitatif

Hasil observasi direkapitulasi dan dijumlahkan skor masing-masing siswa untuk setiap aspek. Skor yang diperoleh kemudian dihitung persentasenya dengan menggunakan rumus: 72 Sudjana, Metode Statistika cetakan 6, Bandung: tarsito, 2001, hal. 241 44 P = x 100 Kemudian persentase yang didapat dikategorikan sesuai interpretasi sebagai berikut: 73 Tabel 3.5 Kategori Hasil Observasi Persentase Kategori 90 ≤ A 100 Sangat baik 75 ≤ B 90 Baik 55 ≤ C 75 Sedang 40 ≤ D 55 Kurang 0 ≤ E 40 Jelek 73 Ahmad Sofyan, dkk. Op. cit, hal. 89 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bandar Lampung)

3 22 35

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 12 51

BAB Ix

0 2 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK

0 11 267

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 6

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Kota Serang Kecamatan Serang.

1 3 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS IX IPA SMA NEGERI PATIKRAJA

0 0 16