Hubungan Pendekatan Problem posing dan Berpikir Kreatif

24 5 Pengkotak-kotakan. 6 Memusuhi intuisi. 7 Takut membuat kesalahan. 8 Tidak menyempatkan diri untuk merenung. 34 Jadi, berpikir kreatif sesungguhnya adalah suatu kemampuan berpikir yang berawal dari adanya kepekaan terhadap situasi yang sedang dihadapi, bahwa di dalam situasi itu terlihat atau teridentifikasi adanya masalah yang ingin atau harus diselesaikan. Selanjutnya ada unsur originalitas gagasan yang muncul dalam benak seseorang terkait dengan apa yang teridentifikasi. Adapun Indikator-indikator berpikir kreatif yaitu berpikir lancar fluence, berpikir luwes flexibility, berpikir orisinal originality, dan merincielaboration. Berpikir kreatif dapat diukur berdasarkan ciri-ciri dari indikator-indikatornya.

3. Hubungan Pendekatan Problem posing dan Berpikir Kreatif

Kreativitas berkaitan dengan pengajuan masalah dan pengajuan masalah dapat menjadi sarana untuk menilai atau mengukur kemampuan kreatif siswa. Dari hasil penelitian dan pendapat para ahli tampak bahwa pengajuan masalah berkaitan dengan kreativitas dan begitu juga sebaliknya. Kreativitas dalam mengajukan masalah diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu soal masalah yang pada dasarnya baru dan sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya serta berbeda dari soal masalah lain yang dibuat berdasar sebuah informasi tugas. Freire dalam kutipan Munandar, berpendapat kreativitas didasarkan pada pembelajaran dengan pengajuan. Sedangkan menurut Haylock bahwa “Problem posing situations can provide opportunities for pupils to demonstrate considerable creativity ”. Demikian juga dengan Getzels 34 Elaine johnson, Contextual TechingLearning, menjadikan Kegiatan Belajar- Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna,cet. 8, Bandung: Mizan Learning Center, 2009, hal. 221 25 Csikszentmihalyi dalam Silver yang menyatakan bahwa “The central of creative artistic experience is problem finding posing .” 35 Silver menjelaskan lebih rinci hubungan pengajuan masalah yang meliputi ketiga komponen utama kreativitas yaitu: 36 Tabel 2.2 Hubungan Kreativitas dengan Pengajuan Masalah Komponen Kreativitas Pengajuan Masalah Kefasihan Siswa membuat banyak masalah yang dapat dipecahkan. Siswa berbagi masalah yang diajukan. Fleksibilitas Siswa mengajukan masalah yang dapat dipecahkan dengan cara yang berbeda- beda. Siswa menggunakan pendekatan “bagaimana jika tidak” untuk mengajukan masalah. Kebaruan Kebaruan Siswa memeriksa beberapa masalah yang diajukan kemudian mengajukan suatu masalah yang berbeda. Pembahasan dari tabel di atas yaitu: 1 Kefasihan dalam pengajuan masalah mengacu kepada kemampuan siswa membuat masalah sekaligus penyelesainya yang beragam dan benar. 2 Fleksibilitas dalam pengajuan masalah mengacu pada kemampuan siswa memiliki cara penyelesaian yang berbeda-beda terhadap masalah yang diajukannya. 3 Kebaruan dalam pengajuan masalah mengacu pada kemampuan siswa dalam mengajukan masalah yang berbeda dari masalah yang diajukan sebelumnya. 37 35 Tatag Yuli Eko Siswono Yeva Kurniawati, Penerapan Model Wallas untuk Mengidentifikasi Proses berpikir kreatif siswa dalam pengajuan masalah Matematika dengan Informasi Berupa Gambar, Jurnal Nasional MATEMATIKA, Jurnal Matematika atau Pembelajarannya, ISSN: 0852-7792, hal: 3 36 Ibid 37 Tatag Yuli Eko Siswono, Model Pembelajaran matematika Berbasis Pengajuan dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif, Surabaya: Unesa University Press, 2008, hal. 45-47 26 Pendapat di atas melihat bahwa kreativitas sebagai produk berpikir kreatif berkaitan dengan pengajuan masalah dan pengajuan masalah dapat merupakan sarana untuk menilai mengukur sekaligus mendorong kemampuan kreatif siswa. Dalam problem posing siswa diminta untuk membuat pertanyaan dari informasi yang diberikan, dan bertanya merupakan pangkal semua kreasi. Memunculkan pertanyaan, membuat siswa terpacu untuk mencari penyelesaian dari pertanyaan tersebut. Sehingga langkah- langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan problem posing harus saling terpadu dan memerlukan persiapan yang matang dari guru. Hal ini menjadi sangat penting, agar pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan dan siswa dapat berperan aktif.

B. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya yaitu: Tatag Yuli Eko Siswono berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa kemampuan pengajuan masalah siswa juga meningkat dengan ditunjukkan semakin banyaknya siswa yang dapat membuat soal sekaligus penyelesaiannya dengan benar. Dalam pembelajaran untuk tiap siklus siswa aktif terlibat dalam pembelajaran dan guru mengajar sesuai dengan langkah pembelajaran yang disusun dalam silabus atau rencana penelitian. 38 Penelitian lain dari Tatag Yuli Eko Siswono terkait problem posing dan berpikir kreatif yaitu “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Pengajuan Masalah dalam Menyelesaikan Masalah tentang Materi Garis dan Sudut Di Kelas VII SMPN 6 Sidoarjo.” Dalam penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa pengajuan masalah problem posing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, terutama pada aspek kefasihan dan kebaruan. 39 38 Tatag Yuli Eko Siswono, Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Tahun X, No. 1, Juni 2005, hal. 14 39 Tatag Yuli Eko Siswono, Op. Cit hal. 50

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bandar Lampung)

3 22 35

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 12 51

BAB Ix

0 2 2

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK

0 11 267

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS BERBAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 JATEN, KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 12

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA POKOK BAHASAN BALOK Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Pendekatan Problem Posing Pada Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pokok Bahasan Balok Kelas Viii Smp Negeri 2 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 6

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DALAM KONSEP BANGUN RUANG PADA SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN 2 Kota Serang Kecamatan Serang.

1 3 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS IX IPA SMA NEGERI PATIKRAJA

0 0 16