Interaksi Dengan Orangtua Sosialisasi Remaja Homeschooling

131 mamanya sering menyuruhnya buat bermain keluar rumah dengan teman-teman sebanyanya di sekitar komplek rumahnya, tetapi memang anaknya sendiri yang tidak mau bergaul.

4.2.1 Interaksi Dengan Orangtua

Manusia lahir ke dunia sebagai bayi yang penuh dengan segala macam kebutuhan fisik. Kemudian ia menjadi seorang manusia dengan seperangkat nilai dan sikap, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi dan konsep yang mendalam, serta konsisten dengan dirinya. Setiap orang memperoleh semua itu melalui suatu proses belajar yang kita sebut sebagai sosialisasi, yakni proses belajar yang mengubahnya menjadi seorang pribadi yang manusiawi. Dalam proses sosialisasi terdapat interaksi. Interaksi yang pertama kali dilakukan seorang anak adalah dengan ibunya atau dengan orangtunya. Interaksi remaja homeschooling dengan orangtua cukup baik, dari hasil penelitian saya, bahwa kondisi orangtua anak homeschooling adalah orangtua yang pekerja, dari pagi hingga sore anak homeschooling di urus dengan gurunya jika dalam waktu belajar atau dengan ibu asuhnya, seperti yang di alami Angel. Saya pernah melihat Angel di marahin sama mamanya, pada saat itu guru Angel memberikan hasil dari buku kontrol Angel setiap minggu kepada mamanya, dan berdasarkan hasil laporan dari gurunya tersebut disitu tertulis bahwa saat jam belajar Angel suka memotong pembicaraan gurunya dan dia suka membahas Korea saat pelajaran di mulai. Oleh karena itu mamanya bertanya 132 kepada Angel “Boru, apa-apain ini? Bener kamu suka bahas Korea saat sedang belajar?”dan Angel menjawab: “Gak ahh ma, Angel aja bahas drama saat di luar jam belajar, salah itu ibu nulis ma, kalau saat belajar aku belajar ma” “Masak ibu yang salah nulis, kamu yang bohong, awasnya borunya gak mama kasih duit lagi nanti, kalau minggu depan masih ada catatan tentang ini, gak mama kasih kamu nonton Korea lagi” Angel adalah anak homeschooling yang belajar di rumah, tetapi jika dia bosan belajar di rumah pasti dia meminta kepada mamanya supaya besok gurunya gak usah datang kerumah karena Angel sendiri yang mau belajar di sekolah homeschooling. Pernah sekali saat Angel selesai belajar di sekolah homeschooling, dia berniat mau ke pajus pajak USU bersama Mira teman homeschoolingnya mau membeli kaset Koreanya, karena sudah tidak ada lagi kaset yang mau di tontonya, semua kasetnya sudah habis di tontonya. Saat itu masih di kelas dan di dalam kelas tersebut ada gurunya, ada saya, Mira dan Angel, karena Angel mau pergi jadi dia minta izin ke mamanya melalui telpon, dia berkata ke mamanya kalau dia minta izin mau ke pajus, terus mungkin dari telpon mamanya menanyakan kepadanya “perginya naik apa?” karena pada saat itu Angel menjawab “naik angkot” dan mamanya langsung tidak memberinya izin karena naik angkot. Angel berkata ke Mira “Mir gak di kasih mama kalau naik angkot ke pajus, kata mama nanti di copet dan di bawa lari supir angkot” dan gurunya Ibu 133 Vina bertanya kepada Angel:”jadi naik apa perginya, sama supir Angel” Angel hanya mengangguk. Sebab ketakutan dari orangtuanya akan lingkungan sekitar, membuat Angel payah untuk bergerak, bahkan naik angkot saja, dia tidak diperbolehkan sama orangtuanya. Lain halnya dengan Geby, Geby di beri kebebasan sama orangtuanya buat keluar dari lingkungan rumah dan sekolah, berdasarkan hasil wawancara saya dengan mamanya Geby bahwa mamanya sangat berharap supaya anaknya mau bermain di luar, mau jalan-jalan dengan temannya, tetapi memang Gebynya sendiri yang sifatnya pemalu serta takut sama orang, itu yang membuatnnya payah untuk bergaul dengan lingkungannya.

4.2.2 Interaksi Dengan guru