Jumlah Homeschooling Di Kota Medan Peran Budaya Dalam Kehidupan Seorang Anak Pada Masa

64 sedangkan di Medan ada sekitar 27 lembaga penyelenggara PKBM. Setiap program PKBM terbagi atas Program Paket A untuk setingkat SD, B setingkat SMP, dan Paket C setingkat SMA. PKBM sebenarnya menyelenggarakan proses pendidikan selama 3 hari di sekolah, selebihnya, tutor mendatangi rumah para murid. Para murid harus mengikuti ujian guna mendapatkan ijazah atau melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Perbedaan Ijazah dengan sekolah umum, PKBM langsung mengeluarkannya dari pusat 51

2.1.4 Jumlah Siswa Homeschooling di Indonesia

Di Indonesia menurut perkiraan Ella Yuliawati Direktur Pendidikan Kesetaraan Depdiknas ada sekitar 1000-1500 siswa homeschooling yang tersebar di seluruh Indonesia. Menurut hasil data siswa paling banyak berada di Jakarta yaitu sekitar 600 siswa, untuk Kota Medan ada sekitar 100 siswa homeschooling yang tersebar di daerah Medan. Di homeschooling Primagama ada sekitar 30 orang siswa termasuk di dalamnya komunitas homeschooling.

2.2 Jumlah Homeschooling Di Kota Medan

Di Kota Medan ada sekitar tiga lembaga yang menyelenggarakan homeschooling, yaitu : . 1. Homeschooling Primagama 2. Homeschooling Keluarga Kak Seto, dan 3. I-Homeschooling 51 Sekolah Rumah.com 65

2.3 Homeschooling Primagama Di Kota Medan

Homeschooling adalah sebuah sistem pendidikan alternatif yang saat ini menjadi pilihan orang tua untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Dimana keberadaanya sah, diakui, sama dan sederajat dengan sekolah formal sesuai hukum di Indonesia. Homeschooling, menurut buku Sekolah Rumah sebagai Satuan Pendidikan Kesetaraan, yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan Nasional adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orangtuakeluarga di rumah atau tempat-tempat lain dimana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal. Homeschooling Primagama bisa menjadi alternatif proses pendidikan putra-putri selain di sekolah, dan tetap memiliki standart ketercapaian materi yang kualitasnya sama dengan sekolah biasa. Proses pendampingan di Homeschooling Primagama menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan Psikologis dan pendekatan Akademik. Pendekatan Psikologis, dimana siswa diberdayakan sesuai dengan Aspek Minat Bakat dengan membekali siswa dengan pelatihan Achievment Motivation Training AMT, Character Building, Leadership dan Entrepreneurship sesuai dengan potensi minat dan bakat siswa. Sedangkan, pendekatan Akademik, dimana siswa 66 akandiberikan pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan sensitive learning, gaya belajar style learning, maupun karakter komunikasi 52 52 Homeschooling Primagama.com . Dalam prakteknya, konsep pengajaran diHomeschooling Primagama menekankan pada pemberdayaan potensi otak kiri dan otak kanan siswa dan juga mengembangkan konsep belajar bagaimana cara belajar learn how to learn yang baik, sehingga terciptalah output anak didik yang memiliki bekal ilmu pengetahuan yang baik knowledge, kecakapan hidup yang baik lifeskill, dan juga sikap hidup yang baik attitude.

2.3.1 Lokasi Penelitian

Primagama Homeschooling terletak di Jl. Ringroad Setia Budi Pasar 1 No.18B Tanjung Sari Medan Selayang Medan, yang merupakan satu-satunya homeschooling primagama yang terdapat di Medan. Tetapi, peneliti melakukan penelitian di rumah informansiswi homeschooling yang terletak di Jl.Eka Surya, Komp. Grand Monaco Blok H10B Medan. Gambar 1 : Peta Lokasi penelitian 67

2.3.2 Visi dan Misi

Visi  Menjadi lembaga pendamping homeschooling terbaik dan terbesar di Indonesia Misi  Menjadikan lembaga pendamping homeschooling yang berkualitass, bertaraf Nasional dan Internasional  Memberikan alternatif sistem pendidikan di Indonesia yang berkaualitas Nasional dan Internasional  Menjadi acuan tentang pendidikan alternatif di Indonesia  Menjadi mitra masyarakat dan pemerintah dalam peningkatan kualitas bangsa secara Nasional maupun Internasional

2.3.3 Sejarah Singkat homeschooling Primagama

68 Homeschooling Primagama berdiri pertama kali di Jogyakarta pada tahun 2008, para pendirinya adalah Adam Primaskara, Kusnanto, Arif Handono.Sedangkan di Medan homeschooling Primagama berdiri pada tahun 2011 di bawah pimpinan Bariyanto dan pelaksanaan kepala sekolah Emile Salim.

2.3.4 Sistem Belajar di Homeschooling Primagama

Sistem belajar di Homeschooling Primagama HSPG dibedakan menjadi 3, yaitu:  Homeschooling Individu Tunggal Homeschooling yang diselenggarakan oleh sebuah keluarga tanpa bergabung dengan keluarga lain, dimana anak belajar secara mandiri di rumah biasanya didampingi oleh orangtua atau pihak-pihak lain pengajar pendamping yang ditunjuk.  Homeschooling Komunitas Homeschooling yang diselenggrakan secara kelompok oleh dua atau lebih keluarga untuk kegiatan tertentu berdasarkan kesamaan minat dan bakat, sementara kegiatan pokoknya tetap dilaksanakan oleh orangtua masing- masing.  Homeschooling Mandiri. 69 Homeschooling Mandiri, manakala siswa tercatat sebagai siswa di HSPG, mengikuti seluruh aturan HSPG namun belajar mandiri bersama orang tua tanpa ada pendampingan akademik dari HSPG.

2.3.5 Landasan Hukum Homeschooling Primagama

 UUD 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 31 Ayat 1 setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Ayat 2 setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.  Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional UU No.202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27: 1. Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri 2. Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan Dalam hal ini pemerintah tidak mengatur standar isi dan proses pelayanan informal kecuali standar penilaian apabila akan disetarakan dengan pendidikan jalur formal dan nonformal sebagaimana yang dinayatakan pada UU No.2223, pasal 27 ayat 2  Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.107MPNMS2006 1. Setiap orang yang lulus ujian kesetaraan Paket A, Paket B atau Paket C masing-masing memiliki hak eligibilitas yang sama dan setara dengan, 70 berturut-turut, pemegang izajah SDMI, SMPMTs, dan SMAMASMK untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi. 2. Status kelulusan program pendidikan kesetaraan Paket C memiliki hak eligibilitas yang setara dengan pedidikan formal dalam memasuki lapangan kerja. 3. Setiap lembaga diminta mematuhi ketentuan perundang-undangan tersebut di atas agar tidak diindikasikan melanggar Hak Asasi Manusia.

2.3.6 Kurikulum dan Sistem Ujian Serta Ijazah Homeschooling Primagama

Kurikulum :  Menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang diolah menjadi GBPP Homeschooling Primagama.  Mata pelajaran yang harus diikuti oleh siswa adalah mata pelajaran yang diberikan di sekolah sesuai jenjangkelasnya. Adapun mata pelajarannya adalah: • SD : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN, IPA, IPS • SMP : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahsa Inggris, PKN, Fisika, Biologi, Ekonomi, Geografi • SMAIPA : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN, Biologi, Kimia, Fisika 71 • SMAIPS : Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, PKN, Sosiologi, Ekonomi, Geografi. Dapat ditambah sesuai dengan minat dan kebutuhan, sementara itu fokus pelajaran hanya pada pelajaran yang diujiankan saja. Sistem Ujian Sistem ujian di Homeschooling Primagama, sama seperti sekolah formal pada umumnya, bagi siswa yang belajar mengikuti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang diolah menjadi GBPP Homeschooling Primagama tetap melaksanakan dua kali ujian yaitu ujian Mid semester dan ujian semester, biasanya ujian dilakukan serentak di sekolah Homeschooling Primagama, jadi bagi siswa yang belajar mandiri di rumah, diwajibkan mengikuti ujian di sekolah HS. Ujian Mid semester atau ujian semester, soal dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Model penilaiannya yaitu, dinilai dari ulangan harian yang diadakan setiap bulan sekali selama lima bulan lalu bulan ke enamnya mengikuti ujian semester tetapi terlebih dahulu sebelum ujian semester yaitu paa minggu ke tiga diadakannya ujian mid semester. Serta, penilaian dari tugas yang diberikan tiga kali dalam satu semester. 72 Ujian Nasional, bagi siswa Homeschooling Primagama diadakan di PKBM Teladan. Paket kesetaraan untuk ujian nasional dimana paket A untuk SD, paket B untuk SMP, dan paket C untuk SMA. Selanjutnya sistem ujian untuk kelas internasionalkelas cambridge, biasanya dilakukan di sekolah homeschooling dan soal-soalnya langsung dari pusat homeschooling yang ada di Yogjakarta dengan mengikuti kurikulum Homeschooling Amerika. Dimana, untuk SD namanya Internasional General Certificate Education Secondary, untuk SMP General Certificate Education Ordinary Level, dan untuk SMA General Certificate Education Advance Subsidiary and Advanced Level. Program International, siswa bisa mengikuti sertifikasi dalam Cambridge International Examination yang terdiri dari level : 1. International Certificate of Secondary Education IGCSE 2. General Certificate of Education Ordinary Level GCE O Level 3. General Certificate of Education Advanced Subsidiary and Advanced Level GCE AS A Level Cambridge International Examination adalah sebuah sertifikasi bertaraf International yang dikeluarkan oleh University of Cambridge, Inggris dimana sebagian besar universitas-universitas besar di seluruh dunia menerima hasil dari ujian AS Level atau A Level sebagai prasyarat untuk masuk ke universitas. Bahkan beberapa universitas menerima nilai tinggi pada ujian AS Level atau A level sebagai kredit satu tahun penuh mata pelajaran yang sama yang seharusnya baru 73 diambil di universitas. Untuk diketahui, Cambridge International Examination ini boleh diikuti para pelajar dari manapun. Sehingga sangat terbuka untuk para siswa dari semua tingkatan sekolah baik SMP, SMA, SMK maupun siswa dari Sekolah RSBI yang tidak mengikuti ujian international di sekolahnya. Ijazah Ijazah untuk siswa Homeschooling Primagama ada tiga macam, tergantung pilihan dan kemampuan siswa, yaitu:  Ijazah Formal, dengan mekanisme Ujian Akhir Nasional UAN  Ijazah Nonformal, dengan mekanisme Ujian Nasional Pendidikan Paket UNPP  Ijazah Internasional, dalam Cambridge Internasional Examination CIE.

2.3.7 Program Homeschooling Primagama

 Homeschooling setara SD-SMP-SMA Kurikulum nasional: • Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan UNPK : SMP-SMA • Ujian Akhir Nasional UNAS : SD-SMP-SMA • Ujian Akhir Sekolah Daerah UASDA :SD Kurikulum internasional: 74 Cambridge Internasional Examination CIE adalah sebuah sertifikat bertaraf Internasional yang dikeluarkan oleh University of Cambridge, Inggris dimana sebagian besar universitas-universitas besar di seluruh dunia menerima hasil dari ujian AS LevelatauA level sebagai prasyarat untuk masuk ke Universitas. Bahkan beberapa Universitas menerima nilai tinggi pada ujian AS Level atau A level sebagai kredit satu tahun penuh mata pelajaran yang sama yang seharusnya baru diambil di Universitas. • Internasional General Certificate Education Secondary Education IGCSE 5-11 th • General Certificate Education Ordinary Level GCE O Level 14-16 th • General Certificate Education Advance Subsidiary and Advanced Level GCE AS A Level 16-19 th. Kurikulum ABK Anak Berkebutuhan Khusus  Private Lesson EXCLUSIVE Tujuan : • Rangking kelas • Sukses UAN nilai tinggi • Sukses masuk Perguruan Tinggi Favorit • Dikhususkan untuk mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa saja. 75 BAB III PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN PADA MASA PUBERTAS DI HOMESCHOOLING 3.1 Perkembangan Kepribadian Remaja Pubertas Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang lagi. Perkembangan menunjuk pada suatu usaha yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Dalam kehidupan manusia akan mengalami masa perkembangan dari bayi menjadi orang dewasa, tapi sebelum menjadi dewasa anak-anak akan mengalami masa remaja pubertas. Masa Remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh Sigmund Freud dan Erickson disebut dengan identitas Ego Ego Identity 53 53 Identitas ego: kesadaran seseorang akan bagaimana Ia dikenali .Ini terjadi karena masa remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak- 76 anak dan masa kehidupan orang dewasa.Ditinjau dari segi fisiknya mereka bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti orang dewasa, tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata belum dapat menunjukkan sikap dewasa. Secara teoritis masa remaja dibagi dua yaitu:  Masa Pubertas berkisar dari umur 12 sampai dengan 15 tahun  Masa Adolesen berkisar dari umur 16 sampai dengan 21 tahun Remaja yang memasuki masa pubertas pada umumnya mengalami perubahan baik dari segi fisik maupun non-fisik. Datangnya perubahan fisik yang berkaitan dengan kematangan seksual seperti mulai datangnya menstruasi pada perempuan, tumbuhnya bulu-bulu halus, pembesaran buah dada dan lain sebagainya. Terjadinya perubahan tubuh dimasa puber sudah pasti membuat seorang remaja merasa cemas dengan keadaan bentuk tubuh mereka dan mereka sudah pasti mulai memperhatikan keadaan dirinya dan mereka berharap ingin mencapai penampilan yang baik, untuk mencapai keinginan tersebut gambaran diri mempunyai peran dalam mengevalusi dirinya. Gambaran diri biasanya dipengaruhi oleh harapan lingkungan, keluarga dan teman. Gambaran yang dimiliki remaja pada tubuhnya sangat dipengaruhi oleh teman-teman di sekelilingnya. Ketika mereka menemui beberapa perbedaan dengan teman sebaya dalam hal pertumbuhan dan perkembangan tubuh, hal ini akan menjadikan suatu pengalaman yang sulit bagi mereka. Kemudian agar penampilan mereka baik itu butuh pendapat orang lain, terutama pendapat orangtua, guru dan teman-temannya. Oleh sebab itu anak pada masa pubertas memerlukan seseorang untuk dapat dijadikan kawan berbincang dan tempat 77 curahan suka dukanya, kawan untuk berbagi rasa kecemasan dan permusuhan serta kawan untuk memikul rahasia dan rasa sedih. Dengan membagi ataupun mencurahkan beban dalam hati serta pikiran itulah maka akan terasa oleh para anak pubertas bahwa penderitaan atau kecemasan akan sedikit terungkit lepas. Selain perubahan fisik, anak yang memasuki masa pubertas juga mengalami perubahan pada sikap dan perilakunya. Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap dan perilaku yang terjadi pada saat ini lebih merupakan akibat dari perubahan sosial, semakin sedikit simpati dan pengertian yang diterima anak puber dari orangtua, kakak, adik, guru-guru dan teman-teman semakin sulit juga Ia untuk mengerti akan dirinya sendiri atau kepribadiannya Hurlock, 1980., karena seorang anak dapat mengenal dirinya sediri atau mengetahui kepribadiannya melalui hubungan dengan teman sebanyanya. Remaja pada umumnya akan merasa cemas apabila dia tidak mempunyai teman dekat, namun berbeda dengan remaja di homeschooling, seperti Angel dan Geby. Menurut hasil pengamatan serta wawancara saya terhadap Angel dan Geby bahwa mereka berdua memiliki teman, teman sesama homeshooler atau teman di perkumpulan gereja, serta para saudara mereka juga mereka anggap itu sebagai teman. Konsep pertemanan anak homeschooling mungkin berbeda dengan remaja pada umumnya, anak homeschooling tidak mengenal yang namanya hangout atau jalan bareng teman, berkumpul main di suatu tempat misalnya di rumah, karena 78 anak homeschooling lebih suka melakukan aktivitas berdasarkan apa yang mereka mau, setiap harinya mereka bergelut dengan dunianya mereka, dunia dengan segala hoby-hobynya, dunia dengan apa yang mereka suka dan mereka cendrung melakukannya sendiri. Jika ditanyakan soal pertemanan kepada mereka, remaja homeschooling mempunyai teman, Cuma pertemanannya hanya jika bertemu melakukan interaksi atau komunikasi yang hanya dilakukan beberapa menit, mislanya saat kegiatan ektrakuliker di homeschooling yang dilakukan setiap jumat dan sabtu, dimana semua remaja homeschooling yang belajar di rumah atau belajar di sekolah datang ke sekolah homeschooling untuk mengikuti kegiatan ektrakulikuler, disitulah remaja-remaja para homeschooler bertemu, saat bertemu mereka ngobrol membahas soal baju, idola dan lain-lain, kegiatan itu dilakukan tidak lama karena mereka harus mengikuti kegiatan ektrakulikuler seperti belajar musik, melukis, belajar bahasa inggris dan lain-lain. Jika dibilang seorang anak dapat mengetahui akan dirinya sendiri atau mengetahui kepribadiannya melalui teman sebanya yang ada di sekitarnya, mungkin itu tidak berlaku dengan remaja yang ada di homeschooling, remaja di homeschooling mengetahui kepribadiannya melalui tes psikologi dan dengan hasil tes itulah seorang guru di homeschooling dapat memahami siswanya dan terjalinlah hubungan pertemanan anak homeschooling dengan gurunya.

3.1.1 Kognitif Pengetahuan Remaja Homeschooling

79 Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan. Secara umum kognitif diartikan potensi intelektual yang terdiri dari tahapan : pengetahuan knowledge, pemahaman comprehention, penerapan aplication, analisa analysis, sintesa sinthesis, evaluasi evaluation. Kognitif berarti persoalan yang menyangkut kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional akal. Pengetahuan seseorang bersumber dari pola pikir yang rasional, yang berisi fantasi, pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang diperolehnya dari lingkungan yang ada disekitarnya. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilakunya di masyarakat. Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelasakan bagaimana anak beradaptasi dengan dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian sekitarnya.Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek seperti mainan, perabot, dan makanan serta objek-objek sosial seperti diri, orangtua dan teman. Bagaimana cara anak mengelompokkan objek- objek untuk mengetahui persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya, untuk memahami penyebab terjadinya perubahan dalam objek-objek dan perisiwa-peristiwa dan untuk membentuk perkiraan tentang objek dan peristiwa tersebut. Piaget membagi tahap perkembangan kognitif kebeberapa bagian, tahap perkembangan kognitif yang terakhir adalah tahap operasional berfikir formal. 80 Tahap ini mulai dialami anak dalam usia 11 tahun dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai.Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya. Pada tahap ini, remaja telah memiliki kemampuan untuk berpikir sistematis, yaitu bisa memikirkan semua kemungkinan untuk memecahkan suatu persoalan.Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berfikir asbtrak. Berbicara tentang pengetahuankognitif tidak terlepas dari yang namanya “Inteligensi” dideskripsikan sebagai seperangkat kemampuan mental, kapasitas untuk mendapatkan dan menggunakan pengetahuan, keterampilan memecahkan masalah dan pengetahuan tentang dunia. Inteligensi adalah tindak mengetahui dan memahami realitas, kemudian kebanyakan definisi memberi perhatian pada pemecahan problem, yang menimbulkan asumsi bahwa kecerdasan adalah seperangkat keterampilan mental yang membantu kita untuk mencapai tujuan. Selain itu, kecerdasan juga merupakan kemampuan untuk menggunakan 81 pengetahuan dan keterampilan guna mengatasi rintangan. Dan terakhir inteligensi membantu kita dalam beradaptasi dengan kondisi yang berubah 54 Inteligensi seseorang dapat diukur melalui beberapa tes inteligensi dengan tiga keterampilan menurut Thurstone 1938 yaitu intelektual verbal, matematika dan spasial . 55 Menurut Howard Gardner, salah satu teori pendidikan yang berpengaruh dalam perkembangan homeschooling adalah teori Inteligensi Ganda Multiple Intelligences, 1983 . Dalam mempelajari diversitas perilaku manusia dan capaiannya. Howard Gardner 2007 mengatakan bahwa selain intelektual verbal, matematika, dan spesial yang diukur dengan tes psikometri, ada jenis inteligensi lain yakni musik, kinestetis jasmani, dan inteligensi personal kemampuan seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain. 56  Kecerdasan Logika Matematika . Selain intelektual verbal dan Matematika ada 8 jenis inteligensi kecerdasan manusia yaitu: Kemampuan untuk meneliti pola-pola, kategori-kategori dan hubungan- hubungan dengan cara memanipulasi obyek-obyek atau simbol-simbol dan mencobanya dengan cara yang terkontrol dan teratur.  Kecerdasan Bahasa Kemampuan menggunakan bahasa untuk membangkitkan memberi semangat, meminta tolong, meyakinkan, mendorong dan menyampaikan 54 Eric B.Shiraev David A.Levi dalam buku “Psikologi Lintas Kultural” hal: 168 55 Louis Leon Thurstone dalam buku Teori Inteligensi Ganda – Paol Suparno dan Konsius 2003 hal:22 56 Data Artikel Dematoglyphics Multiple Intelligence Homeschooling Primagama Medan 2014 82 informasi, tidak hanya mudah dalam berbahasa tetapi juga peka terhadap perbedaan-perbedaan dan penggunaan irama dalam kata-kata.  Kecerdasan Intrapersonal Kemampuan untuk memahami perasaan, mimpi-mimpi dan ide-ide pribadi. Pemahaman terhadap diri sendiri, kemampuan untuk memahami emosi, tujuan dan maksud pribadi.  Kecerdasan Interpersonal Kemampuan untuk memahami orang lain, memperhatikan tujuan-tujuan mereka, motivasi mereka, maksud dan kepribadian mereka serta belajar secara efektif dengan mereka.  Kecerdasan Kinestetis Jasmani Kemampuan untuk menggunakan ketrampilan motorik kasar dan halus dibidang olahraga, seni drama, pembuatan barang-barang seni kerajinan tangan. Termasuk dalam menyelesaikan masalah, menciptakan suatu produk dan menyampaikan ide-ide emosi dnegan menggunakan bahasa tubuh.  Kecerdasan Visual-Ruang Kemampuan untuk melihat dan membayangkan bentuk dari sebuah benda, dan untuk melihat serta menciptakan perbedaan, keseimbangan dan komposisi di dalam tayangan visual atau ruang. Kemampuan untuk menciptakan gambaran- gambaran visual ruang dari dunia dan mentransfer semua gambaran itu secara abstrak atau konkrit.  Kecerdasan Musikal 83 Kemampuan untuk menikmati dan membuat gubahan lagumusik. Termasuk kepekaan dalam menentukan nada, irama dan merespon elemen-elemen tersebut secara emosionaltersirat.  Kecerdasan Naturalis Kemampuan untuk mengenal flora dan fauna, memiliki keterikatan dengan alam dan fenomenanya. Melibatkan pengetahuan yang muncul ketika berinteraksi dengan alam, termasuk proses pengenalan, pemahaman, dan penghargaan terhadap alam. Teori Gardner ini memicu para orangtua untuk mengembangkan potensi- potensi inteligensi yang dimiliki anak, kerapkali sekolah formal tidak mampu mngembangkan inteligensi anak 57 Dalam homeschooling Primagama, peneliti memiliki dua informan yaitu Angel dan Geby, keduanya jelas mempunyai tingkat pengetahuan yang berbeda- beda. Dapat dilihat dari hasil tes Dermatoglyphics Multiple Intelligence DMI yang dilakukan pihak Homeschooling Primagama untuk membantu memahami potensi yang ada dalam diri seseorang sejak lahir, kecerdasan instrinsik, cara belajar yang lebih disukai dan yang lebih dominan. . Delapan segi kecerdasan yang berbeda ini tidak tergantung antara satu dengan yang lain dan mereka jarang bekerja sendiri. Setiap pribadi yang normal memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda, tetapi bagaimana kecerdasan ini bergabung, memiliki variasi seperti wajah dan kepribadian setiap individu. 57 Paul Suparno dan Konsius 2003 dalam buku “Teori Inteligensi Ganda 84 DMI adalah tes yang dilakukan dengan sidik jari siswa untuk mengetahui bakat serta minat ketrampilan yang dimiliki oleh siswa tersebut. Menurut hasil tes tersebut distribusi Kecerdasan Majemuk Angel dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : Tabel 1: Peringkat kecerdasan Angel betdasarkan Tes DMI Kecerdasan Peringkat Logika Matematika 4 Bahasa 5 Intrapersonal 1 Interpersonal 2 Kinestetis Jasmani 3 Visual-Ruang 5 Musikal 5 Naturalis 5 Ket : Rangkingperingkat 1 adalah area yang paling dominan dari kecerdasan, diikuti oleh area ke-2 dan seterusnya. Empat rangking tertinggi dari kecerdasan, dipertimbangkan sebagai area kecerdasan yang dominan. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Angel lebih dominan pada kecerdasan intrapersonal, dimana kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk memahami perasaan, mimpi-mimpi dan ide-ide pribadi. Pemahaman terhadap diri sendiri, kemampuan untuk memahami emosi, tujuan dan maksud pribadi. Serta kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, melihat cita-cita, motivasi-motivasi dan maksud-maksud mereka serta bekerjasama secara efektif dengan mereka. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Angel memiliki Kepribadian yang sehat, kepribadian yang sehat apabila remaja memahami dirinya dan peran-peran dalam kehidupannya jati diri. Namun Kecerdasan Kinestetis Jasmani juga mendapat peringkat ke tiga, dimana kecerdasan ini mempunyai kemampuan untuk menggunakan ketrampilan 85 motorik kasar dan halus di bidang olahraga, seni drama, pembuatan barang-barang seni. Termasuk dalam menyelesaikan masalah, menciptakan suatu produk dan menyampaikan ide-ide dan emosi dengan menggunakan bahasa tubuh. Peneliti pernah bertanya kepada Angel, pelajaran apa yang lebih Angel suka? Lalu Angel menjawab: “ Aku suka pelajaran yang menantang, pelajaran yang tidak banyak catatan karena aku males mencatat, aku suka pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris, melakukan tanya jawab dengan ibu guru, lebih seru aku suka itu bu” Kemudian peneliti bertanya kembali “kalau Angel suka Matematika dan Bahasa Inggris, kenapa gak belajar hanya pada dua mata pelajaran itu aja? Dan Angel menjawab: “ Mau aku gitu bu, tapi mama nyuruh harus belajar mata pelajaran yang lain, mata pelajaran yang khusus di UN kan, padahal aku gak suka bu belajar pelajaran itu.kanyak Geografi, biologi dan lain-lain, bosan bu” Berdasarkan hasil tes DMI diatas logika-matimatika berada di urutan keempat sedangkan bahasa berada di urutan kelima. jika seseorang menyukai satu atau dua pelajaran maka dia lebih konsen pada saat pelajaran itu dan tentunya dia pintar di kedua mata pelajaran yang ia sukai tersebut. Angel mempunyai kebiasaan unik yaitu, dia sangat suka boyband asal Korea yaitu EXO bahkan dia hafal nama-nama personil dari EXO. Jadi, sebelum belajar dia suka menonton video-video baik dari DVD maupun dari handphonenya. Dia suka berkata “ibu, sebentarnya 10 menit aja Angel mau lihat Exo”. Dia sangat suka tantangan, dapat dibuktikan dari hasil tes dia suka pelajaran 86 matematika. Dalam belajar Angel tidak suka terlalu banyak catatan, dia lebih suka belajar seperti layaknya orang mengobrol, melakukan tanya-jawab, bahkan saat pelajaran Matimatika dia gak suka ada catatan karena dia males mencatat namun dia juga pelupa, jadi mau tidak mau gurunya agak sedikit memaksanya untuk mencatat. Seperti peneliti sebutkan di atas, Angel menyukai Korea, dia hafal nama- nama personil EXO dan artis-artis Korea yang menurut peneliti sangat sulit untuk menghafal nama-nama artis Korea. Tetapi, jika ditanya siapa nama Presiden Indonesia, Sila-sila dalam pancasila bahkan nama Gubernur Sumatera Utara dia tidak mengetahuinya. Bahkan, gurunya menyuruhnya menghafal semua itu, dan untuk menghafal Pancasila bisa sampai dua minggu baru dia hafal, tetapi jika ditanya di minggu berikutnya dia sudah melupakannya. Kepekaan belajar Angel tergolong tinggi, pembelajaran yang efektif, cepat menuangkan ide-ide dan pemikiran ke dalam tindakan. Cendrung mampu melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, dapat dibuktikan bahwa selain belajar Angel dapat melakukan pekerjaan lain seperti menonton TV karena Angel memiliki daya konsentrasi yang tinggi dan cendrung mudah stress dan terteken. Selanjutnya Kecerdasan Majemuk Geby, dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 2: Peringkat kecerdasan Geby berdasarkan tes DMI Kecerdasan Peringkat Logika-Matematika 5 Bahasa 4 87 Intrapersonal 1 Interpersonal 2 Kinestetis Jasmani 4 Visual-Ruang 3 Musikal 5 Naturalis 4 Ket : Rangkingperingkat 1 adalah area yang paling dominan dari kecerdasan, diikuti oleh area ke-2 dan seterusnya. Empat rangking tertinggi dari kecerdasan, dipertimbangkan sebagai area kecerdasan yang dominan. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Geby lebih dominan pada kecerdasan intrapersonal, dimana kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk memahami perasaan, mimpi-mimpi dan ide-ide pribadi. Pemahaman terhadap diri sendiri, kemampuan untuk memahami emosi, tujuan dan maksud pribadi. Serta kecerdasan interpersonal yaitu kemampuan untuk memahami orang lain, melihat cita-cita, motivasi-motivasi dan maksud-maksud mereka serta bekerjasama secara efektif dengan mereka. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Geby memiliki Kepribadian yang sehat, kepribadian yang sehat apabila remaja memahami dirinya dan peran-peran dalam kehidupannya jati diri. Namun Kecerdasan Visual-Ruang juga mendapat peringkat ke tiga, dimana kecerdasan ini mempunyai kemampuan untuk melihat dan membayangkan bentuk dari sebuah benda, dan untuk melihat serta menciptakan perbedaan, keseimbangan dan komposisi di dalam tayangan visual atau ruang. Serta, kemampuan untuk menciptakan gambaran-gambaran visual ruang dari dunia dan mentransfer semua gambaran-gambaran itu secara abstrak atau konkrit. Dari keseharian proses belajar, Geby sangat tidak suka belajar yang terlalu banyak berfikir, dia tidak suka pelajaran Matematika, Geografi dan IPA, dan bahkan pernah peneliti menanyakan kepada Geby tentang pelajaran apa yang ia 88 suka? Dan Geby menjawab “aku gak suka belajar bu, aku gak suka semua pelajaran, aku hanya suka menggambar”. Lalu peneliti mencoba bertanya dengan gurunya kenapa Geby bisa tidak suka belajar? Gurunya menjawab: “Geby berhomeschooling sejak SD, dia memang sangat susah buat belajar, tapi karena orangtua ya menginginkan dia untuk belajar, jadi mau tidak mau harus ada paksaan buat dia belajar, karena belajar itu perlu demi masa depan dia juga. Kalau saja dia bersungguh-sungguh belajar dia pinter. Cuma saya sebagai gurunya harus sabar mengajarinya, jika dia sudah bosan belajar, saya beri dia waktu buat menggambar, yang terpenting antara kewajiban dan hoby berjalan seiringan” Geby sangat pintar dalam hal menggambar, dia sangat suka melukis, bahkan dalam seminggu dia bisa menghabiskan tiga sampai empat buku gambar. Kebiasaan Geby adalah dia selalu menggambar , bahkan dalam kondisi apapun, dalam keadaan apapun selalu menggamar, dan dia suka tidak peduli dengan situasi di sekitarnya. Dia orangnya fokus bahkan sangat fokus saat dia sedang mengerjakan sesuatu termasuk menggmbar. Tapi, ada kebiasan Geby saat menggambar, dia tidak mau memberi lihat orang lain gambarnya itu sebelum dia selesai membuatnya baru dia perlihatkan ke orang lain. Biasanya Geby tidak mau belajar, jika gambar yang dia kerjakan belum siap digambarnya. Selama peneliti mengikuti kegiatan Geby pada saat belajar, kata-kata yang selalu diucapkan Geby pada saat belajar adalah: “Ibu, tunggu Geby mau gambar dulu, gambarnya belum selesai”. Itu kata- kata sebelum memulai pelajaran, dan saat gurunya menerangkan, jika ia sudah bosan dengan pelajarannya maka dia pun mengatakan “ibu, udah belajarnya Geby 89 capek” jika si anak sudah mengatakan seperti itu dan biasanya gurunya hanya menurut dan menunggu sampai si anak sudah mau belajar kembali. Kepekaan belajar Geby tergolong sedang, pembelajaran yang normal, daya refleks dan indra yang sedang, kepekaan otot syaraf yang sedang, pendekatan langkah demi langkah dalam belajar. Menggunakan bagian kecerdasan yang dominan untuk melengkapi kecerdasan yang lainnya dalam belajar. Kecerdasan dominan Geby salah satunya adalah visual-ruang yaitu dengan hoby menggambar. Oleh sebab itu, untuk melengkapi kecerdasan yang lainnya dalam belajar dan mata pelajaran biasanya guru menerangkan dengan metode menggambar. Daya konsetrasinya dalam belajar dikategorikan sedang, tetapi saat mengambar sangat berkonsentrasi penuh.

3.1.2 PerasaanEmosi Remaja Homeschooling

Perasaanatau Emosi adalah respon evaluatif yang biasanya mencakup kombinasi kebangkitan psikologis, pengalaman subjektif postif, negatif atau ambivalen, dan ekspresi Behavioral. Kegembiraan dan kekecewaan, kesedihan dan keterkejutan, iri dan bangga, dan lusinan emosi lainnya sering menemani kehidupan kita sehari-hari, dimanapun kita berada atau apapun bahasa yang kita gunakan. Kita sudah mulai menunjukkan emosi itu sejak lahir, kita belajar emosi dari orang disekitar kita, buku yang kita baca, film yang kita tonton karena pengungkapan emosi pada manusia diperoleh dalam proses sosialisasi 58 58 Jhon W Berry, Ype H Poortinga, Marshall H Segall, Pierre R Dasen, dalam buku “Psikologi Lintas Budaya Riset dan Aplikasi, 1992 hal: 162 . 90 Proses sosialisasi sangat diperlukan dalam menentukan perasaan seseorang, karena dengan sosialisasi kita dapat menunjukkan bentuk dari emosi tersebut, ada enam kategori emosi yaitu: kebahagian, kesedihan, kemarahan, ketakutan, kekagetan, atau kejijikan. Pada umumnya perasaan remaja di masa-masa pubertas adalah masa badai dan tekanan artinya remaja tersebut mulai mengalami rasa cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya, mulai perhatian dengan penampilan, sikapnya tidak menentuplin-plan, dan suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib. Tetapi, tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan, namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola-pola perilaku yang baru. Angel dan Geby adalah dua anak remaja yang saat ini masih mengalami masa pubertas, tetapi Angel dan Geby tidak mengalami masa-masa sulit remaja yang penuh tekanan, penuh dengan kecemasan, harus menjaga penampilan di depan umum, karena yang peneliti lihat Angel dan Geby adalah dua remaja yang bebas, mereka bersekolah di sekolah yang tidak terlalu banyak aturan di homeschooling, namun dalam hal mata pelajaran memang kehendak dari orangtua mereka masing-masing yang memilih pelajaran apa yang harus dipelajarin keduanya. Mereka bisa melakukan hoby mereka setiap hari tanpa ada larangan dari pihak manapun, mereka bisa makan sambil belajar, Angel bisa menonton drama Korea saat sambil belajar, dan Gaby bisa menggambar kapanpun dia mau. 91 Mereka dapat menunjukkan perasaan mereka saat mereka sedang menikmati hoby mereka, seperti : Angel yang sangat suka Drama korea dan boyband EXO dari korea, dia bisa menunjukkan perasaan senangnya saat menonton EXO tampil dari youtobe, bahkan dia heboh sendiri memperlihatkan idolanya dengan penulis atau dengan gurunya. “Ibu-ibu liat ini EXO tampil di MAMA Awards, keren-keren kali mereka, apalagi si ini, ini idola angel bu” Tanpa bergaul atau tanpa bersosialisasi sebenarnya seseorang bisa menunjukkan perasaanemosinya karena kita tidak hanya belajar emosi dari orang yang ada disekitar kita tetapi juga dari apa yang kita nonton atau yang kita baca. Angel adalah remaja yang tidak hoby bermain di luar rumah, kegiatan sehari- harinya hanya berada di sekitar homeschooling atau di rumah, dia berteman dengan gurunya, dengan teman sesama yang mengikuti homeschooling tetapi gak intens, karena waktunya dihabiskan dengan kemauan, tindakan atau dengan dunianya sendiri. Dia menunjukkan perasaan sedih, senangbahagia saat sedang menonton drama korea, peneliti pernah menghabiskan waktu menonton bersamanya, kami menonton drama Korea yang berjudul “you are sorrounded”, saat menonton itu peneliti dapat merasakan perasaan dari angel. Misalnya, saat menonton adegan romantis, dia senyum-senyum sendiri, dia menunjukkan sikap tidak sukanya saat ada adegan berkelahi, atau dia bahkan bisa sampai nangis saat melihat adegan yang sedih. 92 Peneliti pernah bertanya kepada mamanya Angel tentang hoby Angel yang sangat suka dengan Korea, dan mamanya menjawab: “Angel memang sangat suka Korea, dia mulai menyukai Korea saat duduk di kelas 6 SD, saat itu tahu boyband, dia suka EXO, saya gak masalah dengan kesukaannya itu selama tidak menganggu pelajaran saya bebaskan, Cuma terkadang saya marah dengan dia, saat saya mendapat laporan dari gurunya bahwa dia belajar sambil menonton”. Kemudian saya bertanya lagi dengan mamanya Angel tentang masa pubernya Angel ada atau tidak perubahan dari sikapnya, dan mamanya menjawab: “Saya rasa Angel gak pernah berubah, dia sama seperti saat dia masih SD dulu, Angel mulai halangan saat dia baru lulus dari SD, tetapi saya sebagai mamanya berusaha menerangkan tentang menstruasi itu apa, apa yang harus digunakan saat menstruasi, kapan saja datangnya menstruasi, semua saya jelaskan, dia sempat sakit saat pertama kali dapat menstruasi, dia demam. Kalau dari sikap dan sifatnya sih saya rasa tidak ada yang berubah, sifatnya masih kekanak-kanakan”. Selanjutnya Geby, Geby adalah anak yang pendiam, dia tidak gampang akrab dengan orang lain. Kesibukkannya menggambar, dia menunjukkan perasaanemosinya dengan setiap gambarannya itu. Misalnya: peneliti pernah beberapa kali melihat Gaby menggambar laki-laki dan perempuan sedang pelukkan, atau gambar yang menunjukkan ekspresi marah. Jika ditanya kepadanya “apa cita-citanya” dan di pasti menjawabnya “bahwa cita-cita hanya satu yaitu ingin jadi seorang komikus” jadi setiap gambar yang di gambarnya, dikumpulkannya menjadi satu, tetapi kelemahan Geby, dia tidak pandai mengarang, jadi setiap yang digambarkannya, hanya sebuah gambar tanpa ada tulisan. Angel dan Geby berteman, jika kebetulan mereka bertemu pasti mereka mengobrol, saya pernah melihat mereka mengobrol, pembahasan mereka seputar 93 gambar, pada saat mengobrolpun gaby melakukannya sambil menggambar, jadi angel terkadang memberi komentar atas apa yang digambar Geby, terus mereka membahas soal pelajaran, soal kegiatan ekstrakulikuler mereka yang dilakukan setiap hari jum’at di sekolah homeschooling, misalnya mereka membuat rencana bahwa jumat ini mereka mengambil ektrakulikuler musik.

3.1.3 Dorongan Naluri

Dorongan naluri merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap manusia. Hal itu dimaksudkan untuk memenuhi berbagai hidup manusia, baik bersifat jasmaniah maupun rohaniah. Manusia pada tingkatan tertentu memiliki dorongan naluri yang hari demi hari terus membentuk kepribadiannya. Dorongan dari dalam diri manusia itu terus membetuk keinginan dan keinginan selanjutnya membutuhkan perealisasiannya dalam tindakan nyata, itulah sebab mengapa manusia itu berbeda dalam hal sifat dan tingkah lakunya. Sedikitnya ada tujuh macam dorongan naluri yaitu untuk mempertahankan hidup, seksual, mencari makan, bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia, meniru tingkah laku sesamanya, berbakti, serta keindahan bentuk, warna, suara dan gerak. Di dalam masa remaja yang paling utama dorongan untuk bergaul dan berinteraksi dengan sesama manusia, meniru tingkah laku sesamanya, berbakti kepada orangtua, serta dorongan untuk menikmati keindahan. Bergaul dan berinteraksi itu sangat diperlukan dalam hidup, karena manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang berintekasi. Di homeschooling proses interaksi dan bergaul lebih sering dilakukan antara guru dan murid, si 94 murid menganggap gurunya adalah temannya. walaupun remaja homeschooling dikategorikan remaja yang jarang bergaul dengan teman sebayanya, bukan berarti remaja homeschooling tidak mempunyai teman. Memang, temannya hanyalah orang-orang yang berada dalam lingkungan homeschooling, tapi setidaknya mereka juga bergaul, mereka juga mempunyai teman. Tapi, mereka jarang melakukannya, karena waktunya dihabiskan dengan belajar dan hobynya. Tidak seperi remaja pada umumnya yang belajar di sekolah formal. Remaja yang belajar sekolah formal mungkin lebih dapat waktunya buat berinteraksi dengan teman sebayanya dikarenakan di sekolah formal bisa saja dalam satu kelas ada sekitar 40 orang murid dengan satu orang guru. Jadi, remaja di sekolah formal itu lebih leluasa untuk bergaul karena juga sehari-harinya selalu dihadapkan dalam situasi belajar yang ramai. Peneliti pernah bertanya dengan Angel “apakah makna teman atau sahabat menurut kamu? Apakah kamu suka bermainmenghabiskan waktu di luar rumah bersama teman kamu? Dan Angel menjawab: “Berteman itu penting, aku berteman dengan adikku, dengan ibu guru, dengan geby dan mira siswi homeschooling, Cuma aku gak suka keluar rumah rumah bu, kalau pergi sendiri keluar tanpa papa dan mama mana di kasih izin bu, jadi yah bagus angel main sama adik dan beli kaset korea banyak terus nontonlah sesudah belajar”. Selanjutnya saya bertanya lagi kepada Angel “Geby dan Mira adalah teman kamu, kapan kalian menghabiskan waktu bersama?” “Hari jumatlah bu, krna kalau hari jumatkan ekstrakulikuler di sekolah, yah jadi kamu jumpa di sana, terus kalau misalnya aku bosan belajar di rumah kan aku minta sama mama untuk belajar di sekolah 95 besok, terus kalau udh belajar di sekolah, kan jumpa tuh sama mira dan Geby, ydah waktu istirahat kami cakap-cakap”. Selain, Geby sama Mira, Angel punya teman di luar lagi?? “Punyalah bu, saudara-saudara ku kan juga teman aku”. Angel adalah remaja homeschooling yang melakukan aktivitas belajar di rumah, Angel dikategorikan remaja yang tidak suka bermain di luar rumah, karena baginya lebih asyik di rumah sudah terbiasa menghabiskan waktu di rumah, bermain dengan adiknya dan menonton drama korea, dari hari senin sampai kamis itu lah yang dilakukan Angel. Tetapi, terkadang dia belajar di sekolah homeschooling juga, jika ia bosan belajar di rumah. Walaupun belajar di sekolah homeschooling, tetap saja proses belajarnya sendiri di dalam kelas, satu siswa dengan seorang guru, saat istirahatlah mungkin ia bisa menghabiskan waktu dengan teman sesama homeschooling, itupun sebentar karna waktu istirahat di homeschooling Cuma 15 menit, istirahat itu digunakan bukan untuk makan atau minum karena sambil belajar juga anak homeschooling bisa makan dan minum, jadi waktu istirahat itu hanya untuk merilekskan pikiran buat melanjutkan pelajaran berikut. Angel hobinya sangat suka boyband Korea EXO, tidak menutup kemungkinan dia juga suka mengikuti gaya tampilan idolanya tersebut. Pernah suatu hari dia belajar memakai baju kaos tangan panjang yang longgar, dengan celana jeans pendek rambut di gerai dan memakai topi, gayanya seperti gaya anak boyband yang kurang hanya sepatunya, dia tidak memakai sepatu kats, karena 96 memang Angel belajar dirumah. Itulah Angel remaja homeschooling yang hidup bebas berdasarkan kemauan dan kebiasaannya.

3.2 Peran Budaya Dalam Kehidupan Seorang Anak Pada Masa

Pubertas Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan sosial. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola pikir dan pola pegaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola pikir mereka, kepercayaan, dan ideologi yang mereka anut. Salah satu unsur dari kebudayaan adalah sistem pengetahuan. Pengetahuan seseorang bisa didapat dimanapun seseorang itu berada, tetapi pada umumnya seseorang mendapat banyak pengetahuan saat dia berada di lingkungan sekolah, baik itu sekolah formal maupun sekolah informalnonformal. Seperti yang dijelaskan di atas bahwa budaya mempunyai peran penting dalam membentuk pola pikir dan pergaulan di dalam masyarakat yang dapat dilihat dari perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok. Aktivitas sehari-hari remaja homeschooling sama seperti remaja pada umumnya yaitu belajar dan bermain, namun ada sedikit perbedaan di mana remaja pada umumnya yang mengikuti sekolah formal lebih sering menghabiskan waktu 97 mereka di sekolah, karena di sekolah bukan hanya untuk belajar tetapi juga untuk bergaul dengan teman sebayanya. Tetapi lain halnya dengan di homeschooling, remaja homeschooling lebih banyak menghabiskan waktu mereka di rumah, karena remaja homeschooling belajar mandiri di rumah, dan bermainbergaul di rumah dengan saudara-saudari mereka dan dengan gurunya. Rata-rata remaja homeschooling menganggap guru adalah teman mereka, karena setengah hari dari waktu mereka, mereka habiskan bersama dengan gurunya, baik dalam proses belajar mengajar maupun di luar jam pelajaran. Proses belajar mengajar di homeschooling dilakukan dengan sangat santai, dimana saat melakukan kegiatan belajar mengajar, remaja pada umumnya yang berada di sekolah formal menggunakan seragam sekolah saat berada di sekolah, tetapi remaja homeschooling menggunakan pakaian yang bebas baik itu saat belajar di rumah maupun saat belajar di sekolah homeschooling. kemudian saat sedang belajar mengajar seorang siswa bisa melakukannya sambil makan, nonton, mendengarkan musik dan bahkan saat gurunya sedang menerangkan seorang siswa bisa menghentikan gurunya dengan asalan “bosan”. Seperti yang dilakukan salah satu informan penulis yang bernama Geby, dia tidak peduli akan waktu dan kondisi karena pada saat gurunya sedang menerangkan, dia bisa menghentikan gurunya dengan berkata: “ ibu udh belajarnya, sambung aja nanti aku bosan mau istirahat sebentar” dan gurunya memang sangat penyabar. Semua guru di primagama homeschooling dalam proses belajar mengajar memang sangat penyabar dan mengikuti kemauan siswanya selama materi pelajaran itu dapat si guru sampaikan. 98 Ibu Vina guru berkata: “Geby udahnya istirahatnya, udah 15 menit kita belajar laginya?” Geby menjawab: “Tunggulah bu, tanggung sedikit lagi selesai gambarnya”. Geby memang anak yang hobi menggambar, jadi saat ia bosan belajar, waktunya dibuat untuk menggambar. Kebiasaan dia tidak mau belajar jika gambar yang ia gambarkan belum selesai. Bukan hanya itu, saat proses belajar mengajar, ia mendengarkan gurunya sambil bermain handphone 59 , seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 2: Informan Geby sedang belajar Pada gambar ini Geby sedang belajar Geografi dengan seorang guru bernama ibu Sally, dan saat ibu tersebut sedang menerangkan terlihat Geby sedang bermain handphone sambil tersenyum. 59 Telepon genggam aatu telepon seluler ponsel atau handphone hp adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu di sambungkan ke jaringan telepon kabel. 99 ibu Sally bertanya: “Geby, apa ngerti belajar sambil main handphone? Letaklah handphonenya dulu” Geby menjawab: “Ngerti bu, udah lanjut aja” Sama halnya dengan Geby, siswi lain di homeschooling yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah Angel. Jika Geby mempunyai hoby menggambar lain halnya dengan Angel, hoby Angel adalah membaca dan dia sangat suka dengan Boyband Korea. Jika Geby di sela-sela belajar lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain handphone atau menggambar maka lain dengan Angel, dia lebih suka melihat video-video boyband dari youtobe 60 Budaya memang sangat berperan dalam pendidikan, dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari yang namanya “belajar”. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang Hilgard dan Bower, 1975 . Aktivitas remaja homeschooling memang lebih banyak dihabiskan di rumah, walaupun itu saat tidak belajar. Selama penelitian jarang penulis melihatnya mau keluar, karena remaja homeschooling lebih suka menghabiskan waktu di rumah dengan segala kegiatan-kegiatannya. 61 60 Sebuah situs WEB video sharing berbagi video populer di mana para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis. 61 Hilgard dan Bower 1975 dalam buku “Psikologi Pendidikan” oleh Drs.M.Ngalim Purwanto, MP hal:84, 2004. , karena seperti di jelaskan di atas tentang aktivitas remaja yang bebas saat 100 sedang belajar maupun diluar jam belajar remaja homeschooling memang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Pendidikan homeschooling pendidikan berbasis keluarga dan segala aktivitas dilakukan di rumah, menyebabkan remaja homeschooling tidak suka bergaul di luar rumah walaupun mereka mempunyai teman, karena kebiasaan mereka yang menghabiskan waktu di rumah dengan segala hobi dan bakat mereka. Menurut Margareth Mead 1992 mengenai pendidikan dalam masyarakat sederhana, di mana ia membedakan antara Learning Cultures kebudayaan belajar dan Teaching Cultures kebudayaan mengajar 62 Di homeschooling menurut hasil penelitian saya, menggunakan kedua golongan pendidikan tersebut. Dimana, golongan pertama warga masyarakat belajar dengan cara tidak resmi, dalam proses belajar mengajar homeschooling dilakukan secara tidak resmi karena siswa dalam proses belajar tersebut seorang . Dimana, dalam golongan pertama, warga masyarakatnya belajar dengan cara yang tidak resmi, yaitu dengan berperan serta dalam rutin kehidupan sehari-hari untuk memperoleh segala pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Dalam golongan kedua, warga masyarakat mendapat pelajaran dari warga-warga lain yang dianggap lebih tahu, yang seringkali dilakukan dalam pranata-pranata pendidikan yang resmi, di mana mereka memperoleh segala pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang mereka perlukan. 62 Margareth Mead dalam buku “Sejarah Teori Antropologi II” hal:48. 2007 101 siswa tidak memakai pakaian seragam sekolah seperti pada umumnya, dan proses belajar juga santai seperti yang penulis jelaskan sebelumnya. Sedangkan dalam golongan kedua, homeschooling merupakan salah satu jenis pendidikan yaitu pendidikan informal, dan proses belajar mengajar memakai seorang guru yang profesional. Selain budaya berperan dalam dunia pendidikan, budaya juga berperan dalam membentuk suatu kepribadian pada seseorang khususnya seorang remaja saat ia sedang mengalami masa pubertas. Kebudayaan sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian seseorang, karena pada dasarnya kepribadian adalah bagian khusus dari kebudayaan masyarakat yang didapat melalui belajar, terbentuk karena adanya faktor lingkungan yang berdasar pada kebudayaan. Kebudayaan setiap daerah berbeda-beda dan bermacam-macam, maka kepribadian yang ada pada masyarakatnya pun berbeda-beda. Jika secara umum, seseorang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda karena setiap orang mempunyai pola pikir yang berbeda, tetapi jika seorang tersebut sedang memasuki masa peralihan atau masa pubertas, dimana masa pubertas itu adalah sebuah periode dalam rentang perkembangan ketika anak berubah dari makhluk aseksual menjadi seksual, dan terdapat perubahan dari segi fisik maupun perilakunya. 102 Berbicara mengenai masa puber pada umumnya seorang anak yang sedang memasuki masa puber mempunyai sifat yang labil karena adanya banyak perubahan yang dialami didiri seorang anak terutama perubahan pada fisiknya sehingga membuat seorang remaja menjadi labil artinya seseorang itu tidak percaya akan dirinya sendiri, tidak mempunyai pilihan dalam hidup, dan suka meniru orang lain. Untuk itulah seorang remaja yang pada masa pubertas sangat memerlukan dukungan baik dari keluarga, masyarakatatau teman sebayanya. Seseorang mendapatkan dukungan dari keluarga saat dia sedang berada di rumah, namun seorang remaja mendapatkan dukungan dari temannya saat ia sedang berada di sekolah. Sebenarnya, berteman dan bergaul bisa dilakukan di mana saja, tetapi pada umumnya seorang remaja yang masih duduk di bangku sekolah berteman atau bergaul di lingkungan sekolah, karena di sekolahlah dia bertemu banyak orang yang seumuran dengannya. Tetapi lain halnya dengan remaja homeschooling, homeschooling mempunyai budaya pendidikan tersendiri yaitu budaya keluarga, dimana semua pusat pendidikan terjadi di dalam keluarga atau di lingkungan keluarga seperti melakukan kegiatan belajar mengajar di rumah. Ada dua aspek budaya keluarga yang penting diperhatikan dalam konteks homeschooling yaitu budaya spritualitas dan budaya pengembangan diri. Budaya spritualitas berkaitan dengan hubungan anak dengan tuhan serta penanaman nilai-nilai moralitas, proses belajar tentang spritualitas dan tata nilai sebagian besar diperoleh anak melalui pengamatan atas keteladanan yang 103 dilakukan orangtua dan kebiasaan yang berkaitan dengan spritualitas yang dibangun keluarga. Budaya pengembangan diri, berkaitan dengan kebiasaan berfikir terbuka, bertanya dan senang mencari ilmu, termasuk di dalam budaya ini berkaitan dengan relasi orangtua dengan sumber ilmu buku, internet, media dan sumber ilmu lainnya. Termasuk di dalam pengembangan diri ini adalah keterlibatan orangtua dengan hobi yang ditekuni anaknya. Remaja homeschooling memang mempunyai teman, tetapi menurut hasil wawancara dengan informan saya yaitu Geby dan Angel walau mereka mempunyai teman karena mereka mempunyai perkumpulan di gereza dan juga berteman dengan siswa homeshcooling lainnya, serta menganggap guru dan saudaranya sebagai teman, tetapi mereka jarang bergaul di rumah maupun tidak pernah mengajar teman-teman ke rumah mereka. Penulis pernah bertanya kepada Angel “apa makna temansahabat menurut kamu? Apakah kamu suka bermainmenghabiskan waktu di luar rumah bersama teman kamu? Kemudian Angel menjawab? “Berteman itu penting, aku berteman dnegan adikku, dengan setiap guru di homeschooling, degan Geby dan Mira siswi Homeschooling, Cuma aku gak suka keluar rumah bu, karna memang gak dikasih izin sama papa kalau keluar rumah, jadi karana sudah terbiasa menghabiskan waktu keseharianku di rumah yah jadi terbiasa lah bu” 104 Kemudian penulis bertanya kembali: “jika tidak diberi izin sama papa untuk keluar dari rumah, kenapa kamu tidak mengajak teman-teman ke rumah kamu?” kemudian Angel menjawab: “Ribet loh bu, kalau ada teman di rumah, gak enak kanyak ada yang gangguin gitu, kadang sama adikku aja suka berantem karena sering menganggu dia” Dari hasil penelitian Margareth Mead 1939 bahwa para gadis di Samoa tidak mengalami gejala akil baligh karena keluarga orang Samoa bukan termasuk keluarga inti, jadi seorang anak mendapatkan kesempatan untuk berhubungan secara bebas dengan anggota kerabat lainnya 63 Selain itu, karakteristik model pendidikan homeschooling memang berorientasi pendidikan lebih menekankan pada pembentukkan karakter pribadi . Namun hasil penelitian saya pada remaja homeschooling adalah walaupun remaja homeschooling lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah, tetapi remaja homeschooling termasuk remaja yang tidak mengalami gejala pubertas yang tidak mempunyai sifat yang labil, karena remaja homeschooling pada umumnya mengenal kepribadian mereka dari berbagai tes psikologi yang mereka ikutin, mereka bebas dalam dunia pendidikan, mereka bebas mau melakukan apa saja selama yang dilakukan masih di dalam nilai-nilai yang baik termasuk melakukan hoby dan minatnya, mereka tahu apa yang mereka inginkan dalam hidup, dan cenderung mereka percaya atas kemampuan yang ada pada diri mereka. 63 Margareth Mead dalam buku Taruna Samoa. 1988 Hal:113 105 dan perkembangan potensi bakat dan minat anak. Serta, memberikan kesempatan anak belajar sesuai minat, kebutuhan, kecepatan dan kecerdasarn anak.

3.3 Perkembangan Kepribadian Remaja Dalam Pendidikan