117
Peneliti bertanya “itukan menurut mama Geby sekarang ibu tanya menurut Geby gimana? Kok mesti malu? Kemudian Geby menjawab:
Ihhhhh ibu ini. Pertama kali dapat halangan aku takut dan terkejut bu, ya udah nangis lah aku karena tiba-tiba ada darah dicelana ku,
untung waktu itu ada mama di rumah, jadi mama yang ngasih tahu semuanya.
Itulah respon seorang anak remaja terhadap masa pubertas yang membuat banyak perubahan dari segi fisik yang dialaminya. Setiap anak mempunyai
tanggapan yang berbeda-berbeda terhadap apa yang di alaminya meski yang dialami semua anak yang memasuki masa pubertas itu sama yaitu dapatnya
menstruasi, membesarnya buah dada dan lain sebagainya.
3.5.2 Perubahan Non-Fisik
Disamping perubahan dari segi fisik, terdapat juga beberapa perubahan dari segi non-fisiknya seperti pada kepribadiannya yang bisa dilihat dari
tingkahlaku, sikap serta sifatnya dan sosial anak. Terkadang, ketidaknyamanan pada tubuh yang dirasakannya, dan ketidakpahaman anak dalam menghadapi
perubahan tersebut akan menimbulkan perilaku-perilaku baru seperti mudah marah, melawan, bingung, berprilaku yang beresiko, problem sekolah dan dapat
banyak keluhan mengenai aktivitasnya. Menurut hasil wawancara saya terhadap perubahan yang terjadi pada masa
pubertas kepada para orangtua informan saya terutama mamanya Angel dan Geby yaitu :
118
Menurut mama Angel ibu Margaretha Sapulete, saat saya bertanya tentang “makna pubertas dan apa-apa saja yang berubah dari kepribadian Angel
saat ia remaja sekarang?” dan mamanya Angel menjawab: “Menurut saya masa puber itu masa menuju kedewasaan, bukan
hanya fisiknya saja tetapi perilakunya juga berubah sudah tidak kekanak- kanakan lagi. Tapi kalau Angel, memang ia sudah remaja karena sudah
menstruasi tetapi kalau dari kepribadiannya saya rasa tidak ada yang perubahan dengan dia yang waktu masih SD dulu, malah sekarang lebih
parah kekanak-kanakannya, suka gak mau mengalah dengan adiknya sendiri, yang ujung-ujungnya pasti berantem dengan adiknya malah
terkadang saya lihat adiknya lebih dewasa dari pada Angel, mungkin karena adiknyakan laki-laki, dimana-mana memang laki-laki cepat
dewasa sikap dari pada perempuan”.
Saya bertanya kembali “sering dikatakan orang bahwa remaja itu mempunyai sifat yang labil, kadang baik kadang menjadi orang yang buruk
jahat, pernah atau tidak Angel memberontak atau melawan sama orangtuanya terutama sama ibu?” ibu Etha mamanya Angel menjawab:
“Saya rasa setiap anak jika kemauannya tidak dituruti oleh kedua orangtuanya pasti memberontak atau melawan, tapi kalau Angel saya
rasa tidak mempunyai sifat yang seperti itu, karena setiap apapun yang saya larang untuk dia lakukan, saya memberikan larangan itu dengan
banyak pertimbangan yang akhirnya membuat dia mengerti, seperti saya tidak memperbolehkannya keluar rumah sendiri naik angkot atau nai
kereta, itu memang saya larang, tapi saya sertakan alasan atas larangan itu, jadi dia mengerti dan gak ada pemberontakkan apapun dari dia, tapi
sebagai balasannya saya juga memberikan kebebasan sama dia di rumah, dia boleh ngapain aja di rumah suka-suka dia selama itu baik dan yang
penting dia gak keluar. Tapi bukan begitu dia tidak pernah kena hukuman dari saya, setiap gurunya menulis di buku kontrol yang tidak baik tentang
dia, pasti saya menghukumnya misalnya saya menyita handphonenya selama 3 hari karena kesalahannya yang suka bermain HP saat sedang
belajar. Dia tahu kalau dia salah dan dia menerima hukuman itu”
Menurut mama Angel, dari segi kepribadian mungkin tidak ada yang berubah pada diri anaknya, tetapi kalau dari segi kesukaan mungkin berubah.
119
Angel memang dari awal sudah sangat hoby membaca, tapi jenis bacaannya banyak berubah, dulu dia suka komik dia sering membeli komik detective conan,
tapi sekarang dia lebih suka baca novel-novel yang bergenre Romantis, dia menyukai menulis novel dari Jepang yaitu Illana Tan, semua novel romantis yang
di tulis Illana Tan dia punya, selain novel dia juga suka membaca fanfic Korea diinternet, karena begitu banyak hasil downloadtan funfic di HP nya.
Tapi, berdasarkan hasil tes DMI pada kepribadian Angel. Angel mempunyai sifat kepribadian yang : 1 berorientasi pada tujuan dan hasil, 2
positif dan mampu berinisiatif, 3 berani dan kreatif, cendrung sangat eksploratif, 4 menyukai kompetisi, 5 suka memegang kendali.
Sedangkan menurut hasil tes DMI pada sifat tingkah lakunya Angel adalah: 1 harus mendapatkan hasil akhir dalam hal apapun, 2 bersikap positif
dan aktif ketika tujuannya jelas, 3 tidak menyukai tugas yang berorinetasi pada certita, 4 suka mengendalikan dan memberikan perintah, 5 memiliki harga diri
dan rasa bangga terhadap diri sendiri, 6 bukan seorang yang pemain, tidak suka bekerja dalam satu tim.
Menurut hasil pengamatan saya, Angel anaknya periang, pemberani tetapi terkadang terlalu agresif dalam hal apapun, baik itu dalam proses belajar
mengajar, maupun dalam hal kesehariannya di rumah, dia cendrung tidak peka terhadap perasaan orang lain karena terkadang Angel suka berbicara ceplas-
ceplos. Pernah suatu hari, ketika dia belajar bahasa Indonesia bersama gurunya, karena topik pembahasannya yang tidak dia sukai, dia langsung bilang ke
120
gurunya, “ibu udahlah selesai belajarnya, gak asyik pembahasannya buat ngantuk bu”, sang guru hanya menuruti kemauan siswanya sambil, sang guru
hanya menuruti kemauan siswanya sambil berkata “tapi topik yang ibu kasih ini nanti masuk di dalam ujian, kalau angel gak mau belajar gimana bisa ngerti”.
Ganti lah bu topik lain, nanti aja kita bahas topik itu kalau Angel lagi gak males”. Selain itu, menurut hasil wawancara dengan gurunya Angel juga orangnya
terkadang sombong-suka memerintah dan suka membuat orang kewalahan, seperti kasus saat belajar bahasa Indonesia, karena dia tidak menyukai topik tersebut
terpaksa gurunya harus mengganti topik yang lain, padahal sehari sebelum pelajaran dimulai, topik pembahasannya sudah dipersiapkan dengan gurunya.
Benar hasil tes DMI pada sifat tingkah laku Angel, Angel bukan seorang yang pemain dan tidak suka bekerja sama, karena berdasarkan hasil wawancara
saya dengan orangtunya menurutnya Angel membawa teman ke rumah itu ngeribetin, dia gak suka membawa temannya datang kerumah, paling dia bertemu
dengan temannya saat di homeschooling, atau saat melakukan kegiatan ektrakulikuler atau dengan teman perkumpulan gerejanya. Tapi, hanya sekedar
bertemu, berbicara dan pulang. Selanjutnya Geby, menurut mamanya Geby ibu Hema Frasia “tentang
makna pubertas dan apa-apa saja yang berubah dari kepribadian Geby saat ia sedang remaja sekarang?”kemudian mama Geby meenjawab:
“Menurut saya masa puber itu masa menuju dewasa, ditandai dengan Geby yang mulai dapat menstruasi dan mulai membesar
payudaranya. Perubahan pada kepribadiannya saya rasa tidak ada yang
121
berubah dari Geby dia tetap pemalu dan penakut dan gak gampang buat dia dekat dengan orang lain apalagi orang yang baru dia kenal, mungkin
kalau ada yang berubah itu legih kepada hobynya yang di lakukannya, Geby memang sangat hoby menggambar, perubahana yang terlihat dari
gambar-gambarnya, tema gambar dia dulu dengan sekarang berbeda, dulu dia lebih menggambar tentang tema pemandangan, gambar barbie,
hewan, tapi sekarang saya lihat dia lebih suka menggambar orang manusia misalnya gambar perempuan yang sedang menangis dengan
ditandai ada titik-titik bertanda air mata pada gambarnya tersebut”.
Dari segi sifat kepribadian dan tingkahlakunya menurut hasil tes DMI, Geby mempunyai sifat kepribadian: 1 dewasa dan stabil, 2 mengikuti aturan
dan peraturan, 3 lembut, 4 sabar dan tekun. Sedangkan menurut tes DMI pada sifat tingkah laku Geby adalah: 1
mencari kemapaman dan mengikuti peraturan, 2 pandai membuat rencana, 3 rendah hati, 4 mampu menangani tekanan dan stress.
Menurut hasil pengamatan saya, Geby anaknya agak pasif dan negatif karena memang sifatnya yang pendiam dan susah buat dekat dengan orang lain,
Geby tidak suka dengan perubahan, karena dia sudah nyaman dengan kondisi yang ada, bahkan pernah suatu hari saat AC di ruang kelas Geby di
homeschooling bocor, jadi untuk sementara kelasnya tidak bisa di gunakan dan Geby untuk sementara di suruh gurunya pindah kelas, kemudian dia dengan tegas
menolaknya, dia gak mau pindah keruangan lain, mau disin aja begitu katanya, dan terpaksa gurunya mengikutinya padahal tanpa AC ruangannya sangat panas,
Geby tetap belajar dengan kondisi ruangan yang sedikit pengap dan panas. Menurut hasil tes Geby orangnya sangat sabar dan tekun, maupun saat
sedang belajar atau sedang mengerjakan soal, atau pada saat ujian Geby sangat
122
tekun mengerjakannya sangking tekunnya dan terlalu berhati-hati sehingga kurang efektif karena terlalu lama dia mengerjakan soal tersebut. Saat mencatat juga
seperti itu, terlalu lama buat dia mencatat, jadi terkadang soal pelajaran Geby sering tertinggal menurut penuturan gurunya
Menurut hasil wawancara dan pengamatan saya terhadap perubahan dari segi kepribadian yang dialami seorang anak dalam masa pubertas. Disini saya
melihat bahwa kedua orangtua informan menyatakan bahwa tidak ada yang berubah dari segi kepribadian pada anaknya, anaknya tetap sama seperti saat
masih anak-anak dulu. Menurut Ibu Etha mamanya Angel, bahwa anaknya tidak mengalami
perubahan dari kepribadiannya, anaknya masih tetap seperti anak-anak yaitu mempunyai sifat yang kekanak-kanakan dan tidak mau mengalah, berdasarkan
hasil lapangan saya, memang benar Angel orangnya mau menang sendiri dalam hal apapun, dia juga terkadang suka menyombongkan diri, tetapi kalau kita
bersikap dewasa, kita mengajaknya berbicara seperti seorang teman, dia bisa juga bersikap dewasa, tapi memang pada umumnya anaknya manja itu yang membuat
dia bersikap kekanak-kanakan, suka mencari perhatian orang lain. Sedangkan Geby, karena orangnya yang pendiam, jadi sulit untuk
mengetahui kepribadiannya, tetapi jika kita akrab dan dekat dengan dia, anaknya enak di ajak ngobrol, lebih dewasa dari pada Angel, dari segi umur memang Geby
lebih tua dari pada Angel. Memang setiap manusia mempunyai kepribadian yang berbeda, Cuma pada umumnya saat anak memasuki masa pubertas seorang anak
123
tersebut tidak mempunyai sifat sendiri, sifatnya suka berubah-ubah, kadang baik ramah, tapi kadang buruk suka marah-marah sendiri, sombong dan lain-lain.
BAB IV PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HOMESCHOOLING
TERHADAP PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN REMAJA 4.1
Proses Pembelajaran Homeschooling
Ada delapan 8 metode pembelajaran di homeschooling yaitu : 1.
Metode homeschooling Charlotte Mason, dalam metode ini anak membaca buku kemudian menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri. Hal ini
memastikan bahwa mereka mengerti apa yang dibacanya. 2.
Metode homeschooling Klasik, metode ini terdiri atas konsep grammar, logic dan rhetoric atau dapat juga diartikan pengetahuan, pengertian dan
kebijakan tahapan grammar sampai usia 12 adalah saat anak menerima dan mengumpulkan informasi dan pengetahuan. Anak belajar menerima
fakta walaupun belum memahaminya namun sejalan dengan bertambahnya usia, mereka mulai mencerna fakta tersebut.
Tahapan logic usia 13-15 adalah usia saat pemahaman anak mulai matang. Mereka mulai mengerti sebab akibat dan pengetahuan tentang
logika. Tahapan rhetoric usia 16-18 adalah saat anak bisa menggunakan pengethauan dan logika untuk berkomunikasi, menerapkan pengetahuan
124
dalam kehidupan sehari-hari dan berdiskusi serta berdebat. Setiap mata pelajaran mempunyai 3 tahapan yaitu peserta didik menerima fakta,
belajar mengerti, dan diuji dalam pemahaman mereka. 3.
Metode Eclectic, metode ini melakukan hal-hal yang disukai dari berbagai kurikulum yang ada dengan menggunakan sumber-sumber informasi dari
internet, perpustakaan atau menciptakan kurikulum sendiri. 4.
Metode homeschooling Montessori, Maria Montessori menyatakan bahwa anak mempunyai kemampuan untuk belajar. Orang dewasa hanya perlu
mengatur lingkungan anak agak mendukung proses anak belajar. Orang dewasa tidak perlu mengatur anak, tetapi cukup dengan membantu anak
belajar dari lingkungannya dalam situasi natural maupun kelompok yang tidak dibatasi oleh umur.
5. Metode Unschooling, anak belajar materi yang mereka sukai. Unschooling
sangat tidak terstruktur tapi sering cocok untuk sebagian anak, terutama anak kecil.
6. Metode Unit Studies, semua mata pelajaran terpadu menjadi satu tema.
Sebagai contoh dari sebuah buku anak dapat belajar sejarah, seni, ilmu pengetahuan alam, matematika, semua melalui buku tersebut.
7. Metode Belajar Jarak Jauh
8. Metode homeschooling Waldorf, konsep pengajaran Waldrof bertumpu
pada anak secara keseluruhan the whole child yang meliputi kepala, hati dan tangan. Metode ini menekankan dongeng storytelling dan seni art.
Metode ini tidak berusaha untuk menamamkan materi intelektual kepada
125
anak, tetapi membangkitkan kemampuan anak untuk mencari pengetahuan dan menikmati proses belajar.
Berbeda dengan pembelajaran di sekolah umum yang terikat sistem, anak yang menerapkan homeschooling lebih diberi hak untuk belajar sesuai dengan
keinginan dan kemampuan yang dimilikinya. Homeschooling memberikan anak kemudahan dalam belajar dengan memberikan pilihan pada anak seluas-luasnya
sesuai dengan kesukaan dan minatnya sehingga anak tidak merasa tertekan seperti berada dalam “penjara”. Tetapi tetap peran orangtua juga sangat mempengaruhi,
menurut hasil pengamatan saya, anak homeschooling rata-rata memilih pelajaran bukan atas kehendaknya sendiri tetapi atas kemuan dari orangtuanya itu sebabnya
terkadang dalam mengikuti pelajaran tertentu anak cendrung malas dan tidak aktif. Karena menurut hasil wawancara saya dengan orangtunya, anaknya boleh
mengikuti kegiatan sesuai dengan hobinya tetapi tetap belajar dengan pelajaran yang sudah di tetapkan oleh pemerintah yang di UN kan juga perlu, karena kita
belajar butuh hasil, hasilnya dari izajah.
Dari delapan macam metode pembelajaran di homeschooling, yang digunakan homeschooling primagama khusunya buat remaja adalah metode
homeschooling Charlotte Masson, Metode Klasikal khususnya pada tahap Logic usia 13-15 tahun dan Metode Eclectic. Menurut hasil penelitian saya ketiga
metode ini yang sering dilakukan dalam proses belajar mengajar.
Metode Charlotte Masson, membantu atau melatih seorang remaja agar dapat berbicara sesuai dengan apa yang dipikirkan kepada orang lain, metode ini
126
juga membuat seorang remaja tersebut menjadi terbiasa dan tidak lagi merasa canggung jika berbicara di depan umum, karena proses pembelajaran dari metode
ini adalah, dimana seorang anak tersebut diajari membaca sebuah buku lalu menyampaikan hasil bacaannya dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Menurut pengamatan saya metode Charlotte Mason ini sangat berdampak kepada informan saya Angel, karena Angel anaknya berani, karena pertama kali
berkenalan dengan saya, dia langsung akrab dengan saya karena mngetahui bahwa saya juga menyukai apa yang dia suka, dan saya juga pernah bertanya kepada
gurunya ibu Fatin, awalnya ibu fatin tidak menyukai apapun yang berhubungan dengan Korea, seperti drama dan boyband-boybandnya, tetapi karena mengajar
jadi guru Bahasa Inggrisnya Angel, mau tidak mau ibu Fatin menjadi suka dengan Korea, karena setiap memulai pelajaran Angel pasti bercerita tentang Korea,
bahkan tanpa di tanya, dia selalu bercerita tentang drama yang ditontonya semalam, terus dia juga bercerita tentang fanfic yang dia baca. Jadi, karena
kebiasaan seperti itu, membuat sang gurupun jadi suka dengan Korea.
Lain halnya dengan Geby, semua metode pembelajaran di homeschooling rasanya tidak berdampak terhadap Geby, karena pada dasarnya Geby memang
anaknya penakut, jadi cendrung menjadi pendiam. Cuma terkadang Geby bisa mengutarakan apa yang ada di pikiran dan hatinya, misalnya saat belajar, jika di
bosan atau capek maka, dia langsung bilang ke gurunya kalau dia capek dan pelajaranpun di hentikan sejenak, kebiasaan Geby yang saya lihat selama saya
mengikuti kegiatannya.
127
Selanjutnya metode klasik pada tahap logic atau tahap remaja, dimana proses berfikir anak menjadi lebih matang dan anak mampu mengerti akan sebab
dan akibat dan pengetahuan tentang logika. Selanjutnya juga menggunakan metode Eclectic, berdasarkan kurikulum, kedua informan saya belajar
menggunakan kurikulum dari pemeirntah yaitu belajar pelajaran yang khusus di UN kan.
Khususnya buat Geby, gurunya juga menggunakan metode Homeschooling Waldorf, dimana metode ini tidak berusaha untuk menanamkan
materi intelektual kepada anak, tetapi membangkitkan kemampuan anak untuk mencari pengetahuan dan menikmati proses belajar dengan menekankan metode
seni. Dalam proses belajar mengajar gurunya menerangkan dengan metode yang Geby suka yaitu menggambar, jadi terkadang gurunya menerangkan suatu
pelajaran dengan memakai gambaran supaya Geby bisa gampang mengingat pelajaran tersebut.
Masa remaja memang seharusnya masa dimana seorang anak mulai bisa mengenal dirinya sendiri serta lingkungannya melalui sosialisasi atau interaksi
dengan orang lain atau teman sebayanya. Berdasarkan hasil penelitian saya, anak homeschooling kalau soal interaksi atau sosialisasi, mereka melakukannya, karena
model pembelajaran homeschooling bukan lah padat, waktu belajar hanya sekitar 4 jam perhari dari senin sampai kamis, jumat dan sabtu anak homeschooling
melakukan ektrakulikuler berdasarkan bakat dan minatnya yang dilakukan di sekolah homeschooling.
128
Saat ektrakulikuler mereka sesama remaja homeschooling bisa bertemu dan bisa berinteraksi, walaupun proses itu tidak dilakukan dalam waktu yang
lama. Dari yang saya lihat, remaja homeschooling bisa melakukan suatu hubungan baik antara homeschooler lainnya, tapi memang dari kerpibadiannya sendiri yang
tidak suka bermain atau bekerja sama, misalnya seperti Angel. Jika ditanya kepada Angel, dia mempunyai teman, temannya adalah sesama remaja
homeschooling, dia suka berteman tetapi jika bertemu dengan temannya hanya sekedar berbicara tidak pernah keluar jalan-jalan atau bermain bersama, bahkan
kerumah Angel temannya juga tidak pernah, karena Angel sendiri tidak suka kalau ada teman yang datang ke rumahnya. Itu semua terjadi karena faktor
kebiasaan, kebiasaan Angel yang di larang oleh orangtuanya khususnya Papanya untuk keluar rumah, karena kebiasaan itu membuat Angel gak hoby bermain
dengan temannya padahal dia mempunyai teman.
Lain dengan Angel, Geby lebih bisa berteman atau melakukan kerja sama dalam satu tim, Cuma buat Geby dekat dengan orang lain itu tidak mudah, karena
Geby pendiam, gak suka ngobrol, dia berbicara kalau ada yang hendak ditanyanya atau sekedar menjawab pertanyaan kita, selebihnya dia sibuk dengan dunianya
sendiri, dunia animasinya.
Menurut Santrock 1998 Proses pembelajaran berlangsung secara bertahap, perlahan tapi pasti dan berkesinambungan. Pada awalnya, proses itu
berlangsung dalam lingkungan keluarga, kemudian berlanjut pada lingkungan sekitarnya, yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, karena pada
129
umunya anak usia akhir sesungguhnya dikelilingi oleh tiga lingkungan tersebut
64
4.2 Sosialisasi Remaja Homeschooling