Tinjauan Pustaka Perkembangan Kepribadian Anak Pada Masa Pubertas Di Homeschooling Primagama

13 Beragam pendapat negatif berkaitan dengan kepribadian remaja di homeschooling.Pendapat yang umum diutarakan adalah bahwa dengan homeschooling, remaja kehilangan jati diri dan kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya 21 Manusia sejak lahir ke dunia akan mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Manusia tidak dapat hidup sendiri karena harus saling melengkapi dan saling membutuhkan untuk bertahan hidup. Anak membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, orang yang paling utama yang harus dekat dengannya adalah orangtua. Tanpa orangtua perkembangan seorang anak mungkin tidak bisa . Dikhawatirkan pula bahwa remaja kehilangan kesempatan bergaul dengan lingkungan yang sangat heterogen, dimana dalam lingkungan tersebut ia akan mempelajari banyak hal terutama perbedaan tingkahlaku di setiap individu, perbedaan status, perbedaan kebiasaan serta perbedaan latar belakang. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui tentang perkembangan kepribadian pada remajapubertas di homeschooling. Hal ini untuk melihat dan menggambarkan bagaimana sebenarnya jalur pendidikan informal, dan perbedaan apa saja yang mendasari antara homeschooling dengan sekolah yang selama ini kita kenal jalur formal.

1.2 Tinjauan Pustaka

21 Jurnal homeschooling sebegai alternatif pendidikan kelemahan homeschooling oleh Adilistiono, Politeknik Negeri Semarang. 14 dipastikan seorang anak bertumbuh dengan baik atau malah mereka tidak paham dengan pertumbuhan mereka. Perkembangan manusia dianggap sebagai perubahan pada fisik biologi, kognitif, psikologis, dan sosial emosional atau perubahan perilaku sosial yang dialami oleh individu selama rentang kehidupannya dari lahir sampai mati. Dalam masa perkembangan manusia yang paling diperlukan adalah sosialisasi, karena perkembangan manusia dan proses sosial terjadi selama manusia itu masih hidup 22 Perkembangan dan sosialisasi anak tergantung pada orang yang berinteraksi dengan anak, tempat mereka menghabiskan waktu bersama, dan peran permainan anak-anak Whiting Whiting, 1975 . 23 William Starn mengatakan bahwa perkembangan manusia itu selain ditentukan oleh pembawaan juga ditentukan oleh pendidikan dan lingkungan, lingkungan yang pertama adalah lingkungan keluarga. Fungsi keluarga yang dapat memberikan rasa aman pada anak, rasa aman ini sangat penting bagi perkembangan anak. Anak dapat mengadakan eksplorasi, anak dapat mengembangkan bakat-bakatnya, anak dapat memupuk hobi sebaik-baiknya dengan seleluasa mungkin tanpa gangguan rasa takut, karena semua kebutuhan telah dipenuhi oleh orangtuanya . 24 22 Eric B. Shiraev David A.Levy dalam buku “Psikologi Lintas Kultural”, hal:280 23 Whiting Whiting, 1975 dalam buku “Psikologi Lintas Kultural – Eric B. Shiraef dan David A Levy”, 2012hal: 282 24 William Starn dalam buku dinamika psikologi sosial – Drs.H.Koestoner Partowisastro, 1893 hal:50 . 15 Perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “perkembangan: adalah perihal perkembangan selanjutnya, kata berkembang berarti mekar terbuka atau membentang menjadi besar, luas dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, kepribadian memiliki tiga unsur penting yaitu: pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. Tiga unsur inilah yang berperan dalam pembentukan kepribadian tiap-tiap manusia 25 • Pengetahuan Kognitif, unsur yang mengisi akal dan jiwa orang yang sadar terkandung didalamnya otak secara sadar, dalam ilmu Antropologi seluruh proses akal manusia sadar disebut “Persepsi”, tetapi sebelum melahirkan suatu persepsi, maka ada yang dinamakan sebagai proses dimana sel penerima dibangkitkan dan mentransmisikan informasi kepusat otak “Sensasi”. Sensasi dan persepsi merupakan prinsip dasar dari proses kognitif manusia. Persepsi yang tetap sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar karena melalui proses belajar seseorang akan mengetahui keterampilan mana yang meningkat dan keterampilan mana yang tidak berkembang . 26 Kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki seseorang, dan jenis pengetahuan apa yang lebih dikuasainya, semua itu turut menentukan kepribadiannya. Pengetahuan yang dimiliki seseorang memainkan peranan . 25 Koentjaraningrat dalam buku “Pengantar Antropologi, hal: 99 26 Eric B.Shiraev David A.Levy dalam buku “Psikologi Lintas Kultural” ha:” 163 16 penting di dalam pekerjaanjabatan maupun dalam proses belajar dan dalam pergaulan. Homeschooling merupakan salah satu tempat proses belajar, namun di Homeschooling ada sedikit hal yang berbeda dalam hal materi pembelajaran. Di Homeschooling materi pembelajaran yang disampaikan kepada anak sesuai dengan minat dan bakat anak tersebut, jadi jarang sekali terlihat keterampilan yang tidak berkembang pada anak homeschooling. Berbicara tentang pengetahuankognitif tidak terlepas dari yang namanya “Inteligensi” dideskripsikan sebagai seperangkat kemampuan mental, kapasitas untuk mendapatkan dan menggunakan pengetahuan, keterampilan memecahkan masalah dan pengetahuan tentang dunia. Inteligensi adalah tindak mengetahui dan memahami realitas, kemudian kebanyakan definisi memberi perhatian pada pemecahan problem, yang menimbulkan asumsi bahwa kecerdasan adalah seperangkat keterampilan mental yang membantu kita untuk mencapai tujuan. Selain itu, kecerdasan juga merupakan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan guna mengatasi rintangan. Dan terakhir inteligensi membantu kita dalam beradaptasi dengan kondisi yang berubah 27 Kecerdasan atau inteligensi merupakan unsur yang paling penting dalam membentuk kepribadian, termasuk di dalamnya kewaspadaan, kemampuan belajar, kecepatan berfikir, kesanggupan untuk mengambil keputusan yang tepat, . 27 Eric B.Shiraev David A.Levi dalam buku “Psikologi Lintas Kultural” 2012 hal: 168 17 kepandaian menangkap dan mengolah kesan-kesan atau masalah, dan kemampuan mengambil kesimpulan. Inteligensi seseorang dapat diukur melalui beberapa tes inteligensi dengan tiga keterampilan menurut Thurstone 1938 yaitu intelektual verbal, matematika dan spasial 28 . Dalam mempelajari diversitas perilaku manusia dan capaiannya. Gardner 2007 mengatakan bahwa selain intelektual verbal, matematika, dan spesial yang diukur dengan tes psikometri, ada jenis inteligensi lain yakni musik, kinestetis jasmani, dan inteligensi personal kemampuan seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain 29 Sejak awal studi empiris tentang inteligensi, kultur di klaim sebagai “kontributor” penting karena Vygotsky, Psikologi Rusia 1978 percaya bahwa inteligensi tidak dapat dipahami tanpa mempertimbangkan lingkungan kultural dimana seseorang itu tinggal dan juga lingkungan ekternalnya yaitu lingkungan pedidikan . 30 28 Loius Leon Thurstone 1938 dalam buku Teori Inteligensi Ganda – Paul Suparno dan Konsius 2003, hal:22 29 Howard Gardner 1980 dalam buku Teori Inteligensi Ganda – Paul Suparno dan Konsius 2003, hal: 24 30 Vygotsky 1978 dalam buku Psikologi Lintas Kultur – Eric B Shiraef dan David A Levis 2012 hal:170 . Jika seorang anak berada dalam lingkungan pendidikan formalsekolah formal yang didalamnya ada guru serta beberapa orang murid maka dengan mudah membandingkan IQ seorang anak dengan anak lainnya melalui berbagai tes atau keseharian saat mengikuti proses belajar dengan begitu sangat mudah untuk melihat kemampuan diri seseorang tersebut dengan orang lainnya dilingkungan sekolah. Lain halnya dengan pendidikan 18 informalhomeschooling, seperti yang penulis jelaskan di latar belakang homeschooling adalah jenis pendidikan informal yang melakukan kegiatan proses belajar mengajar di rumah dengan satu orang guru dan seorang murid, dengan materi yang disampaikan berdasarkan minat dan bakat seorang anak tersebut. Sulit rasanya mengetahui kemampuan pada seorang anak yang mengikuti program homeschooling karena tidak bisa melihat kemampuan seorang anak jika anak tersebut belajar sendiri tanpa ada anak lain. Menurut Howard Gardner, salah satu teori pendidikan yang berpengaruh dalam perkembangan homeschooling adalah teori Inteligensi Ganda Multiple Intelligences, 1983. Selain intelektual verbal dan Matematika ada 8 jenis inteligensi kecerdasan manusia yaitu: 1 Linguistik; 2 Ruang visual; 3 Kinestetis badan; 4 Musikal; 5 Interpersonal; 6 Intrapersonal; 7 Lingkungan; dan 8 Matematika. Teori Gardner ini memicu para orangtua untuk mengembangkan potensi-potensi inteligensi yang dimiliki anak, kerapkali sekolah formal tidak mampu mngembangkan inteligensi anak 31 • Perasaan atau Emosi adalah respon evaluatif yang biasanya mencakup kombinasi kebangkitan psikologis, pengalaman subjektif postif, negatif atau ambivalen, dan ekspresi Behavioral. Kegembiraan dan kekecewaan, kesedihan dan keterkejutan, iri dan bangga, dan lusinan emosi lainnya sering menemani kehidupan kita sehari-hari, dimanapun kita berada atau apapun bahasa yang kita gunakan. Kita sudah mulai menunjukkan emosi itu sejak lahir, kita belajar emosi dari orang disekitar kita, buku yang kita . 31 Paul Suparno dan Konsius 2003 dalam buku “Teori Inteligensi Ganda 19 baca, film yang kita tonton karena pengungkapan emosi pada manusia diperoleh dalam proses sosialisasi 32 William James 1884 yang menyatakan bahwa teori emosi ada di dalam pengalaman ragawi. Pengalaman fisik menyebabkan seseorang bangkit secara psikologis dan kebangkitan ini menstimulasi pengalaman subjektif seperti kecemasan, kegembiraan, dan sebagainya . 33 Anak pubertas akan merasa cemas apabila dirinya tidak mempunyai teman. Karena pengaruh masa puber yang berpengaruh pada perubahan kondisi fisik juga menimbulkan kecemasan. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya teman sebaya yang berkunjung ke rumah atau kelompok teman sebanyanya yang akan mengajak pergi bermain bersama. Kartono 1990 mengemukakan bahwa kecemasan adalah rasa ragu, gemetartidak berani terhadap hal-hal yang konkrit, semu ataupun tidak jelas, selalu penuh dengan ketegangan emosionil. Sedangkan Lazarus 1993 berpendapat bahwa kecemasan didefinisikan sebagai keadaan psikologis yang ditandai oleh adanya tekanan, ketakutan, kegalauan dan ancaman yang berasal dari lingkungan . 34 Di dalam interaksinya dengan dunia luar, manusia dapat mengalami bermacam-macam perasaan, baik yang mengenai perasaan senang maupun yang tidak menyenangkan. Berbagai perasaan dalam diri manusia itu dapat digolongkan . 32 Jhon W Berry, Ype H Poortinga, Marshall H Segall, Pierre R Dasen, dalam buku “Psikologi Lintas Budaya Riset dan Aplikasi, 1999 hal: 162 33 William james 1884dalam buku Psikologi Lintas Kultural – Eric B Shiraef dan David A Levy 2012 hal: 213 34 Lazarus 1993 dalam buku Psikologi Lintas Kultural – Eric B Shiraev dan David A Levy 2012 hal: 231 20 ke dalam beberapa jenis salah satunya adalah perasaan sosial kemasyarakatan yaitu perasaan yang menyertai pendapat seseorang tentang orang lain dan pengalaman-pengalaman seseorang dengan orang lain. Perasaan-perasaan sosial Menurut Ekman dan Friesen 1969 ada enam kategori emosi yaitu: kebahagian, kesedihan, kemarahan, ketakutan, kekagetan atau kejijikan, pengalaman emosi dapat dipengaruhi oleh norma sosial atau espektasi populer 35 • Dorongan Naluri. Kesadaran manusia menurut para ahli psikologi juga mengandung berbagai perasaan lain yang tidak ditimbulkan kerena dipengaruhi oleh pengetahuannya, tetapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Kemauan yang sudah merupakan naluri disebut “dorongan”. . Kekuatan Bawah Sadar : Psikoanalisis. Konsep sentral dari psikoanalisis yang dikembangkan pertama kali oleh Sigmund Freud 1983 adalah alam bawah sadar. Bawah sadar adalah level kesadaran yang memuat pikiran, perasaan, dan memori yang mempengaruhi kita tanpa kita sadari 36 Menurut Freud 1983, pribadi manusia itu terbentuk dari dorongan- dorongan nafsu-nafsu, dengan dorongan inilah berarti adanya suatu energi yang harus dapat memenuhi kebutuhannya atau kepuasannya. Juga dikemukakan olehnya ada tiga sistem dalam pembentukkan pribadi manusia yang disebut Id, . Semua manusia dilahirkan dengan membawa dua dorongan dasar yaitu insting hidup dan keinginan mati. 35 Ekman dan Friesen dalam buku Psikologi Lintas Kultural – Eric B Shiraev dan David A Levy 2012 hal:215 36 Sigmund Freud 1983 dalam buku Psikologi Kepribadian – Alwisol 2011 hal:69 21 Ego dan Super-ego 37 . Inilah yang menurut Freud prinsip kesenangan yang memiliki fungsi untuk menyalurkan energi untuk segera meniadakan ketegangan menuntut kepuasan, kerana ketegangan merupakan pokok yang dapat menimbulkan suatu penderitaan. Bila ada selalu mengalami ketegangankecemasan terus menerus, maka suatu saat ketegangan atau kecemasan itu akan meledak dalam bentuk-bentuk tindakan yang agresif 38 Perkembangan dan pertumbuhan dalam pengertian secara konsepsional memang dapat dibedakan, tapi keduanya menjadi satu kesatuan dalam proses perubahan individu sepanjang kehidupannya. Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup, berupa perubahan ukuran yang bersifat ireversibel . 39 Masa remaja adalah usia dimana individu berintelegensi . Dalam kehidupannya manusia akan mengalami masa perkembangan dari bayi menjadi orang orang dewasa, tapi sebelum menjadi dewasa anak-anak akan mengalami masa remaja. 40 37 Id, komponen personalitas yang mengandung dorongan bawaan lahir keinginan kematian dan insting kehidupan, ego adalah level personalitas yang beradaptasi dengan realitas eksternal dengan membuat kompromi antara ide, superego dan lingkungan, superego level personalitas yang bertindak sebagai pedoman yang membatasi implus awal 38 Freud dalam buku dinamika psikologi sosial, hal:39 39 Ireversibel artinya tidak berubah kembali ke asal karena adanay tambahan substansi, dan perubahan bentuk yang terjadi saat proses pertumbuhan berlangsung pada makhluk hidup 40 Intelegensi: suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang- orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan sama, sekurang- kurangnya dalam masalah hak. Adapun ciri-ciri masa remaja adalah : 22 - Masa remaja sebagai periode peralihan - Masa remaja sebagai periode perubahan Tingkat perubahan dalam sikap perilaku selama masa remaja sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Masa Remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh Sigmund Freud dan Erickson disebut dengan identitas Ego Ego Identity 41 41 Identitas ego: kesadaran seseorang akan bagaimana Ia dikenali .Ini terjadi karena masa remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak- anak dan masa kehidupan orang dewasa.Ditinjau dari segi fisiknya mereka bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti orang dewasa, tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata belum dapat menunjukkan sikap dewasa. Jika digolongan berdasarkan usia, menurut Mappiare 1982, berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi perempuan, dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi laki-laki. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12-13 tahun sampai dengan 17-18 tahun adalah remaja awal, dan usia 17-18 tahun sampai dengan 21-22 tahun adalah remaja akhir. Istilah remaja dalam bahasa Inggris disebut sebagai adolescence, yang berasal dari bahasa latin “adolescare” atau diartikan sebagai tumbuh kearah kematangan. Kematangan disini tidakhanya berarti kematangan fisik tetapi terutama kematangan psikologi kepribadiannya. Secara teoritis, masa remaja dibagi menjadi dua, yaitu: 23 • Masa Pubertas • Masa Adolesen Pubertas berasal dari kata latin yaitu usia kedewasaan. Sebuah periode dalam rentang perkembangan ketika anak berubah dari makhluk aseksual menjadi seksual. Dapat juga diartikan bahwa pubertas adalah usia dimana seseorang mengalami perubahan pada fisik dan perilaku, serta masa pubertas disebut masa bangkitnya kepribadian ketika minatnya lebih ditujukan kepada perkembangan pribadi sendiri. Ada beberapa sifat yang menonjol pada masa ini, yang tidak sama kuatnya pada semua remaja, diantaranya yaitu: 1 pendapat lama ditinggalkan, 2 keseimbangan jiwanya terganggu, 3 suka menyembunyikan isi hati, 4 masa bangunnya perasaan kemasyarakatan. Pubertas dianggap sebagai periode sensitif yang memiliki pengaruh sangat besar bagi kehidupan individu. Periode ini menandai perpindahan dari tahap anak-anak menuju ke tahap dewasa. Memang dalam masa remaja tidak seluruhnya berada dalam goncangan, tapi pada bagian akhir dari masa remaja ini kebanyakan individu sudah berada dalam kondisi yang stabil. Dapat dikatakan juga masa pubertas adalah masa pematangan fungsi seksual. Penelitian Antropologi yang pernah meneliti masalah pubertas dilakukan pertama kali oleh seorang Antropolog bernama Margareth Mead, Masa puber disebut juga masa pancaroba atau masa akil baligh yaitu peralihan dari masa anak- anak menjadi dewasa. Teori gejala akil baligh dari hasil penelitian Margareth Mead menyatakan bahwa para gadis di Samoa tidak mengalami gejala akil baligh karena keluarga orang Samoa bukan termasuk keluarga inti, sehingga seorang 24 anak tidak selalu harus berhubungan terus menerus dengan kedua orangtuanya, tetapi juga mendapat kesempatan untuk berhubungan secara bebas dengan anggota kerabat yang lain. Pubertas secara umum menurut Santrock 1998 sesungguhnya di kelilingi oleh tiga lingkungan yang berbeda, yakni keluarga, teman sebaya dan lingkungan sekolah. Ketiga lingkungan ini membawa dampak yang berbeda-beda terhadap tumbuh kembang anak. - Lingkungan keluarga: pada usia akhir, waktu anak-anak bersama keluarganya cenderung berkurang karena anak lebih banyak di sekolah dan atau bermain dengan teman-teman sebayanya. - Teman sebaya: pada anak usia akhir, mereka memang lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman sebayanya. Teman bagi anak usia akhir memiliki enam fungsi yakni: persahabatan, stimulusmendorong, physical support, ego support, untuk perbandingan sosial, keintimanrelasi afeksi. Adanya kesamaan dan perasaan dekatintim merupakan dua hal penting dalam sebuh relasi pertemanan dengan teman sebaya. - Lingkungan sekolah: lingkungan ini memberikan dampak yang cukup besar bagi siswa karena anak-anak menghabiskan sebagian waktunya di sekolah. Guru memiliki peran penting mempengaruhi perkembangan anak. Selain itu di sekolah anak mempelajari perbedaan-perbedaan antara dirinya dengan teman-temannya yang sangat beragam. Sedangkan tugas-tugas perkembangan masa pertengahan dan masa akhir anak-anak menurut Santrock diantaranya sebagai berikut: 25  Membaca  Berinteraksi dengan teman sebayanya  Anak-anak yang memiliki prsetasi  Peralihan peran untuk menjalani peran baru, misalnya perubahan “anak rumah” homechild menjadi “anak sekolah” schoolchild  Pemahaman diri berubah secara pesat dari mendefinisikan diri melalui karakteristik eksternal menjadi mendefinisikan melalui karakteristik internal. Misalnya seorang anak mengatakan dirinya cukup lumayan kuatir terus menerus, suka marah tetapi sudah lebih baik sekarang. Ada beberapa ciri perkembangan remaja yang dilihat dari berbagai aspek salah satu aspeknya yaitu aspek kepribadian, dimana Masa remaja merupakan saat berkembang self identity kesadaran akan identitas atau jati diri, remaja dihadapkan kepada berbagai pertanyaan, seperti: siapa saya ?, apa peran saya..?, mengapa saya harus melakukan..?. Kepribadian merupakan susunan faktor-faktor biologis, psikologis dan sosial yang menjadi dasar dari kelakuan kita. Untuk keseimbangan kepribadian kita, perlu adanya integrasi dan kerja sama yang harmonis antara faktor-faktor tersebut. Kepribadian itu harus terbentuk sedemikian rupa sehingga orang dapat bergaul dengan sesamanya, karena manusia sebagai makhluk sosial tidak mungkin hidup sendiri secara terasing. Kepribadian adalah ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya suatu identitas sebagai individu yang khusus, yang 26 dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut mempunyai beberapa ciri watak yang diperlihatkan secara lahir, konsisten dan konskuen dalam tingkah lakunya sehingga tampak bahwa individu tersebut memiliki identitas khusus yang berada dari individu-individu. Koetjaraningrat, 1985:102. Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan jiwa manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia atau keseluruhan cara seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain, itulah yang disebut sebagai kepribadian atau personality. Hal itu memberikan suatu identitas sebagai individu yang khusus kepada masing-masing manusia. Selain unsur-unsur kepribadian diatas tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepribadian yaitu: - Faktor biologis - Faktor sosial - Faktor kebudayaan Faktor biologis , merupakan faktor yang berhubungan dengan keadaan jasmani atau seringkali pula disebut faktor fisiologis seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya. kita mengetahui bahwa keadaan jasmani setiap orang sejak dilahirkan telah menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan. Hal ini dapat kita lihat pada seorang bayi yang baru lahir. Ini menunjukkan bahwa sifat-sifat jasmani yang ada pada setiap orang ada yang diperoleh dari keturunan, dan ada pula yang merupakan pembawaan anakorang itu masing-masing. Keadaan fisik 27 tersebut memainkan peranan penting pada kepribadian seseorang, apalagi jika seseorang tersebut sedang mengalami masa pubertas, dimana pada masa pubertas terliat perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik seseorang ditandai dengan menstruasi dan sebagainya, yang menyebabkan hormon seseorang menjadi aktif serta menjadikan seseorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat, yakni manusia- manusia lain disektar individu yang bersangkutan. Termasuk juga kedalam faktor sosial seperti tradisi, adat istiadat, peraturan-peraturan, bahasa dan sebagainya yang berlaku di masyarakat itu. Sejak dilahirkan, anak mulai bergaul dengan orang-orang disekitarnya . dengan lingkungan yang pertama adalah keluarga, dalam perkembangan anak peranan keluarga sangat penting dan menentukan bagi perkembangan kepribadian selanjutnya. Keadaan dan suasana keluarga yang berlainan memberikan pengaruh yang bermacam-macam pula terhadap perkembangan kepribadian anak. Keluarga yang besar atau banyak anggotanya berlainan pengaruh dari pada keluarga yang kecil, keluarga yang lebih berpendidikan lain pula pengaruhnya dengan keluarga yang kurang berpendidikan. Demikian pula halnya dengan keluarga yang kaya dan yang miskin. Pengaruh lingkungan keluarga terhadap perkembangan anak sejak kecil adalah sangat mendalam dan menentukan perkembangan pribadi anak selanjutnya. Hal ini disebabkan karena pengaruh itu merupakan pengalaman yang pertama, 28 pengaruh yang diterima anak masih terbatas jumlah dan luasnya, intensitas pengaruh itu sangat tinggi karena berlangsung terus menerus, serta umumnya pengaruh itu diterima dalam suasana bernada emosional. Kemudian semakin besar seorang anak maka pengaruh yang diterima dari lingkungan sosial makin besar dan meluas. Ini dapat diartikan bahwa faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap perkembangan dan pembentukan kepribadian. Faktor kebudayaan , perkembangan dan pembentukan kepribadian pada diri masing-masing orang tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan masyarakat di mana seseorang itu dibesarkan. Beberapa aspek kebudayaan yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan kepribadian antara lain: - Nilai-nilai, di dalam setiap kebudayaan terdapat nilai-nilai hidup yang dijunjung tinggi oleh manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan itu. Untuk dapat diterima sebagai anggota suatu masyarakat, kita harus memiliki kepribadian yang selaras dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat itu. - Adat dan tradisi, yang berlaku disuatu daerah, di samping menentukan nilai-nilai yang harus ditaati oleh anggota-anggotanya, juga menentukan pula cara-cara bertindak dan bertingkah laku yang akan berdampak pada kepribadian seseorang. - Pengetahuan dan keterampilan, pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi sikap dan tindakannya. Tiap orang memiliki 29 pengetahuan yang berlainan, dari pengetahuan yang rendah sampai kepada pengetahuan yang tinggi dan luas. - Bahasa, di samping faktor-faktor kebudayaan yang telah diuraikan di atas, bahasa merupakan salah satu faktor yang turut menetukan ciri-ciri khas dari suatu kebudayaan. Betapa erat hubungan bahasa dengan kepribadian manusia yang memiliki bahasa itu. Karena bahasa merupakan alat komunikasi dan alat berfikir yang dapat menunjukkan bagaimana seseorang itu bersikap, bertindak dan bereaksi serta bergaul dengan orang lain. - Milik kebendaan, semangkin maju kebudayaan suatu masyarakatbangsa, makin maju dan modern pula alat-alat yang dipergunakan bagi keperluan hidupnya. Hal ini semua sangat mempengaruhi kepribadian manusia yang memiliki kebudayaan itu. Dari penjelasan di atas, penulis tertarik untuk melihat bagaimana perkembangan kepribadian seorang remaja pubertas di homeschooling dengan mengamati bagaimana kehidupan sehari-hari remaja tersebut, tingkah lakunya serta cara remaja tersebut berinteraksi atau bersosialisasi dengan orang lain.

1.3 Perumusan Masalah