139
Angel dan Geby, jadi berteman menurut mereka hanya sekedar bertemu dan berbicara tanpa adanya misalnya bermain, hangout dan lain-lain.
4.3 Kasus Informan
Kasus I
Angel adalah anak homeschooling yang mengikuti kegiatan
homeschooling tunggal, yaitu belajar sendiri di rumah, tetapi jika Angel bosan belajar dirumah, maka Angel meminta izin kepada mamanya untuk
mengizinkannya belajar di sekolah homeschooling, belajar di rumah atau belajar di sekolah itu sama hanya yang membedakan tempat belajarnya saja. Di sekolah
homeschooling juga Angel belajar sendiri dan didampingi dengan satu orang guru.
Awalnya Angel adalah anak yang pernah bersekolah di sekolah formal, jadi waktu duduk di bangku Sekolah Dasar SD Angel bersekolah di sekolah
formal yaitu di SD Bina Kusuma, tetapi menurut hasil wawancara penulis dengan orangtua Angel yaitu dengan ibu Etha mamanya Angel yang memilih Angel
buat masuk ke homeschooling adalah keputusan dari orangtunya sendiri, karena saat SD Angel selalu ketinggalan dalam hal pelajaran, menurut hasil wawancara
penulis dengan mamanya Angel, Angel anak yang pemalas, bahkan sangat pemalas, saat belajar Angel tidak suka mencatat, sementara belajar di sekolah
formal tidak bisa kalau tidak memakai catatan, tapi Angel juga mempunyai sifat pelupa, jadi itu yang membuat Angel selalu ketinggalan dalam hal pelajaran dan
berdampak pada nilai rapotnya. Sementara kalau di homeschooling, belajar sesuai dengan kemauan si siswanya, tidak ada paksaan dari gurunya bahwasanya si siswa
140
harus mencatat, semuanya berdasarkan kemauan siswanya sendiri, Cuma terkadang kalau bagian pembahasan itu penting dan bakal masuk ujian, maka si
guru juga memberitahu siswanya buat mencatat, catatannya juga tidak banyak.
Menurut hasil wawancara penulis dengan mamanya Angel, dulu saat Angel SD dan masih di sekolah formal, Angel payah sekali buat bangun pagi,
Angel males sekali buat datang ke sekolah, oleh sebab itu dalam seminggu pasti ada 1 atau 2 hari dia tidak masuk sekolah, dan mamanya lelah membujuknya tapi
dia tetap tidak mau. Tapi, pada saat Angel bersekolah di homeschooling, jauh sekali perbedaannya, walaupun memang bangun paginya tetap payah dibangunin,
Cuma buat belajar Angel suka, jangankan untuk belajar, baru jumpa dengan gurunya saja, Angel sudah senang, karena di homeschooling Angel bebas mau
melakukan apa saja, belajar sambil bermain, Angel juga bisa melakukan hobynya sambil belajar, Angel bisa bercerita-cerita dengan gurunya, karena memang pada
awalnya Angel adalah anak yang cerewet, banyak omong dan gampang akrab dengan orang lain, termasuk dengan penulis orang yang baru di kenalnya.
Penulis pernah bertanya kepada Angel “kenapa dia mau memilih sekolah berhomeschooling, padahal kalau di sekolah formal banyak temannya bisa
bermain-main” kemudian Angel menjawab:
“Angel gak suka di sekolah formal, banyak aturan, harus pake seragam, kan gak modis kalau belajar pake seragam, semua bajunya sama dengan yang
lain, kalau sekolah formal juga sangat banyak aturan, angel telat dihukum dan belajarnya gak enak gak bebas. Jadi waktu SD aku bodoh bu, gak pernah dapat
rangking massuk 5 besar, belajarnya juga ramai-ramai gak konsetrasi aku bu. Pas masuk di homeschooling aku jadi pinter bu, tanyalah sama ibu Vina guru
matimatika”
141
Kemudian penulis bertanya kembali “tetapi Gel di sekolah kan enak banyak temannya bisa main-main”?
“Ya bu enaknya banyak teman kalau di sekolah biasa, tapi kadang banyak temanpun gak enak kalau suka berantem dan berdebat, gak enak lh pokoknya bu
sekolah rame-rame, enakkan disini gak pake seragam, gurunya baik-baik, lembut- lembut gak pernah marah”.
Angel mempunyai banyak teman, di perkumpulan gereja Angel juga punya teman, di homeschooling juga, tetapi dia tidak pernah mau main bareng
sama temanya, bagi Angel berteman hanya sekedar jika bertemu lalu berbicara sedikit habis itu pulang, itulah kejadian yang selalu penulis temukan saat sedang
bersama Angel. Anaknya memang gampang akrab dengan orang lain, bahkan dengan orang yang baru di kenalnya seperti dengan penulis. Bagi Angel
membawa teman bermain kerumah itu ribet, Angel tidak suka bermain di luar, bahkan jalan-jalan dengan temanpun Angel tidak suka. Angel lebih bagus sesudah
belajar di homeschooling, Angel menghabiskan harinya dengan menonton drama Korea. Kalau dia sudah bosan menonton, lalu membaca novel atau membuka
video di youtobe
67
atau membaca funsfic
68
Hari-harinya padat dengan semua aktivitas-aktivitas yang menjadi hobynya tersebut, jadi waktu buat dia keluar rumah itu memang tidak ada, dari
pagi jam 09.00 sampai dengan 12.00 dia belajar di homeschooling. Sesudah itu biasanya dia bercakap-cakap atau berdiskusi dengan gurunya. setelah siap belajar
Angel makan siang dengan adik-adiknya. Selanjutnya jka dia ngantuk lalu tidur .
67
Sebuah situs WEB video sharing berbagi video populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip video secara gratis.
68
Funsfiction adalah sebuah cerita fiksi yang dibuat oleh penggemar berdasarkan kisah, karakte atau setting yang sudah ada.
142
siang, kalau tidak tidur siang dia nonton drama sampai akhirnya ketiduran sampai sore. Pada malam harinya Angel disuruh mamanya belajar, siap belajar dia
mempunyai waktu sengang sebelum tidur kadang dia nonton, baca novel, main game di handphone
69
Jadi semua yang terjadi terhadap Angel adalah faktor kebiasaan dari orangtua yang membuat sang anak kurang melakukan aktivitasnya bersama
dengan teman-temannya dan hanya sibuk menghabiskan waktu di rumah dan di sekolah. Kebiasaan itulah membuat Angel seperti saat ini, tidak suka bermain-
dan lain-lain. Intinya setiap hari Angel sibuk dengan semuanya hobynya.
Sebenanya anak yang seperti Angel yang tidak hoby keluar rumah, itu semua karena faktor keluarganya terutama orangtuanya, yang memang
melarangnya buat keluar rumah sendiri. Hal ini disebabkan karena perasaan takut yang dihadapi oleh mamanya Angel, bahwa kehidupan diluar itu banyak kejadian
yang menakutkan seperti pencopetan, pemerkosaan, penjualan anak dan lain-lain. Itu yang membuat Angel dan semua adik-adiknya sangat jarang bahkan tidak
pernah keluar rumah jika tida ada urusan yang mendesak,. Contohnya ketika dia ingin ke gramedia atau ke toko kaset beli kaset pasti dia di kawanin sopir atau ibu
asuhnya kalau tidak ada yang mengawaninnya maka dia tidak diberi izin keluar oleh mamanya, bahkan untuk naik angkot saja Angel tidak pernah, karena
mamanya sangat melarang buat dia pergi naik angkutan umum angkot.
69
Telepon genggam atau telepon seluler ponsel atau handphone hp adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon
konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana dan tidak perlu di sambungkan ke jairngan telepon kabel.
143
main diluar bahkan membawa teman ke rumahpun dia tidak mau. Faktor itulah yang membuat dia mempunyai sifat yang egois dan kekanak-kenakan, dan tidak
tahu bagaimana caranya bekerja dengan tim atau kerja kelompok karena memang sifatnya yang mau menang sendiri dan suka memerintah orang lain.
Kasus lain dari Angel adalah dia tidak hafal Pancasila dan dia tidak tahu siapa nama presiden RI, dia tidak tahu siapa Gubernur Sumatera Utara, hal yang
menurut penulis gampang dan penting buat diingat tetapi dia tidak mengingatnya.
Kalau berbicara tentang Korea, Angel bisa dapat peringkat No.1 yang sangat mengidolakan Korea mulai dari dramanya, lagu-lagunya, boybandnya dan
bahkan nama-nama personil EXO boyband korea yang dia sukai dia cepat menghapalnya, yang menurut saya sangat susah menghapal nama-nama artis
Korea, Angel bisa mengahapalnya semua artis yang dia idolakan atau yang tidak dia sukai, tetapi saat di tanya Pancasila atau nama Presiden, dia tidak mampu
menjawabnya karena memang dia tidak mengetahuinya.
Setiap Senin penulis dan gurunya selalu menunggunya di rumah atau di sekolah homeschooling, karena setiap Senin Angel selalu telat datang buat belajar,
alasannya karena memang setiap weekend dia dan keluarga selalu pergi liburan bareng. Akibat karena letih yang membuat dia telat untuk belajar. Mulai belajar
jam 09.00 dia baru bangun pagi jam 08.30. selain karena alasan pergi dengan keluarga, dia juga mempunyai alasan lain yaitu, karena malam seninnya dia
begadang nonton drama Korea, itulah hal yang selalu dibuat oleh Angel.
144
Hasil kesimpulan penulis terhadap kepribadian remaja homeschooling khususnya Angel adalah bahwa dari segi proses belajarnya model pembelajaran
homeschooling memang sangat bagus, tetapi dari segi pendekatannya kurang cocok karena belajar sesuai dengan kemauan siswa dan sesuai dengan bakat dan
minat siswa, itu yang membuat terkadang seorang anak lebih sibuk menekuni bakat-bakatnya dari pada pelajaran sekolahnya. Kemudian karena kesibukkan
terhadap bakat dan minat tersebut menjadikan seorang anak lebih fokus menekuni bakat dan minatnya dari pada bersosialisasi dengan lingkungan luar.
Memang dari awal, model sosialisasi homeschooling adalah menganggap bahwa sosialisasi itu sebagai penanaman nilai, jadi jika sosialisasi itu penanaman
nilai, maka penanaman nilai yang bagus dan baik itu berada di rumah bersama orangtua dan gurunya dari pada dengan teman sebayanya. Padahal, dari hasil
penelitian dan wawancara mendalam penulis terhadap Angel menunjukkan bahwa Angel mempunyai kepribadian yang sehat, dia mempunyai sifat periang, ramah
dan gampang buat Angel dekat dengan orang lain karena dia suka berbicara, cerewet. Seharusnya dengan sifat seperti itu membuat dia lebih suka bergaul di
luar bersama teman sebayanya seperti yang dilakukan remaja pada umumnya apalagi saat memasuki masa pubertas. Tetapi, karena model pendidikannya
homeschooling membuat Angel tidak bersikap dewasa, cenderung kekanak- kanakan dan manja, karena dia mendapatkan kebebasan dalam hal pendidikan dan
kebebasan untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Oleh sebab itu Angel jadi jarang bergaul, memiliki sifat yang egois karena tidak pernah tahu bagaimana
bekerja dalam satu kelompok atau tim.
145
Kasus II
Geby anak homeshooling yang mengikuti kegiatan homeschooling tunggal dan belajar secara mandiri di sekolah homeschooling. Geby dia anaknya pendiam
dan bahkan sangat pendiam dan dia tidak mau berbicara dengan orang yang baru dikenalnya. Oleh karena itu tidak gampang buat dekat dengan Geby, itulah yang
penulis alami saat pertama kali mengenal Geby, ketika penulis menanyakan sesuatu kepadanya, dia hanya menjawab singkat dan tidak pernah dia berbicara
melihat ke arah penulis, dia selalu berbicara sambil menunduk menggambar, dan awalnya dia tidak mau kalau saat belajar penulis mengamatinya karena dia malu
katanya.
Dari hari kehari saya lalui dan terus bersama dengan Geby, dengan susah payah saya mencoba buat dekat dengannya, akhirnya saya dapat lebih dekat
dengannya, walaupun kedekatan saya dengan Geby tidak sejauh kedekatan saya dengan Angel. Tapi, tetap jika saya ajak berbicara dia hanya menjawab seadanya
dengan kata-kata yang sedikit dan mulailah sesekali dia kalau berbicara melihat ke arah saya, karena diawal perkenalan saya dengannya dia kalau saya ajak berbicara
pasti tidak melihat ke arah saya.
Geby mempunyai hoby menggambar, bahkan dia tidak mau memulai belajar kalau belum siap menggambar satu gambar, cita-citanya hanya satu yaitu
ingin menjadi komikus gak mau yang lain Cuma hanya ingin jadi komikus. Bahkan sangking cintanya dia dengan gambarnya saat sedang belajar, saat
gurunya sedang menerangkan sesuatu pelajaran kepadanya, jika dia bosan dia
146
selalu berkata “ibu udahlah Geby capek, nanti aja sambung belajarnya, Geby bosan mau gambar dulu” itulah kata-kata yang selalu saya dengar saat sedang
mengamati informan saya.
Dari semua hasil wawancara saya dengan gurunya, semua gurunya berpendapat sama tentang Geby yaitu Geby anaknya pemalu dan sangat susah
buat dia berinteraksi dengan orang lain, termasuk dengan para gurunya. Hal ini karena Geby mempunyai dunianya sendiri yaitu dunia dengan hoby, dengan
gambar-gambarnya. Semua guru homeschooling memang sangat mengerti akan kemauan dan kondisi siswanya, jangan kan dengan penulis orang yang baru
dikenalnya dengan gurunya saja dia tidak banyak berbicara. Geby berbicara kalau gurunya menanyakan sesuatu kepadanya, atau saat dia mau menanyakan sesuatu
kepada gurunya, atau saat dia mau menyampaikan isi hatinya yang sering dikatakannya saat jam belajar berlangsung yaitu “ibu udahnay Geby capek
belajanya, sambung aja lagi nanti, Geby bosan mau mengambar dulu”
Menurut hasil wawancara saya dengan mamanya Geby ibu Hema tentang sifat Geby, bahwa Geby dulu tidak seperti itu, dia sebenarnya bukan pemalu, tapi
dia takut dan trauma. Sebelum masuk di homeschooling dulu Gaby pernah bersekolah di sekolah formal sampai kelas 3 SD, pernah suatu hari saat belajar
bahasa Inggris di sekolah tersebut, Geby ditanya oleh gurunya dengan menggunakan bahasa Inggris kemudian Geby tidak mengerti dan tidak bisa
menjawab pertanyaan gurunya tersebut dan gurunya langsung memarahinya karena bagi gurunya pertanyaan segampang itu Geby tidak bisa menjawabnya.
147
Pada saat itu Geby masih duduk di kelas 3 SD, memang sekolahnya kelas Internasional mengunakan dua bahasa pengantar saat belajar yaitu bahasa Inggris
dan Indonesia. Semenjak kejadian dimarahin oleh gurunya tersebut, dia tidak mau sekolah lagi, mamanya mencoba memaksanya tetapi tetap dia tidak mau pergi ke
sekolah karena dia malu kalau jumpa dengan teman-temannya. Efek dari trauma tersebut sangat merugikan buat Geby khususnya, karena selama satu tahun dia
tidak mau buat bersekolah, oleh sebab itu diusianya yang sudah 14 tahun dia masih duduk dibangku kelas 8 SMP, seharusnya dia sudah duduk dikelas 9 SMP.
Pada saat masuk homeschooling Geby duduk di kelas 4 SD, dan mamanya mengetahui kalau ada sekolah homeschooling dari acara TV. Dan awal mula Geby
berhomeschooling, dia tidak langsung masuk ke homschooling primagama tetapi awal mulanya dia di homeschooling kak Seto, tetapi karena tidak dapat kecocokan
dengan gurunya, Geby juga tidak mau belajar karena takut dengan gurunya dia berhenti dari homeschooling kak Seto. Situasi ini membingungkan orangtunya
saat itu, akhirnya mamanya Geby searching di internet tentang homeschooling di Medan, dapatlah primagama homeschooling dan kondisinya cocok buat Geby,
guru-guru di homeschooling primagama lembut-lembut suaranya, baik-baik, dan sampai saat ini dia masih belajar di homeschooling.
Awalnya Geby belajar di rumah, baru-baru duduk di SMP lah dia meminta buat belajar di sekolah homeschooling penuturan mama Geby. Dengan sifat
Geby yang sampai saat ini masih seperti itu tidak menutup kemungkinan kedepannya dia akan tetap di homeschooling sampai tamat SMA, Tetapi juga
148
keinginan mamanya Geby bisa kuliah di universitas seperti anak lain pada umumnya, karena kalau dia terus seperti ini sangat susah buat membujuknya
untuk kuliah nantinya, karena gak mungkin dia juga kuliah di homeschooling, batas pendidikan homeschooling hanya sampai setara pendidikan SMA.
Metode pendidikan informal seperti homeschooling memang sangat tepat untuk seseorang yang tidak cocok berada di sekolah formal, seperti Geby. Lain
halnya dengan kepribadian Angel, Geby mempunyai kepribadian atau sifat yang pemalu, tidak banyak bicara pendiam dan sangat susah buat dekat menjadi
teman dengan Geby.
Sekolah yang berbasis bakat dan minat membuat seorang anak lebih mengutamakan bakat dan minatnya dari pada hal yang lainnya seperti
bersosialisasi dan pelajarannya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan