Program Homeschooling Primagama Homeschooling Primagama Di Kota Medan

73 diambil di universitas. Untuk diketahui, Cambridge International Examination ini boleh diikuti para pelajar dari manapun. Sehingga sangat terbuka untuk para siswa dari semua tingkatan sekolah baik SMP, SMA, SMK maupun siswa dari Sekolah RSBI yang tidak mengikuti ujian international di sekolahnya. Ijazah Ijazah untuk siswa Homeschooling Primagama ada tiga macam, tergantung pilihan dan kemampuan siswa, yaitu:  Ijazah Formal, dengan mekanisme Ujian Akhir Nasional UAN  Ijazah Nonformal, dengan mekanisme Ujian Nasional Pendidikan Paket UNPP  Ijazah Internasional, dalam Cambridge Internasional Examination CIE.

2.3.7 Program Homeschooling Primagama

 Homeschooling setara SD-SMP-SMA Kurikulum nasional: • Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan UNPK : SMP-SMA • Ujian Akhir Nasional UNAS : SD-SMP-SMA • Ujian Akhir Sekolah Daerah UASDA :SD Kurikulum internasional: 74 Cambridge Internasional Examination CIE adalah sebuah sertifikat bertaraf Internasional yang dikeluarkan oleh University of Cambridge, Inggris dimana sebagian besar universitas-universitas besar di seluruh dunia menerima hasil dari ujian AS LevelatauA level sebagai prasyarat untuk masuk ke Universitas. Bahkan beberapa Universitas menerima nilai tinggi pada ujian AS Level atau A level sebagai kredit satu tahun penuh mata pelajaran yang sama yang seharusnya baru diambil di Universitas. • Internasional General Certificate Education Secondary Education IGCSE 5-11 th • General Certificate Education Ordinary Level GCE O Level 14-16 th • General Certificate Education Advance Subsidiary and Advanced Level GCE AS A Level 16-19 th. Kurikulum ABK Anak Berkebutuhan Khusus  Private Lesson EXCLUSIVE Tujuan : • Rangking kelas • Sukses UAN nilai tinggi • Sukses masuk Perguruan Tinggi Favorit • Dikhususkan untuk mata pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa saja. 75 BAB III PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN PADA MASA PUBERTAS DI HOMESCHOOLING 3.1 Perkembangan Kepribadian Remaja Pubertas Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang lagi. Perkembangan menunjuk pada suatu usaha yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali. Dalam kehidupan manusia akan mengalami masa perkembangan dari bayi menjadi orang dewasa, tapi sebelum menjadi dewasa anak-anak akan mengalami masa remaja pubertas. Masa Remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh Sigmund Freud dan Erickson disebut dengan identitas Ego Ego Identity 53 53 Identitas ego: kesadaran seseorang akan bagaimana Ia dikenali .Ini terjadi karena masa remaja merupakan peralihan antara masa kehidupan anak- 76 anak dan masa kehidupan orang dewasa.Ditinjau dari segi fisiknya mereka bukan anak-anak lagi melainkan sudah seperti orang dewasa, tetapi jika mereka diperlakukan sebagai orang dewasa, ternyata belum dapat menunjukkan sikap dewasa. Secara teoritis masa remaja dibagi dua yaitu:  Masa Pubertas berkisar dari umur 12 sampai dengan 15 tahun  Masa Adolesen berkisar dari umur 16 sampai dengan 21 tahun Remaja yang memasuki masa pubertas pada umumnya mengalami perubahan baik dari segi fisik maupun non-fisik. Datangnya perubahan fisik yang berkaitan dengan kematangan seksual seperti mulai datangnya menstruasi pada perempuan, tumbuhnya bulu-bulu halus, pembesaran buah dada dan lain sebagainya. Terjadinya perubahan tubuh dimasa puber sudah pasti membuat seorang remaja merasa cemas dengan keadaan bentuk tubuh mereka dan mereka sudah pasti mulai memperhatikan keadaan dirinya dan mereka berharap ingin mencapai penampilan yang baik, untuk mencapai keinginan tersebut gambaran diri mempunyai peran dalam mengevalusi dirinya. Gambaran diri biasanya dipengaruhi oleh harapan lingkungan, keluarga dan teman. Gambaran yang dimiliki remaja pada tubuhnya sangat dipengaruhi oleh teman-teman di sekelilingnya. Ketika mereka menemui beberapa perbedaan dengan teman sebaya dalam hal pertumbuhan dan perkembangan tubuh, hal ini akan menjadikan suatu pengalaman yang sulit bagi mereka. Kemudian agar penampilan mereka baik itu butuh pendapat orang lain, terutama pendapat orangtua, guru dan teman-temannya. Oleh sebab itu anak pada masa pubertas memerlukan seseorang untuk dapat dijadikan kawan berbincang dan tempat 77 curahan suka dukanya, kawan untuk berbagi rasa kecemasan dan permusuhan serta kawan untuk memikul rahasia dan rasa sedih. Dengan membagi ataupun mencurahkan beban dalam hati serta pikiran itulah maka akan terasa oleh para anak pubertas bahwa penderitaan atau kecemasan akan sedikit terungkit lepas. Selain perubahan fisik, anak yang memasuki masa pubertas juga mengalami perubahan pada sikap dan perilakunya. Namun ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan dalam sikap dan perilaku yang terjadi pada saat ini lebih merupakan akibat dari perubahan sosial, semakin sedikit simpati dan pengertian yang diterima anak puber dari orangtua, kakak, adik, guru-guru dan teman-teman semakin sulit juga Ia untuk mengerti akan dirinya sendiri atau kepribadiannya Hurlock, 1980., karena seorang anak dapat mengenal dirinya sediri atau mengetahui kepribadiannya melalui hubungan dengan teman sebanyanya. Remaja pada umumnya akan merasa cemas apabila dia tidak mempunyai teman dekat, namun berbeda dengan remaja di homeschooling, seperti Angel dan Geby. Menurut hasil pengamatan serta wawancara saya terhadap Angel dan Geby bahwa mereka berdua memiliki teman, teman sesama homeshooler atau teman di perkumpulan gereja, serta para saudara mereka juga mereka anggap itu sebagai teman. Konsep pertemanan anak homeschooling mungkin berbeda dengan remaja pada umumnya, anak homeschooling tidak mengenal yang namanya hangout atau jalan bareng teman, berkumpul main di suatu tempat misalnya di rumah, karena 78 anak homeschooling lebih suka melakukan aktivitas berdasarkan apa yang mereka mau, setiap harinya mereka bergelut dengan dunianya mereka, dunia dengan segala hoby-hobynya, dunia dengan apa yang mereka suka dan mereka cendrung melakukannya sendiri. Jika ditanyakan soal pertemanan kepada mereka, remaja homeschooling mempunyai teman, Cuma pertemanannya hanya jika bertemu melakukan interaksi atau komunikasi yang hanya dilakukan beberapa menit, mislanya saat kegiatan ektrakuliker di homeschooling yang dilakukan setiap jumat dan sabtu, dimana semua remaja homeschooling yang belajar di rumah atau belajar di sekolah datang ke sekolah homeschooling untuk mengikuti kegiatan ektrakulikuler, disitulah remaja-remaja para homeschooler bertemu, saat bertemu mereka ngobrol membahas soal baju, idola dan lain-lain, kegiatan itu dilakukan tidak lama karena mereka harus mengikuti kegiatan ektrakulikuler seperti belajar musik, melukis, belajar bahasa inggris dan lain-lain. Jika dibilang seorang anak dapat mengetahui akan dirinya sendiri atau mengetahui kepribadiannya melalui teman sebanya yang ada di sekitarnya, mungkin itu tidak berlaku dengan remaja yang ada di homeschooling, remaja di homeschooling mengetahui kepribadiannya melalui tes psikologi dan dengan hasil tes itulah seorang guru di homeschooling dapat memahami siswanya dan terjalinlah hubungan pertemanan anak homeschooling dengan gurunya.

3.1.1 Kognitif Pengetahuan Remaja Homeschooling