Observasi Wawancara Studi Lapangan

35 informan masih pelajar setingkat Sekolah Mengenah Pertama SMP di sekolah formal. Dan informan merupakan siswa yang melaksanakan homeschooling tunggal.

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa pengumpulan data primer yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi terhadap informan.Namun disamping itu juga sebelum melakukan penelitian dilapangan, peneliti melakukan pengumpulan data sekunder yakni pengumpulan data dari beberapa buku, jurnal dan majalah.Maka dengan demikian, peneliti melakukan 2 teknik pengumpulan data; primer dan sekunder.

1.6.2 Studi Lapangan

1.6.2.1 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung berbagai gejala pada suatu penelitian.Teknik observasi ini dilakukan peneliti untuk melihat langsung, mendengar, dan mencatat aktivitas yang dilakukan siswa baik saat sedang belajar maupun aktivitas di luar lingkungan belajar. Dimana selama melakukan pengamatan, peneliti ikut bersama mendampingi guru yang ingin hendak mengajar di rumah siswa atau di sekolah itu sendiri, gunanya untuk melihat proses belajar, maupun melihat hubungan antara guru dan murid. Di luar jam belajar, peneliti melakukan pengamtan sendiri ke rumah siswa guna melihat aktivitas siswa selama di luar jam belajar, dan melihat hubungan antara siswa 36 dengan orangtuanya serta melihat hubungan antara siswa dengan teman sebayanya.

1.6.2.2 Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial Bungin, 2007:107. Wawancara yang akan peneliti lakukan adalah wawancara mendalam depth interview dengan menggunakan pedoman wawancara serta instrumen wawancara, karena keterbatasan daya ingat maka perlu dilakukan pencatatan hasil lapangan Field note serta merekam dan mencatat hasil wawancara akan digunakan alat seperti Handphone. Dalam penelitian ini yang diwawancarai adalah gurutentor yang menjadi staff pengajar di homeschooling, orangtua Siswa dan terakhir dua orang remaja yang berusia sekitar 12-15 tahun yang melaksanakan homeschooling tunggal. Adapun yang ingin peneliti tanyakan mengenai bagaimana cara Homeschooling menempatkan gurutentor dalam mengajar karena di homeschooling yang mengatur proses belajar mengajar pada anak adalah orangtua, serta peneliti ingin menanyakan apa makna pubertas menurut gurutentor dan orangtua serta 37 bagaimana si anak merespon masa pubertasnya. Serta masih banyak pertanyaan- pertanyaan yang tertuang di dalam interview quide.

1.6.2.3 Studi Kepustakaan