Aktivitas Remaja di Lingkungan SekolahHomeschooling

107 berkomunikasi. Jadi di homeschooling sendiri ada tes DMI Dermatoglyphics Multiple Intelligence, jadi di dalam tes tersebut, sudah keliahatan kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran, otak mana yang lebih dominan, otak kiri aatu kanan, juga dengan tes tersebut sudah keliahatan arah kedepannya buat si siswa, kepribadian, sifat dan tingkah lakunya, kemampuan dalam berkomunikasi, semuanya sudah kelihatan dengan tes DMI tersebut.

3.4 Kehidupan Remaja Homeschooling

3.4.1 Aktivitas Remaja di Lingkungan SekolahHomeschooling

Belajar sangat dibutuhkan adanya aktivitas, dikarenakan tanpa adanya aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Pada proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan perilakunya dapat berubah dengan cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif maupun prikomotorik Nanang Hanafiah, 2010:23. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam proses belajar kedua aktivitas ini harus saling berkaitan. Lebih lanjut lagi Piaget menerangkan dalam buku Sardiman bahwa jika seseorang anak berfikir tanpa berbuat sesuatu, berarti anak itu tidak berfikir. Aktivitas belajar di homeschooling sungguh berbeda dengan aktivitas belajar di sekolah formal. Di homeschooling proses belajar mengajar dilakukan selama kurang lebih 4 jam per hari 2 mata pelajaran. 108 Seperti pada gambar dibawah ini, dimana informan penulis Angel dan Geby saat sedang belajar: Gambar 3: Informan Angel sedang belajar Pada gambar di atas, terlihat seorang guru sedang menulis materi pelajaran di papan tulis dan sambil menerangkannya, namun yang terjadi pada Angel adalah, dia tidak memeprhatikan apa yang si guru tulis, malah sibuk mengisi soal-soal di buku paket pelajarannya, karena memang Angel adalah anak yang snagat tidak suka mencatat saat belajar, jadi ketika belajar dia lebih suka berdiskusi membahas soal, oleh sebab itu dia lebih suka mempelajaran pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris. Kegiatan belajar di homeschooling primagama terbagi atas 2 kegiatan, yaitu: 109 • Kegiatan yang berhubungan dengan proses pembelajaran siswa atau kemudian disebut homeschooler, dimana kegiatan tersebut membantu siswa dalam proses belajar menjadi menyenangkan, seperti: 1. Games, kegiatan yang dilakukan pada awal pembelajaran. Tujuannya untuk mengkondisikan siswa agar lebih dan tenang dalam belajar. 2. Inspiring Story, kegiatan yang dilakukan sebelum pembelajaran bergantian dengan games. guru atau homeschooling akan menceritakan kisah-kisah yang dapat memotivasi dan menginspirasi. Bisa berupa pengalaman guru atau homeschooler sharing atau pengalaman tokoh-tokoh sukses di Indonesia. 3. Project Class, salah satu kegiatan dan metode belajar yang memadukan kemampuan motorik kasar dan halus homeschooler dengan kemampuan logika dan analisisnya. 4. Nonton bareng, kegiatan pembelajaran dengan menonton film, teater, konser musik, darama modern dan tradisional yang sesuai dengan usia dan perkembangan homeschooler. 5. Outing Field Trip, proses pembelajaran dimana homeschooler berada diluar kelas baik berupa kunjungan ke tempat terbuka maupun tertutup yang memiliki edukasi yang baik. 6. Ektrakulikuler, kegiatan ini meliputi olah fisik.olahraga dan kegiatan dibidang seni sesuai dengan minat dan bakat siswa seperti seni musik, olahvokal, seni lukis, tari dan menulisjournalis. 110 • Kegiatan yang berhubungan dengan orangtua wali murid: 1. Parent’s Meeting, kegiatan ini dilakukan dua kali dalam satu semester dimana orangtua akan memperoleh laporan perkembangan putraputrinya dari pihak sekolah. Kegiatan ini berupa seminar, konseling dan pembagian hasil kegiatan belajar putra dan putrinya. 2. Bimbingan Konseling, salah satu bentuk pelayanan kepada homeschooler dan orangtua berkaitan dengan kondisi psikologis maupun sosial yang berhubungan dengan kegiatan mengajar. Kegiatan ini meliputi pemberian materi di kelas, pemberian motivasi belajar, konsultasi pribadi dan diskusi kelompok dengan orangtua dan homeschooler. Hasil penelitian penulis di lapangan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar informan di homeschooling, sebelum memulai pembelajaran biasanya untuk membuat siswa semangat menghadapi pelajaran sang guru membuat beberapa games, salah satu games yang pernah penulis ikutin bersama informan penulis adalah games tebak-tebakan tokoh Pahlwan, jadi guru memberik clue kepada kami biasanya hanya ada tiga clue dari sang guru dan saya bersama informan Angel atau Geby mencoba menjawab secara rebutan, siapa yang berhasil menjawab pertama biasanya di kasih hadiah oleh gurunya, hadiahnya biasanya berupa coklat atau makanan ringan snack, dan yang tidak berhasil menebak biasanya dapat hukuman, hukumannya yaitu di coret wajahnya dengan 111 menggunakan bedak tabur di campur dengan air, dan siapa yang di coret tidak boleh menghapus coretan tersebut sampai jam pelajaran selesai sampai pulang. Selain bermain games, biasanya sebelum memulai pelajaran, informan seperti Angel lebih memilih menonton video di youtobe, satu atau bisa juga sampai tiga video di tontonya di youtobe, video yang dilihatnya tidak lain dan tidak bukan adalah video boyband EXO, dan saya pernah menonton bersama Angel dengan menggunakan Handphone milik Angel. Sedangkan Geby lebih memilih menggambar dari pada bermain games, selama mengikuti kegiatan Belajar Geby, jarang gurunya memberi games sebelum memulai pelajaran, karena Geby tidak suka bermain seperti itu, dia lebih suka menggambar sendiri, dan biasanya gurunya memberikan waktu lebih untuk dia menggambar sebelum pelajaran di mulai dan saat sedang belajar. Selain bermain games, sebelum memulai pelajaran juga terkadang guru menceritakan sebuah certia inspiring story motivasi buat siswanya. Tetapi, selama saya melakukan penelitian jarang sekali adanya cerita motivasi yang diberikan guru kepada siswanya, cerita sebelum belajar di mulai itu sering tetapi ceritanya lebih kepada cerita tentang artis idola, seperi Angel yang sangat suka bercerita seputar Korea, mulai dari dramanya sampai dengan lagu-lagu Koreanya. Sedangkan Geby, bermain games saja dia tidak menyukainya apalagi mendengarkan gurunya bercerita, jarang itu terjadi, menurut penuturan gurunya, Geby anaknya gak banyak suka neko-neko, kalau belajar ya belajar, kalau dia sudah bosan belajar, biasanya dia meminta izin buat istirahat, buat menggambar, 112 jarang dia bercerita kalau tidak ditanya, ditanya pun ke dia, dia hanya menjawab secara singkat, padat dan jelas. Selain games dan inspiring story, selama kegiatan belajar-mengajar biasanya setiap harinya itu belajar dengan satu topik pembelajaran, sesudah guru sedikit menjelaskan dan memberi catatan biasanya mengerjakan soal bersama, dan berdiskusi. Setiap jumat dan sabtu ada kegiatan ekstrakulikuler, jadi setiap siswa yang belajar mandiri di rumah, diwajibkan datang ke sekolah homeschooling dan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, jenis kegiatannya apa? Itu tergantung pada siswanya sendiri, kalau Angel lebih mengikuti kegiatan English conversation, karena dia sangat suka pelajaran bahasa Inggris, dan karena dia ingin sekali tinggal di Korea Selatan, bukan bahasa Korea yang di pelajarinnya tetapi bahasa Inggris karena menurutnya orang Korea juga rata-rata berbicara dengan bahasa Inggris. Sedangkan Geby lebih kepada kegiatan Art dan Desain, karena hoby dan minatnya terletak hanya kepada gambar dan menggambar, sedangkan cita-citanya hanya satu yaitu menjadi komikus, jadi dia suka kegiatan Art dan Desain. Namun, di homeschooling juga ada kegiatan olahraga penjas yang masuk ke dalam kegiatan ekstrakulikuler, dan wajib diikuti semua siswa homeschooling setiap pekan ke tiga minggu ke tiga dalam sebulan. Jadi kegiatan olahraga hanya dilakukan setiap sebulan sekali. Homeschooling adalah sekolah yang berbasis bakat dan minat siswa, jadi selain belajar pelajaran yang di UN kan, siswa juga bebas melakukan apa yang dia 113 suka berdasarkan minat dan bakatnya seperti kedua informan saya Angel dan Geby. Aktifitas belajar itu dapat memberikan nilai tambah bagi peserta didik berupa: 1 Peserta didik memiliki kesadaran awareness untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal untuk belajar sejati, 2 Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral, 3 Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya, 4Menumbuh kembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis di kalangan peserta didik, 5 Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga dapat menumbuh kembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. Dengan adanya pembagian jenis aktivitas di atas, menunjukkan bahwa aktivitas di homeschooling cukup kompleks dan bervariasi.

3.4.2 Aktifitas Remaja di Luar Sekolah