Hiperglikemia Ketoasidosis. Komplikasi akut Diabetes Mellitus 1. Hipoglikemia.

timbul akibat tubuh kekurangan glukosa, yang ditandai dengan rasa lapar, gemetar, keringat dingin dan pusing Tjokoprawiro, 2007. Hipoglikemia adalah penurunan kadar glukosa darah dibawah 50 mgdl, kadar glukosa yang terlalu rendah dapat menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan pasokan energi sehingga tidak dapat berfungsi bahkan dapat rusak. Hipoglikemia lebih sering terjadi pada penderita DM Tipe 1 yang dapat dialami 1-2 kali perminggu Depkes, 2005. Gejala dan tanda hipoglikema yaitu gejala otonom dan gejala neuroglikopeni. Gejala otonom berupa gemetaran, cemas, berkeringat, jantung berdebar-debar dan lapar. Gejala neuroglikopeni berupa gangguan berpikir, lemas dan pandangan berkabut Setiati, 2008. Faktor paling utama yang menyebabkan hipoglikemia sangat penting dalam pengelolaan DM adalah ketergantungan jaringan saraf pada asupan glukosa yang berkelanjutan Sudoyo dkk, 2006.

2. Hiperglikemia

Peningkatan gula darah melebihi 120 mgdl. Keadaan ini disebabkan karena gula tidak bisa ditransportasikan ke sel-sel karena kurangnya insulin. Keadaan ini memerlukan tindakan segera apabila merasakan poliuria, polidipsia, polifagia, bibir kering, kepanasan, kulit memerah sampai pada keadaan mual-muntah, kelelahan fatigue, nafas cepat dan hipotensi Maryunani, 2008. Universitas Sumatera Utara Hiperglikemia dapat memperburuk gangguan-gangguan kesehatan seperti gastroparesis, disfungsi ereksi dan infeksi jamur pada vagina. Hiperglikemia yang berlangsung lama dapat berkembang menjadi keadaan metabolisme yang berbahaya, antara lain ketoasidosis diabetik yang dapat berakibat fatal dan membawa kematian Depkes, 2005.

3. Ketoasidosis.

Ketoasidosis terbagi atas dua, yaitu : Ketoasidosis diabetik KAD dan Hiperosmolar non ketotik HONK. a. Ketoasidosis diabetik KAD adalah saat kadar gula darah meningkat tinggi menjadi 450 akibat defisiensi insulin berat dan akut Laporan WHO, 2000. KAD adalah keaadaan dekompensasikekacauan metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis. KAD biasanya mengalami dehidrasi berat dan bahkan dapat menyebabkan syok. Diagnosis KAD kadar glukosa 250 mg, pH 7,35, rendah, anion gap yang tinngi dan keton serum positif Sudoyo dkk, 2006. Kriteria diagnostik KAD Hermawan, 2006: a. Klinis apabila terdapat riwayat DM sebelumnya, kesadaran menurun, nafas kussmaul dan bau aseton dan adanya tanda-tanda dehidrasi. Universitas Sumatera Utara b. Faktor pencetus yang biasa menyertai adalah infeksi akut, infark miokard akut dan stroke. c. Laboratorium yaitu kadar gula darah 250 mgdl, asidosis metabolik, dan ketosis ketonemia dan keonuria. b. Hiperosmolar non ketotik HONK adalah suatu sindrom yang sering ditemukan pada penderita usia lanjut. Hampir separuh pasien mempunyai riwayat DM dengan HONK ditandai hiperglikemia berat, hiperosmolar, dehidrasi berat dan disertai adanya menurunnya kesadaran Laporan WHO, 2000. Perjalanan klinis HONK biasanya berlangsung dalam jangka waktu tertentu beberapa hari sampai beberapa minggu, dengan gejala khas meningkatnya rasa haus disertai poliuria, polidipsi, dan penurunan berat badan. Faktor yang memulai timbulnya HONK adalah dieresis glukosuria. Glukosuria mengakibatkan kegagalan pada kemampuan ginjal dalam mengkonsentrasikan urin, yang akan semakin memperberat derajat kehilangan kandungan air dalam tubuh Sudoyo dkk, 2006.

2.7.2 Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus