Agama Pekerjaan Sosiodemografi Penderita DM 1 Umur dan Jenis Kelamin

dilahirkannya adalah anak dapat menderita gangguan toleransi glukosa, diabetes dan obesitas Sudoyo,2006.

5.1.2 Agama

Proporsi penderita DM yang di rawat jalan berdasarkan agama di klinik Alifa Diabetic Centre Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 5.2 Diagram Pie Proporsi Penderita DM yang di Rawat Jalan Berdasarkan Agama di Klinik Alifa Diabetic Centre Medan Tahun 2013-2014 Berdasarkan gambar 5.2 diatas dapat diketahui bahwa proporsi penderita DM berdasarkan agama paling banyak pada agama Islam yaitu 74,4 dan paling sedikit pada agama Kristen Katolik yaitu 6,8. Hal ini bukan berarti terdapat indikasi antara agama dengan DM, melainkan hanya menunjukkan jumlah pasien penderita DM di Klinik Alifa Diabetic Centre Medan Tahun 2013-2014 mayoritas beragama Islam dibandingkan dengan agama lainnya. Hal ini sejalan dengan penelitian Elia Diani Zardi 2003 di RS M. Djamil Padang Tahun 2003 diperoleh bahwa proporsi penderita DM menurut agama paling banyak adalah agama Islam 79,5 .

5.1.3 Pekerjaan

Proporsi penderita DM yang di rawat jalan berdasarkan pekerjaan di klinik Alifa Diabetic Centre Medan tahun 2013-2014 dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 5.3 Diagram Batang Proporsi Penderita DM yang di Rawat Jalan Berdasarkan Pekerjaan di Klinik Alifa Diabetic Centre Medan Tahun 2013-2014 Berdasarkan gambar 5.3 diatas dapat diketahui bahwa proporsi penderita DM berdasarkan pekerjaan paling banyak pada pasien yang tidak bekerja yaitu 37,7 yang terdiri dari ibu rumah tangga dan pensiunan. Proporsi penderita DM berdasarkan pekerjaan paling sedikit pada pasien TNIPOLRI 3 orang dan lain- lain yang terdiri dari guru, perawat dan dokter masing-masing berjumlah 1 orang yaitu 1,4. 37,7 24,2 16,4 16,4 2,4 1,4 1,4 5 10 15 20 25 30 35 40 P ro p o rs i Pekerjaan Pekerjaan Tidak Bekerja WiraswastaPedagang Pegawai Swasta PNS Petani TNIPOLRI Lain-lain Universitas Sumatera Utara Jenis pekerjaan dapat berperan dalam timbulnya suatu penyakit melalui beberapa faktor yaitu faktor lingkungan meliputi fisik, kimia dan biologi, faktor kurang aktivitas fisik selama bekerja, faktor stress dan lainnya Notoatmodjo, 2003. Orang yang tidak bekerja memiliki gaya hidup yang kurang aktif, gaya hidup kurang aktif lebih mungkin terkena DM dibandingkan mereka yang hidupnya aktif, olahraga dan aktivitas fisik meningkatkan pengaruh insulin atau sel-sel Savitri, 2008. Ketika seseorang dalam pekerjaannya kurang aktivitas fisik menyebabkan jumlah timbunan lemak dalam tubuh akan bertambah dan menyebabkan berat badan lebih dan menyebabkan DM tipe 2 Soewondo, 2006. Sama halnya dengan IRT dan pensiunan yang sehari-hari kurang melakukan aktivitas fisik, apabila tidak melakukan aktivitas fisik yang ringan bagi lansia, maka glukosa yang ada di dalam tubuh tidak akan diubah oleh tubuh menjadi sumber energi. Sehingga glukosa dalam darah akan semakin banyak yang berakibat buruk pada lansia Sudoyo,2006. Hal ini sesuai dengan penelitian Shara Kurnia Trisnawati 2013 di Puskesmas kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012, bahwa proporsi penderita DM menurut pekerjaan lebih tinggi pada orang yang tidak bekerja yaitu 69,7. Universitas Sumatera Utara

5.1.4 Daerah Asal