matematika siswa
pada kelompok
eksperimen yang
dalam pembelajarannya  menggunakan  alat  peraga  dakon    lebih  tinggi
dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa  yang diajar tanpa menggunakan alat peraga dakon. Untuk pengujian tersebut diajukan
hipotesis sebagai berikut: H
0  :
2 1
 
 H
a  :
2 1
 
 Keterangan:
1
μ
:
rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen
2
μ
:
rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol. Pengujian  hipotesis  tersebut  diuji  dengan  uji  t,  dengan  kriteria
pengujian  yaitu,  jika  t
hitung
t
tabel
maka  H diterima  dan  H
a
ditolak. Sedangkan, jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H
a
diterima dan H ditolak, pada taraf
kepercayaan  95  atau  taraf  signifikansi  α  =  5.  Berdasarkan  hasil perhitungan,  diperoleh  t
hitung
sebesar  3,38  dan  t
tabel
sebesar  1,68.  Hasil perhitungan  tersebut  menunjukkan  bahwa  t
hitung
≥ t
tabel
3,38  ≥  1,68. Dengan demikian, H
ditolak dan H
a
diterima, atau dengan kata lain rata- rata  hasil  belajar  matematika  siswa  pada  kelompok  eksperimen  lebih
tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol. Secara  ringkas,  hasil  perhitungan  uji  t  tersebut  dapat  dilihat  pada  tabel
berikut:
Tabel 15
Hasil Uji Hipotesis Dengan Statistik Uji ‟t‟
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol
N 25
25 Mean
69,62 52,14
S
gab
18,26 Db
48 t
hit
3,38
t
tab0,05
1,67 Kriteria
t
hit
t
tab
Kesimpulan H
ditolak
C.  Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan uji hipotesis dengan taraf signnifikansi α = 0,05
diperoleh t
hit
= 3,38 dan t
tab
= 1,68. Karena t
hit
t
tab
,
maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti hasil belajar matematika siswa yang menggunakan alat
peraga  dakon  lebih  tinggi  dari  pada  hasil  belajar  tanpa  menggunakan  alat peraga  dakon.  Dari  hasil  perhitungan  juga  diperoleh  rata-rata  nilai  hasil
belajar  matematika  siswa  yang  menggunakan  alat  peraga  dakon  lebih  tinggi dari  pada  siswa  yang  tanpa  alat  peraga  dakon.  Dengan  demikian  dapat
dinterpretasikan  bahwa  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  penggunaan  alat peraga  dakon  terhadap  hasil  belajar  matematika  siswa.  Dengan  ini  dapat
dikatakan bahwa perbedaan hasil belajar dari kedua kelas ini merupakan efek dari perlakuan pada proses kegiatan belajar mengajar.
Dalam  penelitian  ini,  lebih  tingginya  hasil  belajar  matematika  siswa yang  menggunakan  alat  peraga  dakon  dibuktikan  oleh  perbedaan  perolehan
nilai rata-rata dan diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis. Selain itu, pada pelaksanaan  kegiatan  belajar,  siswa  berkompetisi  untuk  menjadi  yang
tercepat, mereka tidak mau kalah dalam kompetisi menggunakan alat peraga
dakon. Bahkan sebagian siswa ada  yang tidak pulang terlebih dahulu karena ingin memainkan alat peraga dakon lagi.
Alat  peraga  dakon  ini  dapat  menjadi  suatu  pertimbangan  dalam mengajar  matematika  pada  siswa  Sekolah  Dasar.  Karena  berdasarkan  teori-
teori  yang  ada  serta  perhitungan  statistika  yang  telah  dilakukan,  dapat dibuktikan  bahwa  pembelajaran  dengan  alat  peraga  dakon  mempunya
pengaruh  yang  signifiikan  terhadap  hasil    belajar  matematika  yang  dicapai siswa.
D.  Keterbatasan Penelitian
Peneliti  menyadari  bahwa  penelitian  ini  belum  sempurna.  Berbagai upaya  telah  dilakukan  agar  memperoleh  hasil  yang  maksimal.  Namun
demikian  masih  terdapat  hal-hal  yang  tidak  dapat  terkontrol  dan  tidak  dapat dikendalikan. Sehingga hasil dari penelitian ini pun belum optimal. Hal-hal itu
antara lain: 1.  Penelitian ini  hanya  dilaksanakan pada mata pelajaran matematika pokok
bahasan KPK dan FPB. 2.  Alat peraga dakon yang digunakan jumlahnya terbatas karena harga untuk
pembuatan alat peraga dakon cukup mahal, sehingga siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengantisipasi kurangnya alat peraga.
3.  Alat  peraga  dakon  ini  masih  terbatas,  yaitu  tidak  bisa  digunakan  untuk mencari KPK dan FPB lebih dari 50. Jika bisa, maka alat peraga dakon ini
harus dibuat memanjang lagi. 4.  Kontrol terhadap kemampuan siswa hanya pada hasil belajarnya saja yaitu
setelah  siswa  diberikan  pembelajaran  lalu  dites.  Sementara  variabel  lain seperti:  minat,  motivasi  dan  lingkungan  belajar  tidak  dapat  terkontrol
secara  penuh,  sehingga  tidak  mustahil    jika  hasil  penelitian  ini  dapat dipengaruhi oleh hal-hal lain.