Tabel 8 Statistik Deskriftif Kelas Eksperimen
Statistik Tes Akhir
Nilai terendah 31
Nilai tertinggi 100
Rentangan 69
Nilai rata-rata 69,62
Median 70,78
Modus 72,5
Varians 303,36
Simpangan baku 17,41
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil tes akhir kelas eksperimen berada pada rentang nilai antara 31 sampai 100 dengan rata-
rata 69,62. Sedangkan nilai tengah dari hasil tes tersebut adalah 70,78, nilai yang sering muncul adalah 72,5, dan simpangan baku 17,41
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada table dan histogram berikut :
Tabel 9 Distribusi Frekuensi
Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen
Interval Batas
Bawah Batas
Atas Frekuensi
Absolut Relatif
31 - 42 30.5
42.5 2
8 43 - 54
42.5 54.5
3 12
55 - 66 54.5
66.5 5
20 67 - 78
66.5 78.5
7 28
79 - 90 78.5
90.5 5
20 91 - 102
90.5 102.5
3 12
Σ 25
100
Gambar 4 Histogram Frekuensi
Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen Dari tabel dan histogram di atas dapat diinterpretasikan bahwa dari
25 orang siswa, yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 60 yaitu 15 orang siswa, dan yang memperoleh nilai di bawah rata-rata
sebanyak 40 yaitu 10 orang siswa.
2. Hasil Belajar Siswa Tanpa Alat Peraga Dakon Kelas Kontrol
Data statistik tes hasil belajar yang diperoleh dari 25 siswa pada kelas kontrol, dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 10 Statistik Deskriftif Kelas Kontrol
Statistik Tes Akhir
Nilai terendah 21
Nilai tertinggi 100
Rentangan 79
Nilai rata-rata 52,14
Median 51,125
Modus 52,5
Varians 363,91
Simpangan baku 19,07
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil tes akhir kelas control berada pada rentang nilai antara 21 sampai 100 dengan rata-rata
52,14. Sedangkan nilai tengah dari hasil tes tersebut adalah 51,125, nilai yang sering muncul adalah 52,5, dan simpangan baku 19,07.
Penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada table dan histogram berikut:
Tabel 11 Distribusi Frekuensi
Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol
Interval Batas
Bawah Batas
Atas Frekuensi
Absolut Relatif
21 - 34 20.5
34.5 5
20 35 - 48
34.5 48.5
6 24
49 - 62 48.5
62.5 8
32 63 - 76
62.5 76.5
3 12
77 - 90 76.5
90.5 2
8 91 - 104
90.5 104.5
1 4
Jumlah 25
100
Gambar 5 Histogram Frekuensi
Nilai Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol
Dari tabel dan histogram di atas dapat diinterpretasikan bahwa dari 25 orang siswa, yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 56
yaitu 14 orang siswa, dan yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 44 yaitu 11 orang siswa.
Untuk lebih memperjelas perbedaan hasil tes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 12 Paparan Hasil Belajar Matematika Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 31
21 Nilai Tertinggi
100 100
Mean x
69,62 52,14
Median Me 70,78
51,12 Modus Mo
72,5 52,5
Varians s
2
303,36 363,91
Simpangan Baku s 17,41
19,07 Kemiringan
3
-0,1654 -0,0188
KetajamanKurtosis
4
2,11 2,36
B. Pengujian Hipotesis 1. Prayarat Analisis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis terhadap data hasil penelitian berupa tes hasil
belajar matematika siswa. Adapun uji prasyarat analisis yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan dengan Uji Liliefors pada kelas eksperimen dan kelas control. Untuk uji normalitas dilakukan melalui
rumusan hipotesis sebagai berikut: H
o
= Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
a
= Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
1 Uji Normalitas kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil pengolahan data pada kelompok yang menggunakan alat peraga dakon diperoleh nilai Lo = 0,0959. Pada
taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh Lt = 0,173. Dengan demikian diperoleh Lo = 0,0959 Lt = 0,173. Karena Lo Lt, maka Ho
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2 Uji Normalitas Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil pengelolahan data pada kelompok yang menggunakan alat peraga dakon diperoleh nilai Lo = 0,1613. Pada
taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh Lt = 0,173. Dengan demikian diperoleh Lo = 0,1613 Lt = 0,173. Karena Lo Lt, maka Ho
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel kelas kontrol berasal dari sampel yang berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas data kedua kelompok disajikan pada tabel berikut:
Tabel 13 Hasil Uji Normalitas data dengan Uji Liliefors
Statistika Kelas
Eksperimen Kontrol
N 25
25 Taraf signifikan
0,05 0,05
L
hitung
L 0,0959
0,1613 L
tabel
L
t
0,173 0,173
Kriteria L
L
t
L L
t
Kesimpulan Normal
Normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan uji fisher. Pengujian homogenitas dilakukan melalui perumusan hipotesis berikut:
Ho = Variansi populasi homogen Ha = Variansi populasi tidak homogen
Berdasarkan pengolahan data, diperoleh hasil uji homogenitas yang disajikan pada table berikut:
Tabel 14 Hasil Uji Homogenitas data dengan Uji Fisher
Kelas Eksperimen
Kontrol Varians
303,36 363,91
Db 25
25 F
hit
1,199 F
tab
1,98 Kriteria
F
hit
F
tab
Kesimpulan Homogen
Karena F
hit
= 1,199 F
tab0,05
= 1,92, maka H
o
diterima. Dengan demikian dari data di atas dapat disimpulkan bahwa H
o
diterima pada taraf signifikansi α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok
mempunyai varians yang homogen. Dengan demikian analisis data dengan uji „t‟ dapat digunakan.
2. Pengajuan Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data, diketahui bahwa data tersebut berdistribusi normal dan homogen. Langkah
selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis statistik dengan uji t. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar
matematika siswa
pada kelompok
eksperimen yang
dalam pembelajarannya menggunakan alat peraga dakon lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar tanpa menggunakan alat peraga dakon. Untuk pengujian tersebut diajukan
hipotesis sebagai berikut: H
0 :
2 1
H
a :
2 1
Keterangan:
1
μ
:
rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen
2
μ
:
rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol. Pengujian hipotesis tersebut diuji dengan uji t, dengan kriteria
pengujian yaitu, jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
a
ditolak. Sedangkan, jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H
a
diterima dan H ditolak, pada taraf
kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α = 5. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
sebesar 3,38 dan t
tabel
sebesar 1,68. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
≥ t
tabel
3,38 ≥ 1,68. Dengan demikian, H
ditolak dan H
a
diterima, atau dengan kata lain rata- rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen lebih
tinggi dari rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol. Secara ringkas, hasil perhitungan uji t tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut: