Tujuan Keterampilan Berbicara Keterampilan Berbicara
17 a
Jenis-jenis berbicara informal meliputi: tukar pengalaman, percakapan,
menyampaikan berita,
menyampaikan pengumuman, bertelepon, dan memberi petunjuk.
a Jenis-jenis berbicara formal meliputi: ceramah, perencanaan
dan penilaian, interview, prosedur parlementer, dan bercerita. 2
Tujuan Pada umumnya tujuan orang berbicara adalah untuk menghibur,
menginformasikan, menstimulasi, meyakinkan atau menggerakkan pendengarnya. Sejalan dengan tujuan pembicara tersebut, berbicara
dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis: a
Berbicara menghibur. Contohnya lawakan, guyonan dalam ludruk, Srimulat, cerita Kabayan, cerita Abu Nawas.
b Berbicara menginformasikan. Contohnya pengumuman atau
penjelasan suatu cara melakukan suatu hal. c
Berbicara menstimulasi. Contohnya nasehat guru terhadap siswa, dokter terhadap pasiennya atau ibu terhadap anaknya.
d Berbicara meyakinkan. Contohnya pidato.
e Berbicara menggerakkan. Contohnya pidato dengan tujuan
mencapai tujuan bersama. 3
Metode Penyampaian Dalam berbicara, ada empat cara yang bisa digunakan dalam
menyampaikan pembicaraan. Keempat cara tersebut adalah penyampaian secara mendadak, penyampaian berdasarkan cacatan
18 kecil, penyampaian berdasarkan hafalan, penyampaian berdasarkan
naskah. a
Berbicara mendadak. Berbicara mendadak terjadi karena seseorang tanpa direncanakan sebelumnya harus berbicara di
depan umum. Hal ini dikarenakan tuntutan situasi. b
Berbicara menggunakan cacatan kecil. Biasanya pembicara menggunakan cacatan kecil dalam kartu yang berisi butir-butir
penting sebagai pedoman berbicara. Berdasarkan catatan itu pembicara bercerita panjang lebar mengenai suatu hal.
c Berbicara berdasarkan hafalan. Pembicara mempersiapkan
bahan pembicaraannya dengan cermat dan dituliskannya secara lengkap. Bahan yang sudah ditulis itu dihafalkan kata demi
kata, lalu bebricara berdasarkan hasil hafalannya. d
Berbicara berdasarkan naskah. Pembicara membacakan naskah yang sudah disusun rapi. Berbicara berdasarkan naskah
dilaksanakan dalam situasi yang menuntut kepastian, bersifat resmi, dan menyangkut kepentingan umum.
4 Jumlah penyimak
Berbicara selalu melibatkan dua pihak yakni pendengar dan pembicara. Jumlah pendengar dapat bervariasi misalnya satu
orang, dua orang atau lebih. Berdasarkan jumlah penyimak, berbicara dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut:
19 a
Berbicara antar pribadi. Berbicara ini terjadi apabila dua pribadi membicarakan, mempercakapkan, merundingkan, atau
mendiskusikan sesuatu. Jenis berbicara antar pribadi sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya percakapan
antara ayah dan ibu, percakapan antar pasien dan dokter, percakapan dengan tema, atau diskusi antara dosen
pembimbing dengan mahasiswanya. b
Berbicara dalam kelompok kecil. Berbicara ini terjadi apabila seorang pembicara menghadapi sekelompok kecil pendengar
misalnya tiga sampai lima orang. Pembicara dan pendengar dapat bertukar pesan. Berbicara dalam kelompok kecil sering
dilakukan dalam praktek pengajaran, penataran atau latihan belajar bahasa.
c Berbicara dalam kelompok besar. Berbicara ini terjadi apabila
seorang pembicara menghadapi pendengar berjumlah besar atau massa.
5 Peristiwa khusus
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering menghadai berbagai kegiatan. Sebagian dari kegiatan itu dikategorikan sebagai
peristiwa khusus, istimewa atau spesifik. Berdasarkan peristiwa khusus itu, berbicara dapat digolongkan menjadi enam jenis yaitu
sebagai berikut: a presentasi, b penyambutan, c perpisahan, d jamuan, e perkenalan, dan f nominasi.
20 Dengan demikian, berbicara dapat diklasifikasikan berdasarkan
beberapa aspek, antara lain situasi, tujuan, metode penyampaian, jumlah penyimak dan peristiwa khusus.