Akan tetapi tidak semua korban yang merasakan manfaat dari penanggulangan bencana yang dilakukan BPBD Serdang Bedagai. Ada juga yang
merasakan kekecewaan kepada pemerintah. “Perlakuan yang saya terima tidak sama dengan korban lain. Jika mereka
diinformasikan dan diminta mengambil bantuan ke posko, saya justru mendengar informasi itu hanya dari tetangga saja. Kemudian saya
mendatangi kantor kepala desa dan menyatakan protes setelah beberapa hari. Akhirnya saya menerima 2 keping seng, 2 buah broti kecil dan
sembako. Saya merasa kecewa dengan penanggulangan yang dilakukan pemerintah. Terkesan pandang bulu.” Sarmin selaku korban dari dusun V
pada 5
juni 2013
Selain itu, hampir semua korban bencana juga mengalami ketakutantrauma akan bencana ini. Bahkan beberapa dari mereka mengaku tidak bisa istirahat dengan
tenang bila hujan turun di malam hari disertai tiupan angin kecil sekalipun. Akan tetapi korban bencana belum merasakan manfaat dari aspek psikologis seperti
diutarakan berikut ini, “Rasa takut pastinya ada. Apalagi jika pada malam hari terdengar angin
yang lumayan kencang, kami sudah tidak bisa istirahat dengan tenang. Kami takut bencana itu kembali datang. Penanggulagan bencana yang
dilakukan cenderung mengabaikan bagaimana kami bisa tetap merasa aman tetapi tetap memiliki kesiagaan terhadap bencana” Bapak Ngadi
selaku korban dari dusun V pada 5 Juni 2013
4.2.3.4 Hasil yang diperoleh
Suatu program dikatakan berhasil, apabila telah memberikan wujud yang nyata bagi penerima bantuan program tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Bapak Alifuddin selaku kepala desa menyatakan,
“Bagi desa ini, dengan adanya penanggulangan bencana yang dilakukan, desa kami bisa cepat pulih, baik jalan yang tadinya kurang bisa dilalui
dengan baik akibat tumbangnya pohon-pohon serta reruntuhan bangunan rumah warga yang menghalangi jalan maupun tiang listrik yang juga tumbang.
Universitas Sumatera Utara
Hasil dari penanggulangan ini juga dapat dilihat dengan meningkatnya kepedulian sektor swasta kepada masyarakat.
Sementara bagi warga penanggulangan ini memberi hasil seperti yang diutarakan berikut ini,
“Hasil dari kegiatan penanggulangan bencana yang dilakukan pemerintah sangat sulit untuk menilainya. Tetapi kami sudah mampu mendirikan rumah
kembali meskipun tidak semua material bangunannya berasal dari bantuan pemerinta, harus banyak menghabiskan uang pribadi juga.”
Bapak Suradi selaku korban dari dusun II Lidah Tanah pada 24 Juni 2013 Terkait dengan pendirian rumah korban, beberapa dari mereka kurang merasakan
hasil dari penanggulangan bencana yang dilakukan seperti pernyataan berikut ini, “Kami memang sangat bersyukur telah mendapatkan bantuan. Tapi tetap
saja belum mencukupi. Jika orang lain dapat langsung mendirikan rumahnya karena memang memiliki uang untuk membeli material bangunan dari uang
pribadi mereka, kami terpaksa harus menunda pendirian rumah ini dulu dan menunggu manakala ada bantuan yang kembali datang ataupun menunggu
manakala kami dapat rezeki. Sementara ini kami tinggal di rumah saudara yang sudah lama tidak dihuni menunggu rumah kami dapat kembali
dibangun .”
keluarga Rudi Ahmnad selaku korban dari dusun II Desa Lidah Tanah pada 5 Juni 2013
Selain itu, ada juga warga yang terpaksa menggunakan peralatan seadanya untuk memperbaiki keadaan rumahnya. Hal ini terjadi karena kurangnya bantuan
yang diberikan serta kesulitan ekonomi yang dialami keluarga ini sehingga tidak ada biaya untuk membeli material bangunan.
“Kami pribadi juga tidak memiliki biaya yang cukup untuk memperbaiki kerusakan rumah. Akhirnya kami memakai plastik biru ini sebagai atap
hingga pada saat ini. Sebenarnya merasa sangat tidak nyaman dengan kondisi rumah karena jika di siang hari akan sangat panas sementara di
waktu hujan airnya akan merembes dari sisi plastik.” Bapak Abdullah selaku korban bencana dari dusun IV pada 5 Juni 2013
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Kendala dalam Melakukan Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa