3. Efektivitas organisasi Efektivitas organisasi terdiri dari efektivitas individu dan kelompok. Melalui
pengaruh sinergitas, organisasi mampu mendapatkan hasil karya yang lebih tinggi tingkatannya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya.
Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pada dasarnya efektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan dan sasaran organisasional sesuai yang ditetapkan.
Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana seseorang atau organisasi menghasilkan keluaran atau output sesuai dengan yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah dipaparkan di atas, ada 4 hal yang merupakan unsur-unsur efektivitas, yaitu:
a. Pencapaian tujuan, suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. b.
Ketepatan waktu, suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapai tujuan sesuai atau bertepatan dengan waktu yang telah ditentukan.
c. Manfaat, suatu kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan ini memberikan manfaat
bagi masyarakat sesuai kebutuhan. d. Hasil yang diperoleh, adanya hasil dari program yang telah terlaksana sesuai
dengan harapan
masyarakat.
1.5.1.2 Pengukuran Efektivitas
Pengukuran efektivitas seringkali menghadapi kesulitan. Hal ini disebabkan oleh pencapaian hasil outcome seringkali tidak dapat diketahui dalam jangka
pendek, akan tetapi jangka panjang setelah program berhasil, sehingga ukuran
Universitas Sumatera Utara
efektivitas biasanya dinyatakan secara kualitatif berdasarkan mutu dalam bentuk pernyataan saja, artinya apabila mutu baik, maka efektivitas baik pula.
Menurut pendapat Cambell menyebutkan ukuran dari efektivitas, yaitu
12
:Kualitas, produktivitas, kesiagaan, efisiensi, penghasilan, pertumbuhan, stabilitas, kecelakaan, semangat kerja, motivasi, kepaduan dan keluwesan.
Sehubungan dengan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka ukuran efektivitas merupakan suatu standar akan terpenuhinya mengenai sasaran dan tujuan
yang akan dicapai. Selain itu, menunjukan pada tingkat sejauh mana organisasi, programkegiatan berhasil melakukan fungsi-fungsinya secara optimal.
1.5.1.3 Pendekatan Terhadap Efektivitas
Untuk mengetahui efektivitas kegiatan organisasi pelayanan publik, dikenal ada beberapa pendekatan, yaitu
13
: a.
Pendekatan sasaran Goal approach Pendekatan ini memusatkan perhatiannya dalam mengukur efektivitas pada
aspek output, yaitu dengan mengukur efektivitas pada aspek output, yaitu dengan mengukur keberhasilan organisasi publik dalam mencapai tingkatan
output yang direncanakan. Beberapa sasaran yang dianggap penting dalam kinerja suatu organisasi adalah efektivitas, efisiensi, produktivitas,
keuntungan, pengembangan, stabilitas dan kepemimpinan.
12
http:elib.unikom.ac.idfilesdisk1461jbptunikompp ‐gdl‐resminings‐23003‐10
unikom_h_i.pdf diakses
pada 29 november 2011
13
Rohman, Ahmad ainur, dkk. 2008. Reformasi Pelayanan Publik. Malang:Averroes press hal:20‐21
Universitas Sumatera Utara
b. Pendekatan sumber System resource approach
Pendekatan ini mengukur efektivitas dari sisi input, yaitu dengan mengukur keberhasilan organisasi publik dalam mendapatkan sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk mencapai performansi yang baik. Indikator yang dipergunakan dalam pendekatan ini adalah kemanpuan memanfaatkan
lingkungan, menginterpretasi lingkungan, kemanpuan memelihara kegiatan organisasi dan kemanpuan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri dengan
lingkungan. c.
Pendekatan proses Process approach Pendekatan ini menekankan pada aspek internal organisasi publik, yaitu
dengan mengukur efektivitas layanan publik melalui berbagai indikator internal organisasi, seperti efisiensi dan iklim organisasi. Indikator yang
digunakan adalah komunikasi, perhatian, kerjasama, loyalitas, desentralisasi, pengambilan keputusan, dsb.
d. Pendekatan integratif Integrative approach Pendekatan ini merupakan gabungan dari ketiga pendekatan di atas, yang
muncul sebagai akibat adanya kelemahan dan kelebihan dari masing-masing pendekatan. Termasuk dalam pendekatan ini antara lain adalah pendekatan
konstituensi, yakni pendekatan bidang sasaran dan kerangka ketergantungan. Pendekatan konstituensi memusatkan perhatiannya pada konstituensi
organisasi, yani berbagai kelompok di dalam dan di luar organisasi yang mempunyai kepentingan terhadap performansi organisasi, seperti karyawan,
pemilik, konsumen, dsb.
Universitas Sumatera Utara
1.5.2 Manajemen Penanggulangan Bencana