pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya

kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana. Kegiatan penanggulangan yang dilakukan meliputi:

a. pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan sarana dan prasarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum dan pemerintahan, serta kemanpuan sumber daya alam maupun buatan. BPBD Serdang Bedagai dalam melakukan kegiatan ini sangat terbantu dengan dibentuknya Tim Reaksi Cepat TRC seperti yang diutarakan berikut ini, “ Dalam mempercepat kegiatan pendataan ataupun pengkajian lokasi, kerusakan dan sumber daya kami sangat terbantu dengan telah dibentuknya s Tim Reaksi Cepat Penanggulangan bencana TRC-PB yang terdapat di masing- masing kecamatan Sergei, terdiri dari beberapa orang yang pemilihannya menjadi kewenangan Camat sendiri. Tim ini dibentuk untuk mempercepat informasi dan mempermudah koordinasi pada saat terjadi bencana dengan pihak BPBD.” Bapak Makkun Hasugian, S.Sos selaku Subbagian umum BPBD serdang bedagai pada 24 Maret 2013 Informasi mengenai terjadinya bencana disampaikan oleh pemerintahan desa kepada pihak kecamatan. Pada malam itu juga TRC-PB turun ke lokasi bencana dan langsung melakukan pengkajian cakupan lokasi dan korban bencana dengan bekerjasama dengan aparat desa. “Keterbatasan personil membuat BPBD harus menggunakan prioritas dalam melakukan penanggulangan yang diprioritaskan pada wilayah terparah. Kami juga tidak memberikan pembekalan yang khusus kepada aparat desa untuk menentukan kondisi RB, RR, RS. Hal ini dikarenakan belum ada standar yang ditetapkan baik di BNPB sendiri sehingga dalam pendataan kerusakan para aparat menggunakan pandangan dan perspektif Universitas Sumatera Utara pribadi.”Bapak Kristianto Sianturi selaku Sekretaris BPBD pada 16 Juni 2013 Keterbatasan personil BPBD membuat pendataan korban dan kerusakan bencana dilakukan oleh masing-masing kepala dusun dengan melakukan tinjauan langsung keliling desa. TRC-PB tetap ikut mendampingi tapi hanya ke daerah dengan kondisi terparah saja mengingat malam itu bencana tidak hanya terjadi di desa Lidah Tanah saja tetapi di 3 kecamatan sekaligus. Kerusakan bangunan yang dialami dibagi dalam 2 kategori, yaitu rusak berat RB dan rusak ringan RR. “Setelah kami melaporkan kejadian bencana pada aparat desa, kemudian kami diinstruksikan untuk langsung melakukan pendataan korban dan kerusakan akibat bencana. Akan tetapi kami tidak dibekali suatu pedoman mengenai kondisi kerusakan yang seperti apa yang dikatakan rusak berat RB dan rusak ringan RR sehingga dalam pendataan, masing-masing pihak akhirnya menggunakan pandangan pribadi dalam menilai kerusakan. Hal ini yang akhirnya membuat adanya ketimpangan dalam pemberian bantuan yang ternyata didistribusikan berdasarkan data tersebut. ” Bapak Usman selaku kepala dusun II desa Lidah Tanah pada 12 Juni 2013 Sehubungan dengan peninjauan kerusakan, beberapa warga juga mengeluhkan kurang tepatnya kategori yang diberikan atas kerusakan yang sudah mereka alami seperti yang diutarakan berikut ini, “Akibat bencana, rumah kami sudah harus disokong karena hampir ambruk serta dapur yang sudah hancur akibat diterbangkan angin. Belum lagi beberapa seng dari atap rumah yang juga diterbangkan angin. Namun oleh petugas malah dikategorikan rusak ringan RR. keluarga Sarmin selaku korban bencana dari dusun V pada 5 Juni 2013 Hal ini tidak hanya terjadi di dusun V, pendataan di dusun II dan IV juga mengalami hal yang sama. Hal itu diungkapkan seperti berikut, “Sekitar 1 kodi seng atap rumah rusak , 4 broti atas serta sekitar 500 batubata dinding rumah kami rusak diterbangkan angin puting beliung. Jika membandingan dengan desa lain, kerusakan seperti yang kami alami sudah Universitas Sumatera Utara dimasukkan dalam kategori rusak berat RB. Tetapi ternyata setelah didata, kepala dusun memasukkannya dalam kategori rusak ringan RR.” keluarga Ibu Sitik selaku korban dari dusun IV pada 12 Juni 2013. Kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh keluarga Bapak Suprianto selaku korban dari dusun II yang mengalami kerusakan berupa dapur rusak total ditambah atap rumah yang diterbangkan angin lebih dari setengah bagian rumah serta tiang broti atap yang juga mengalami kerusakan justru dikategorikan rusak ringan RR. Selain itu, ada juga beberapa warga yang mengalami kerusakan akibat bencana tetapi tidak didata oleh petugas. Hal ini juga diakui oleh kepala desa sebagai kelalaian aparat desa. “Memang ada beberapa warga yang menjadi korban bencana yang lalai kami data. tetapi sebagai solusi, kami terpaksa membagi bantuan dengan menyisihkan sedikit dari bantuan yang seharusnya hanya diberikan untuk korban yang ada di data saja. Selain masalah warga yang tidak didata, beberapa warga juga mengeluhkan kurang tepatnya kategori kerusakan yang mereka alami. Sewaktu kami berniat memperbaiki data, pihak BPBD mengatakan akan sulit mengubah data dengan alasan birokratis” Bapak Alifuddin selaku kepala desa Lidah Tanah Alasan ini juga dibenarkan oleh pihak BPBD sebagai berikut, “Data yang sudah kami laporkan baik ke pemkab maupun BNPB sangat sulit untuk diubah kembali. bahkan sudah seperti suatu aturan sendiri bila data itu tidak bisa kurang ataupun lebih dari yang sebenarnya sehingga jika terdapat warga yang tidak didata, biasanya diberi bantuan dengan menyisihkan dari bantuan yang seharusnya ditujukan bagi korban yang ada di data ataupun diberi bantuan dari uang pribadi pihak BPBD sendiri” Bapak Kristianto Sianturi, SH selaku sekretaris BPBD Serdang Bedagai pada 24 Juni 2013

b. penentuan status keadaan darurat bencana

Dokumen yang terkait

Implementasi Penanggulangan Bencana Puting Beliung diDesa Sei Mencirim, Kabupaten Kutalimbaru, Kecamatan Deli Serdang

6 109 120

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

PENGARUH HIBURAN MASYARAKAT “KEYBOARD” TERHADAP PERILAKU REMAJA DI DESA LIDAH TANAH KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

7 39 28

ANALISIS KERENTANAN BANGUNAN TERHADAP BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG DI KECAMATAN TANON Analisis Kerentanan Bangunan terhadap Bencana Angin Puting Beliung di Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

0 8 13

ANALISIS KERENTANAN BANGUNAN TERHADAP BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG DI KECAMATAN TANON Analisis Kerentanan Bangunan terhadap Bencana Angin Puting Beliung di Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

0 2 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektivitas Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 46

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN BENCANA PUTING BELIUNG di DESA LIDAH TANAH KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SKRIPSI

0 0 12

Implementasi Penanggulangan Bencana Puting Beliung diDesa Sei Mencirim, Kabupaten Kutalimbaru, Kecamatan Deli Serdang

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Penanggulangan Bencana Puting Beliung diDesa Sei Mencirim, Kabupaten Kutalimbaru, Kecamatan Deli Serdang

0 1 40

Implementasi Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12