Pencapaian Tujuan Ketepatan Waktu

4.2.3 Efektivitas Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa Lidah Tanah

4.2.3.1 Pencapaian Tujuan

Pencapaian tujuan adalah ketika suatu kegiatan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun tujuan penanggulangan bencana ini lebih diarahkan pada penanggulangan pada saat bencana tanggap dararut. “Penanggulangan yang dilakukan pada bencana puting beliung di Desa Lidah tanah lebih mengarah pada penanggulangan tanggap darurat, diarahkan untuk memberikan perlindungan masyararakat dari ancaman bencana serta pemberian bantuan darurat. Tujuan bantuan darurat yaitu meminimalkan dan menjaga kesehatan korban, memberi layanan sesegera mungkin, mengganti dan memperbaiki infrastruktur yang rusak” Bapak Kristianto Sianturi selaku sekretaris BPBD Serdang Bedagai pada 24 Juni 2013 Terkait dengan pencapaian tujuan penanggulangan bencana, masyarakat menyatakan, “Dengan adanya kegiatan penanggulangan bencana yang dilakukan pemerintah, seluruh kegiatan penanganan bencana menjadi lebih terarah dan terencana meskipun masih terdapat beberapa kekurangan. Kalau dibandingkan dulu, kegiatan penanggulangan yang sekarang pun lebih bisa dirasakan oleh masyarakat.” Alifuddin selaku kepala desa Lidah tanah pada 24 Juni 2013 Selain itu, ada juga masyarakat yang berpendapat seperti berikut ini “adanya kegiatan penanggulangan yang dilakukan di desa ini mendorong semangat masyarakat untuk bekerjasama atau bergotong royong dalam menangani bencana. Masyarakat kami baik yang merupakan korban bencana ataupun tidak, sama-sama bergotong royong baik dalam membersihkan desa maupun dalam membantu mendirikan kembali rumah warga. Bapak Ramlan Taufiq selau kepala dusun IV pada 12 Juni 2013 Universitas Sumatera Utara

4.2.3.2 Ketepatan Waktu

Ketepatan waktu juga merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses atau tidaknya pekerjaan tersebut. Dalam hal penanggulangan pada tahap tanggap darurat, kegiatan penanggulangan harus dilakukan sesegera mungkin dengan tepat sehingga ketepatan waktu yang dimaksud Dalam penanggulangan bencana adalah cepat tanggap penanggulangan. “peraturan pemerintah ataupun undang-undang tidak menentukan berapa hari kami harus selesai dalam melakukan penanggulangan bencana. Selain tiap-tiap bencana itu memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain, akibat yang ditimbulkan juga sangat beragam. Karena hal inilah, pemerintah tidak membuat suatu aturan mengenai penyelesaian kegiatan penanggulangan suatu bencana. Tetapi yang ditekankan adalah lebih kepada cepat tanggap dalam menangani bencana serta akibat bencana” Bapak Makkun Hasugian, S.Sos selaku Subbagian umum BPBD serdang bedagai pada 24 Maret 2013 Terkait dengan ketepatan waktu dalam hal cepat tanggap masyarakat menyatakan, “pada saat kejadian, kami memang langsung melihat BPBD ada di tempat kejadian. Mereka langsung mengkordinir apa-apa saja yang harus dilakukan malam itu. Sehingga menurut saya dapat digolongkan cepat tanggap meskipun dalam pemberian bantuan sedikit kurang cepat apalagi karena datangnya tidak sekaligus bertahap. Bapak Asnan selaku masyarakat korban bencana dari dusun II pada 5 Juni 2013 Selain itu ada juga yang berpendapat, “kalau dikatakan dalam hal ketepatan waktu penanggulangan bencana, sebenarnya bisa dikatakan kalau yang sudah tergolong cepat. Sebenarnya bantuan material bangunan sudah ada di posko sekitar 2-3 hari setelah kejadian. Tetapi memang untuk distribusi bantuan ke beberapa warga tergolong lambat karena kami memiliki kendala dalam pengangkutannya di transportasi. Bapak Aswin Effendi selaku sekretaris desa Lidah Tanah pada 12 Juni 2013 Sementara pihak BPBD sendiri berpendapat, Universitas Sumatera Utara “setelah mendengar informasi dari pihak kecamatan mengenai terjadinya bencana, kami langsung kordinasi dengan tim reaksi cepat penanggulangan bencana TRC-PB. Malam itu juga TRC-PB langsung turun ke lokasi kejadian mengkordinir pendataan korban dan kerugian serta mengidentifikasi perlu tidaknya mendirikan posko disana. Hanya saja keterbatasan personil membuat kami harus menggunakan prioritas dalam melakukan penanggulangan yang diprioritaskan pada wilayah terparah. Bapak Kristianto Sianturi selaku sekretaris BPBD pada 24 Juni 2013

4.2.3.3 Manfaat

Dokumen yang terkait

Implementasi Penanggulangan Bencana Puting Beliung diDesa Sei Mencirim, Kabupaten Kutalimbaru, Kecamatan Deli Serdang

6 109 120

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

PENGARUH HIBURAN MASYARAKAT “KEYBOARD” TERHADAP PERILAKU REMAJA DI DESA LIDAH TANAH KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

7 39 28

ANALISIS KERENTANAN BANGUNAN TERHADAP BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG DI KECAMATAN TANON Analisis Kerentanan Bangunan terhadap Bencana Angin Puting Beliung di Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

0 8 13

ANALISIS KERENTANAN BANGUNAN TERHADAP BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG DI KECAMATAN TANON Analisis Kerentanan Bangunan terhadap Bencana Angin Puting Beliung di Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen.

0 2 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Efektivitas Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa Lidah Tanah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 46

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN BENCANA PUTING BELIUNG di DESA LIDAH TANAH KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SKRIPSI

0 0 12

Implementasi Penanggulangan Bencana Puting Beliung diDesa Sei Mencirim, Kabupaten Kutalimbaru, Kecamatan Deli Serdang

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Penanggulangan Bencana Puting Beliung diDesa Sei Mencirim, Kabupaten Kutalimbaru, Kecamatan Deli Serdang

0 1 40

Implementasi Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa Sei Mencirim, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang

0 0 12