4.2.4 Kendala dalam Melakukan Penanggulangan Bencana Puting Beliung di Desa
Lidah Tanah
Masyarakat setempat, aparat desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD dan dinas terkait serta pihak swasta bekerjasama dalam memulihkan
keadaan desa serta membantu meringankan penderitaan korban Dalam melaksanakan penanggulangan bencana puting beliung di desa Lidah Tanah,. Namun tidak bisa
dipungkiri, BPBD sebagai badan koordinasi dalam penenggulangan bencana juga menghadapi beberapa kendala seperti yang diutarakan oleh Bapak Kristianto Sianturi
berikut ini, “BPBD Serdang Bedagai ini baru berdiri pada tahun 2010 yang lalu. Tidak
bisa dipungkiri bahwa hingga saat ini pun kami masih belajar bagaimana melakukan tugas kami dengan maksimal. Kendala yang paling besar yang
kami rasakan yaitu jumlah personil BPBD ditambah lagi SDM yang masih kurang mencukupi. Selain itu, Peralatan yang dimiliki oleh BPBD juga masih
sangat kurang
memadai. ”
Selain beberapa kendala ini, masalah lokasi tempuh yang relatif jauhpun menjadi kendala dalam setiap penanggulangan bencana
“Dalam suatu waktu, dapat terjadi bencana tidak hanya di suatu wilayah tetapi di beberapa wilayah sekaligus. Jarak tempuh antara satu wilayah
dengan yang lain serta jarak lokasi bencana dengan letak BPBD sering sekali membuat kami kurang maksimal melakukan penanggulangan bencana
apalagi kendaraan serta peralatan yang dimiliki BPBD pun masih kurang” Bapak Brain D.C.S.S.Sos selaku staff bidang kedaruratan dan logistik BPBD
Serdang Bedagai pada 7 Mei 2013 Tidak hanya beberapa kendala ini, kendala yang lain juga dirasakan oleh BPBD
dalam hal tidak tersedianya dana siap pakai di BPBD seperti diutarakan berikut ini, “Dana siap pakai on-call selama ini memang tidak ada di BPBD tetapi di
BNPB dan kami kurang tahu apa alasannya. Jadi selama ini, jika terjadi bencana kami menggunakan uang pribadi kepala pelaksana untuk
Universitas Sumatera Utara
memberikan penanggulangan yang cepat karena butuh waktu lagi untuk mengajukan proposal ke BNPB.”
Ibu Sri Muliati, SE selaku Subbag keuangan dan perlengkapan pada 24 Juni
2013 Selain BPBD, aparat desa pun mengalami beberapa kendala terkait dengan
penanggulangan bencana ini. “memang kami sebagai aparat desa hanya melakukan hal-hal teknis dalam
kegiatan penanggulangan bencana ini seperti melakukan pendataan, mengarahkan ibu-ibu PKK untuk mengelola bahan makanan di posko, serta
menjadi media komunikasi antara korban dengan BPBD. Kendala yang kami hadapi yaitu kurangnya pembekalan yang dilakukan oleh BPBD kepada
aparat desa yang juga menjadi mitra BPBD dalam pelaksanaan penanggulangan bencana. Selain itu, kami juga mengalami sedikit kendala
dalam hal distribusi bantuan. Karena sebagian warga tidak sanggup mengambil bantuan dari posko sehingga kami harus mengantarkan langsung ke rumah-
rumah korban, dimana kami pun terbatas dalam hal transportasi sehingga bantuan masih bertahan beberapa hari agar selesai didistribusikan.
” Bapak Alifuddin selaku kepala desa Lidah Tanah pada 24 Juni 2013
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISIS DATA
Pada bab ini, penulis menganalisis dan menginterpretasi data yang dikumpulkan dan disajikan pada bab sebelumnya. Adapun jenis metode yang
digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dimana data dan fakta yang didapatkan di lapangan dideskripsikan sebagaimana adanya diiringi dengan penafsiran dan
analisis rasional. Analisis data dilakukan dari seluruh data yang telah disediakan secara
menyeluruh yang diperoleh selama penelitian, baik melalui wawancara, studi kepustakaan, serta observasi fenomena-fenomena yang ada kaitannya dengan
efektivitas penanggulangan bencana puting beliung. Berikut hasil analisi data yang dilakukan oleh penulis,
5.1 Analisis Deskripsi kejadian bencana puting beliung di Desa Lidah Tanah
Bencana puting beliung merupakan bencana yang datang secara tiba-tiba. Akan tetapi sebenarnya bencana ini memiliki karakteristik khusus ataupun pertanda
akan terjadi seperti udara terasa panas dan gerah sumuk, awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat awan cumulonimbus serta
kaki langit berwarna jingga.
Hingga saat ini belum ada peralatan yang mampu memprakirakan lokasi dan kapan angin puting beliung akan terjadi. Angin puting beliung sulit diprediksi karena
fenomenanya yang merupakan dinamika atmosfir skala lokal. Citra satelit cuaca dan radar cuaca yang merupakan instrumen mutakhir dalam prakiraan cuaca belum
Universitas Sumatera Utara