Fungsi dan Tujuan Kurikulum Bahasa Jawa SD

15 Bahasa Jawa ngoko, krama madya, dan krama inggil, sedangkan untuk bahasa tertulis, rakyat Jawa memiliki Aksara Jawa. 1 Pengertian Aksara Jawa Aksara Jawa merupakan huruf-huruf Jawa yang telah digunakan oleh masyarakat Jawa sejak jaman dahulu.Aksara Jawa ini termasuk salah satu kebudayaan Jawa yang sangat bernilai, sehingga sudah sepantasnyalah untuk terus dilestarikan keberadaannya. Tabel 1.Aksara C arakan atau Legena Ha Na Ca Ra Ka Da Ta Sa Wa La Pa Dha Ja Ya Nya Ma Ga Ba Tha Nga 2 Sandhangan dan Panyigeg Aksara Jawa digunakan secara bersama-sama dengan pasangan, sandhangan, dan panyigeg agar dapat membentuk kata yang 16 bermakna.Untuk kelas IV SD, pembelajaran Aksara Jawa baru sampai pada pengenalan 20 huruf dasar Aksara Jawa legena dan penggunaan sandhangan serta panyigeg.Pengenalan Aksara Jawa tersebut meliputi kompetensi membaca dan menulis. Pada buku pedoman penulisan aksara Jawa 1994: 13, sandhangan diartikan sebagai penanda dalam Aksara Jawa yang befungsi sebagai pengubah bunyi. Pada saat penulisan kata, aksara yang tidak mendapat sandangan diucapkan sebagai gabungan konsonan dan vokal a. Vokal a dalam bahasa Jawa mempunyai dua macam variasi ucapan, yaitu: a. a yang dilafalkan seperti lafal o dalam kata bahasa Indonesia, seperti pada kata: honor, kosong, kokoh. Contoh penggunaan dalam aksara Jawa: ana dawa b. a yang dilafalkan seperti lafal a dalam kata bahasa Indonesia seperti pada kata: ada, siapa, semua. Contoh penggunaan dalam aksara Jawa: abang dalan padhang 17 Selain vokal a, terdapat lima macam sandhangan swarauntuk membentuk vokal yang lain, yaitu 1 wulu , 2 pepet , 3 suku , 4 taling , dan 5 taling tarung . a. Sandhangan wulu Sandhangan wulu digunakan sebagai lambang suaravokal i dalam suatu suku kata.Sandhangan wulu ditulis di atas bagian akhir aksara, namun bila ada sandhangan yang lain, sandhangan wulu digeser ke kiri. Berikut contoh penggunaan sandhangan wulu: siji wingi b. Sandhangan pepet Terdapat dua aturan penggunaan sandhangan pepet dalam Aksara Jawa, yaitu: 1 Sandhangan pepet dipakai untuk melambangkan suaravokal e dalam suatu suku kata yang ditulis di atas bagian akhir aksara. Contoh penggunaannya: pelem peken 2 Sandhangan pepet tidak dipakai pada saat menulis suku kata re dan le yang bukan sebagai pasangan, karena re dan le yang ...