Flash Adobe Flash Kajian Multimedia Pembelajaran

66 tersebut haruslah disesuaikan dengan perkembangan siswa.Pertimbangan didasarkan pada perkembangan kognitif dan perkembangan bahasa siswa.Banyak ahli telah mengidentifikasi perkembangan manusia, sejak prenatal hingga dewasa akhir.Piaget dalam Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 105 menyebutkan bahwa masa kanak-kanak akhir berada pada tahap operasional konkrit. Pada tahap ini cara berpikir anak yang sebelumnya masih bersifat konkret, dapat mulai diajak untuk berpikir abstrak. Proses perkembangan kognitif merupakan suatu aktivitas mental yang akan ditunjukkan oleh anak dalam perilakunya. Nandang Budiman 2006: 45 menyebutkan beberapa ciri-ciriperkembangan kognitif siswa pada tahap operasional konkret, yaitu: 1. Mampu beradaptasi dengan gambaran menyeluruh yang merupakan kemampuan dalam menyatukan ingatan, pengalaman, dan objek yang dialami anak. 2. Mulai memandang sesuatu dari berbagai segi dengan mempertimbangkan sudut pandang orang lain. 3. Mampu mengatur urutan suatu unsur dari ukuran besar ke kecil dan sebaliknya. 4. Mampu mengklasifikasikan suatu objek berdasar kelompok yang sama. 5. Mampu berpikir kausalitas, yakni pemahaman anak terhadap penyebab suatu peristiwa atau kejadian. 67 Perkembangan anak memiliki tahap-tahap tertentu, begitu pula dengan perkembangan bahasa anak.Nandang Budiman 2006: 65 berpendapat bahwa kemampuan bahasa yang dimiliki anak pada tahap sebelumnya senantiasa menjadi fondasi perkembangan bahasa berikutnya.Oleh karena itu, guru sebagai orang tua kedua bagi siswa di sekolah, diharapkan sebagai suatu pembimbing yang baik sehingga siswa dapat memenuhi tugas perkembangannya. Perkembangan bahasa anak sangat berkaitan dengan perkembangan kognitifnya. Hal tersebut berarti bahwa pemerolehan bahasa anak akan semakin tinggi sejalan dengan meningkatnya perkembangan kognitif. Anak yang perkembangan kognitifnya baru masuk tahap pra-operasional, akan sulit memahami bahasa sastra yang menggunakan gaya bahasa. Penggunaan multimedia pada penelitian ini memperhatikan aspek perkembangan kognitif dan bahasa siswa, sehingga diharapkan siswa dapat memahami materi aksara Jawa dengan mudah.

F. Penerapan Multimedia dalam Pembelajaran Bahasa JawaPokok Bahasan

Aksara Jawa Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan Arief S. Sadiman, 1990: 10. Proses pembelajaran memerlukan adanya media pembelajaran yang dapat menjembatani peserta didik dengan pesan pembelajaran. Perkembangan teknologi secara tidak langsung mempengaruhi motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan 68 belajar mengajar. Hal ini sebaiknya menjadi fokus bagi pendidik untuk melakukan inovasi pembelajaran, salah satunya dengan memilih media yang tepat. Media berperan peting dalam kegiatan belajar mengajar.Salah satu jenis media yang digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik adalah multimedia.Donna Rubinson Winarno, 2009: 7 menyatakan bahwa multimedia dimaknai sebagai pengajaranpembelajaran berbantuan komputer atau penyajian pembelajaran yang menggabungkan teks, grafis, video, audio, dan interaktif.Multimedia pembelajaran dapat dijumpai dalam berbagai software, salah satunya adalah Adobe Flash. Adobe Flashyang dahulu bernamaAdobe Flash dapat digunakan