31
menggambarkan tokoh idola, karakter binatang, cerita sehari-hari atau cerita lucu.
e. Memberikan kesempatan bergerak melalui musik. Kegiatan bergerak melalui musik Safrina 2002: 244 menjelaskan bahwa untuk menanam,
memupuk, meningkatkan serta memantapkan pemahaman dan penghayatan unsur-unsur musik kepada anak-anak. Hal tersebut dapat
dilakukan sambil bernyanyi mereka dapat menari sesuai dengan irama.
H. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang mengkaji tentang strategi pembelajaran telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti, namun strategi pembelajaran dalam
pendidikan non formal tidak banyak dilakukan. Berikut adalah deskripsi dari penelitian tersebut antara lain.
1. Damascus Heri Purnomo 2005, dengan judul “Tutoran Seni Lukis Anak-anak di Sanggar Melati Suci Yogyakarta”. Peneliti ini mengemukakan pandangan
pengelola sanggar terhadap pembelajaran seni dan mendeskripsikan tahapan- tahapan proses pembelajaran anak terhadap potensi seni lukis yang dimiliki
dengan caranya sendiri. Selain itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tutoran tema, tutoran teknik dan tutoran mental. Hasil penelitian ini
membantu peneliti untuk mengkaji lebih dalam tentang bagaimana proses pembelajaran di sanggar seni anak.
2. Christina Dyah Hapsari 2013, dengan judul “Strategi Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 1 Mertoyudan Kabupaten Magelang”. Hasil penelitian yang
32
diperoleh menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan yaitu strategi persiapan pembelajaran, strategi pengelolaan kelas, strategi motivasi, strategi evaluasi dan
pengambilan nilai. Hasil penelitian ini membantu peneliti mengetahui proses tahapan-tahapan dari strategi pembelajaran seni musik.
3. Afrizal Yudha 2015, dengan judul “Strategi Pembelajaran Ansambel Musik pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Bantul”. Hasil penelitian yang
diperoleh menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran langsung, dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dan metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, metode demonstrasi dan metode drill. Penelitian ini membantu
peneliti mengenai tahapan penulisan yang digunakan dalam strategi pembelajaran. Berdasarkan ketiga penelitian tersebut keterkaitan antara hasil penelitian
yaitu ketiganya memiliki tahapan-tahapan pembelajaran. Masing-masing hasil penelitian memiliki metode yang sama, yaitu terdapat metode ceramah dan
metode demonstrasi. Selain itu, masing-masing guru memiliki strategi pembelajaran, rancangan, materi dan media pembelajaran tersendiri dalam suatu
lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan non formal maupun pendidikan formal.
33
I. Pertanyaan Penelitian
Untuk memberikan arahan bagi peneliti agar sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini disusun beberapa fokus pertanyaan.
1. Bagaimana strategi yang digunakan dalam pembelajaran musik anak di Sanggar Nafs-i-gira?
2. Apa sajakah tujuan pembelajaran yang digunakan di Sanggar Nafs-i-gira? 3. Apa sajakah materi pembelajaran yang digunakan di Sanggar Nafs-i-gira?
4. Apa sajakah metode pembelajaran yang digunakan di Sanggar Nafs-i-gira? 5. Apa sajakah media pembelajaran yang digunakan di Sanggar Nafs-i-gira?
34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Kualitatif
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif deskriptif menurut Nawawi 1983:
64 mempunyai dua ciri pokok sebagai berikut: 1 Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat
aktual. 2 Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya dan diiringi dengan interpretasi rasional. Bogdan dan Taylor
dalam Moleong 2001: 3 mengatakan bahwa penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Berdasarkan hasil pendahuluan secara deskriptif diketahui bahwa Yulius Panon Pratomo selaku tutor
Sanggar tidak memiliki latar belakang pendidikan musik serta data-data tertulis yang diperoleh peneliti di Sanggar Nafs-i-gira berupa kumpulan teori musik,
materi dan tahapan-tahapan pembelajaran musik anak. Bagi Sukmadinata 2008: 72 penelitian deskriptif ditunjukkan untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Pendapat lain, Satori
dan Komariah 2014: 23 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan
yang bersifat deskriptif seperti menjalin hubungan dan pendekatan yang baik
35
dengan tutor, instruktur dan mengenal karakteristik peserta didik serta lingkungan di Sanggar Nafs-i-gira.
Dengan demikian penelitian ini menghasilkan data deskriptif dengan tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan strategi pembelajaran, tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran musik anak yang digunakan di Sanggar Nafs-i-gira Yogyakarta.
B. Tahap Penelitian
Penelitian kualitatif menurut Moleong, 2001: 85 memiliki tiga tahapan penelitian yaitu tahap pra lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan tahap analisis
data. Secara rinci ketiga tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Pra lapangan
Tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam tahap pra lapangan adalah sebagai berikut.
a. Menyusun rancangan penelitian, yaitu berupa proposal penelitian yang berisikan masalah dan gambaran mengenai penelitian yang akan dilakukan.
b. Memilih Sanggar Nafs-i-gira Yogyakarta sebagai tempat penelitian, karena di Sanggar tersebut menyelenggarakan pembelajaran musik bagi anak-anak. Selain
itu, dikarenakan peneliti telah cukup lama mengenal Yulius Panon Pratomo selaku tutor Sanggar, sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan pendekatan serta
menggali informasi. Informasi yang didapat berupa penjelasan secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran musik, materi, metode dan media serta