Materi Pembelajaran STRATEGI PEMBELAJARAN MUSIK ANAK

kerta mate tulis. Tut menyimak didik. Ma seperti da berikut: eri serta me tor menjel k dan terjad ateri tersebu alam kertas enggambar askan dan di interaksi ut dijelaskan materi yan Gambar dok. S Gambar dok. S 67 lingkaran menerang tanya jawa n oleh tuto ng dibagika 13. Materi Sanggar Naf 14. Materi Sanggar Naf kuint dan l gkan mater ab dengan or dengan g an untuk pe lingkaran k fs-i-gira 201 lingkaran k fs-i-gira 201 lingkaran k ri tersebut tutor maup gaya dan ba eserta didik kuint 15 kuart 15 kuart pada p . Peserta pun antar pe ahasa sehar k seperti ga papan didik eserta ri-hari ambar e. f. Menyanyi Ke “SELAMA dimaksud dinyanyik salah satu sampai ak empat kelo kemudian ketepatan menyanyik Mengenal Pa materi den ikan lagu ka egiatan ini AT DATA dengan Ka kan secara b unya, tutor m khir lagu din ompok yang dinyanyika nada dan p kan suatu la keras-lemb da tahapan ngan penje anon untuk b i tutor m ANG DI DU anon dalam bergiliran y membagika nyanyikan b g terdiri sua an secara be paduan nad agu. Gamba dok but tanda d n mengenal elasan perm 68 belajar kete memperken UNIA KAN m bahasa In yang mengh an lagu den bersama-sam ara di bagia ergiliran. Da da, peserta ar 15. Mater k. Sanggar N dinamik dan l tanda din mainan perb epatan nada nalkan den NON”. Tu nggris diseb hasilkan pad ngan judul “ ma. Selanju an A, B, C d apat dikatak didik juga ri lagu kano Nafs-i-gira n cepat-lam namik kera bandingan t . ngan tema utor menjela but Canon duan nada. “Frere Jacq tnya peserta dan D. Emp kan materi i dilatih kek on mbat tanda t as-lembut, tanda dinam a pembela askan apa yaitu lagu Pada mate ques”. Dari a didik mem pat suara ter ini selain m kompakan d tempo. tutor mem mik. Tutor ajaran yang yang eri ini awal mbuat rsebut elatih dalam mbuka yang 69 merupakan lulusan sastra dengan fasih menjelaskan dari segi istilah-istilah bahasa. Karena bahasa yang digunakan tetap menggunakan bahasa sehari-hari dan akrab di lingkungan peserta didik sehingga mudah untuk diingat. Peserta didik sangat antusias mendengarkan penjelasan dan tanya jawab dengan tutor. Materi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: Tahapan ini pertama-tama tutor menjelaskan melalui papan tulis dengan menerangkan arti dari dinamik, dinamik atau dinamika yang mempunyai makna “tidak rata” kemudian tutor menjelaskan dan memberi contoh kehidupan sehari- hari seperti dinamika kelompok dan dinamika kelas. Terkait dengan materi dinamik tersebut, tutor menggambar tabel-tabel kemudian menggunakan perbandingan. Gambar 16. Tanda Dinamik dok. Desti 2015 Selanjutnya tutor mengambil titik tengah tabel yaitu kata mezzo diambil dari bahasa Italia yang berarti “setengah”. Tutor kemudian melanjutkan dengan kata piano yang berarti lembut dan forte yang berarti keras, maka mezzopiano diartikan setengah lembut dan mezzoforte diartikan setengah keras. Disela-sela materi tersebut tutor memberikan contoh dari lingkungan peserta didik. Dari hasil penelitian lapangan pada saat tutor menjelaskan contoh kepada peserta didik sebagai berikut: “ono obat jenenge sanafluforte artinya bahwa obat itu keras untuk mengatasi sakit flu agar cepat sembuh, jadi apotik tidak ada jual obat namanya sanaflupiano karena nanti tidak laku dijual.” mtr pp pianissimo p piano mp mezzopiano mezzo mf mezzoforte f forte ff fortissimo 70 Setelah mendengar penjelasan tutor suasana pembelajaran semakin menarik bagi peserta didik, terbukti banyaknya peserta didik yang bertanya dan menyimak dengan serius penjelasan tersebut. Kata berikutnya adalah issimo diambil dari bahasa Italia yang berarti “paling”, maka pianissimo diartikan paling lembut dan fortissimo diartikan paling keras. Tutor kembali memberi contoh dan berinteraksi kepada peserta didik, terdapat kata parvus dalam bahasa Italia yang berarti kecil, maka ada kata parvusissimo yang berarti paling kecil. Selain itu, tutor memberi contoh kata mezzogemuk dan menunjuk peserta didik yang berbadan besar maka, diartikan setengah gemuk, begitu pula dengan mezzokurus. Materi terakhir, tutor menjelaskan berangsur-angsurnya dinamik yaitu crescendo dan decrescendo. Dari contoh-contoh tersebut suasana pembelajaran musik menjadi santai dan menyenangkan. Dapat disimpulkan bahwa dengan contoh yang sederhana peserta didik dapat memahami materi dengan mudah. Setelah mendapat penjelasan materi tersebut, tutor memainkan lagu dengan tanda dinamik dan kemudian dipraktikkan oleh peserta didik. Tahap selanjutnya mengenal tanda tempo cepat-lambat, dalam materi ini tutor kembali membuat perbandingan tanda tempo. Terkait dengan materi tempo tersebut, tutor menggambar tabel-tabel sebagai berikut: Gambar 17. Tanda Tempo dok. Desti 2015 Andante Andantino Moderato Allegretto Allegro 71 Dijelaskan oleh Yulius Panon Pratomo bahwa tempo berasal dari bahasa Italia yang berarti waktu, sama dengan bahasa Inggris yaitu time. Tanda tempo biasanya ditulis di sebelah kiri atas partitur dan berlaku untuk keseluruhan lagu, tetapi sering kali juga terjadi perubahan tempo di tengah-tengah nyanyian yang dinyatakan dengan istilah tertentu. Tahap ini tutor kembali mengambil titik tengah pada gambar tabel yaitu kata moderato diambil dari bahasa Italia yang berarti sedang, kemudian andante yang berarti lambat seperti orang berjalan dan allegro yang berarti cepat. Dikatakan pula terdapat kata andantino diambil dari kata andante dan ino, ino yang berarti “bertambah” sehingga diartikan andantino adalah lambat seperti orang berjalan tetapi ketukannya bertambah. Lalu kata allegretto diambil dari kata allegro dan etto, etto yang berarti “berkurang” sehingga diartikan allegretto adalah cepatnya berkurang. Dari hasil penelitian di lapangan pada saat tutor setelah menjelaskan materi tanda dinamik dan tanda tempo menyebutkan bahwa: “belajar musik sama dengan belajar bahasa sama juga belajar logika” mtr Setelah menerangkan satu persatu arti dari materi tanda tempo dan tanda dinamik. Selanjutnya menyanyikan atau memainkan lagu kanon sebagai contoh yaitu lagu “Frere Jacques” untuk belajar dinamik dan kecepatan nada. Tutor memberikan partitur berupa notasi balok dan dimainkan secara bersama-sama. g. Penerapan nada pada rekorder sopran. Alat musik pertama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran musik di Sanggar Nafs-i-gira adalah alat musik rekorder sopran. Dikatakan demikian bahwa menurut tutor alat musik tersebut murah dan mudah dijangkau masyarakat. Walau sec teknik-tek Tu mengasah tahun ajar kemampua dengan ba tahapan p mengguna D, Bes da daerah da tangga na tersedia. M yang men usia peser rekorder d cara teknik knik dasar se ujuan belaj ketepatan ran. 2 Me an gerak m ahan latihan pembelajara akan rekord an A meng an lagu kla ada. 4 Me Materi alat m njadi pegan rta didik. B di Sanggar N permainan ehingga mu jar rekorde nada yang eningkatkan motorik halu n lagu daer an tersebut der sopran d ggunakan re sik pada re engenal rek musik reko gan tutor, Berikut disaj Nafs-i-gira. Gambar 18 dok. S 72 rekorder ti udah untuk d er adalah s sudah dim n kemampu us jari. 4 rah dan lag sebagai be i tahun I. 2 ekorder sop ekorder sop korder sopr order tersebu teknik dan jikan penga 8. Materi pe Sanggar Naf idak mudah dipelajari da sebagai ber mulai denga uan memba Menambah gu klasik. B erikut: 1 L Tangga na pran di tah pran setelah ranino dan ut tidak terl bahan kem antar mater engantar rek fs-i-gira 201 h, namun tu an dipaham rikut: 1 M an praktek v aca not ba h khasanah Berdasarkan Lima nada ada yang dig hun II. 3 M h mengenal rekorder a lepas dari b mudian dise ri pembelaj korder 15 utor membe mi peserta did Menerapkan vokal pada alok. 3 M apresiasi m n hasil pene pertama de gunakan G, Memainkan l masing-m alto apabila buku-buku a esuaikan de jaran alat m erikan dik. n dan awal elatih musik elitian engan C, F, n lagu masing a alat acuan engan musik 73 2. Materi Pembelajaran Tahun II a. Pembelajaran rekorder berlanjut dan memilih alat musik lain yang dimiliki atau disukai peserta didik. Di tahun ke II peserta didik tetap meneruskan belajar rekorder dan diperbolehkan belajar alat musik lain atau yang sudah dimiliki dan disukai. Karena banyak alat musik yang dipilih, maka setiap peserta didik hanya diperbolehkan memilih dua alat musik saja, satu alat musik wajib yaitu rekorder dan dua alat musik lain yang disukai. Pada pelaksanaan pembelajarannya tutor mengundang instruktur khusus antara lain, instruktur biola, biola alto, cello, vokal, dan instruktur alat musik tiup kayu. Pembelajaran alat musik dengan instruktur khusus tersebut diajarkan dan dipentaskan pada kegiatan temu triwulan dengan seluruh peserta didik dari berbagai studio Sanggar Nafs-i-gira. b. Belajar mengenali struktur atau bagian lagu. Pada materi ini tutor membagikan kertas partitur folk song atau lagu-lagu rakyat daerah Nusantara. Kegiatan awal tutor memberi contoh memainkan dan menyanyikan lagu tersebut. Materi lagu yang telah diberikan dijelaskan oleh tutor dan masuk pada materi mengenali struktur atau bagian lagu. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, tahapan materi pembelajaran yang dilakukan tutor sebagai berikut: contoh dalam lagu rakyat daerah Timor lagu “Potong Bebek Angsa” 1 Memainkan dan nyanyikan lagu, 2 Mengamati nada. Adakah yang sama? Dimana yang diulang, dimana yang dikembangkan atau variasi? Membuat “peta” birama mana yang “mirip” atau sama dengan birama mana? Menentukan polanya. 3 Membaca syair aslinya. Menentukan sampiran atau ilustrasi dan 74 isinya. 4 Membaca syair ke-2. Menentukan adanya sampiran dan isi. Apabila bunyinya lemah, tidak cocok untuk diletakkan di ketukan berat. Peserta didik menunjukkan kelemahan pilihan syairnya Menunjukkan pula kekuatan syair ke-2 5 Terakhir menentukan pembagian lagu tersebut. c. Setiap lagu ada ceritanya, mengubah syair dan membuat syair. Pada tahapan ini peserta didik dilatih untuk berkreasi dalam mengubah syair, membuat dan menata syair lagu. Pembelajaran tersebut tutor memberikan materi lagu-lagu pendek seperti folk song atau lagu-lagu rakyat daerah Nusantara dan tetap menggunakan notasi balok. Sebagai contoh pada lagu “Potong Bebek Angsa”, tutor membuat syair pada bait ke 2 yaitu. Aku bukan angsa, aku manusia. Kalau ingin renang ku pasti belajar. Ayunkan tangan, apungkan badan, gerakkan kaki mendorong ke depan. Ayunkan tangan, apungkan badan, gerakkan kaki mendorong ke depan. Kegiatan tersebut bagi dikatakan salah satu peserta didik yaitu Agatha Fabyan merupakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Hal tersebut dibuat agar peserta didik terpancing untuk menuangkan kreatifitas dengan membuat syair sehingga mereka dapat menciptakan hal yang baru. d. Menulis not balok: memindah dari satu tangga nada ke tangga nada lain menyalin not angka ke not balok. Tutor memberikan partitur lagu-lagu daerah Nusantara dan kertas bergaris paranada yang dibagikan kepada peserta didik. Kegiatan ini memindah lagu dari satu tangga nada ke tangga nada lain lalu menyalin dari notasi angka ke dalam notasi balok. Bagi Agatha Fabyan hal ini dilakukan untuk persiapan pembelajaran pada tahun ke III yaitu belajar mengenal interval dan aransemen dasar. 75 3. Materi Pembelajaran Tahun III a. Mengenal pembedaan antara jarakinterval dan isi antar nada paduan nada. Di tahun III, peserta didik belajar memadukan nada atau dapat disebut paduan nada. Hal ini dimaksudkan nada yang satu dipadu atau ditambahkan dengan nada lain. Pada tahap sebelumnya hanya mempelajari satu suara kini menjadi lebih dari satu suara. Berdasarkan hasil wawancara dengan Yulius Panon Pratomo dikatakan bahwa pembelajaran paduan nada ini dalam akhir pembelajaran akan menghasilkan aransemen dan paduan suara oleh peserta didik. “hasil kegiatan ini dinamai dengan tatasuara untuk kor atau paduan suara, lalu aransemen untuk alat musik. Bagaimana cara atau pedoman dalam menata nada? Mudah saja, dihitung. Apanya? Jarak antar nadanya. Bagaimana caranya? Gunakanlah jarimu. Ucapkan do sambil mengacungkan ibu jari. Berapa? Satu. Kini ucapkan do-re-mi sambil mengacungkan ibu jari, telunjuk dan jari tengah. Berapa? Tiga. Nah, jarak dari do ke do satu. Jarak do ke mi tiga. Mudah bukan?” mtr Setelah tutor menjelaskan materi paduan nada dilanjutkan menjelaskan interval hingga diajarkan mayor dan minor. Peserta didik dalam materi ini dibantu dengan menggunakan alat musik keyboard. Harapannya peserta didik turut mencoba memainkan dan mempraktikannya langsung. Materi pembelajaran diakhiri dengan latihan-latihan soal, tanya jawab dan bermain musik bersama. b. Paduan dua nada, sifat bunyi dan balikannya. Kegiatan selanjutnya yaitu paduan dua nada, sifat bunyi dan balikannya. Di tahun ke III ini tutor kembali membuat pola-pola atau gambar agar mempermudah peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Pertama- tama tutor menjelaskan mulai dari do ke do atau memadukan do dengan do berjarak 1. Selain itu, memainkan nada pada keyboard dan menyanyikan bersama- c. sama. Pes nuansa da nada sebag Membuat Ma paduan du suara ke d namun tid diajarkan. asisten tut tutor ini s tutor terse erta didik d alam nada. K gai berikut: suara ke du ateri beriku ua nada, tah dua. Peserta dak terlepa Apabila di tor. Dikatak sangat mem ebut masih diajarkan m Keterangan Gambar 1 dok. S ua. utnya setela hap berikutn a didik meng as dari ma rasa belum kan oleh Y mbantu jalan berusia seb 76 merasakan bu selanjutnya 19. Materi p Sanggar Naf ah tutor at nya adalah gerjakan se ateri pembe jelas pesert Yulius Pano nnya proses baya denga unyi nada, a tutor men paduan dua fs-i-gira 201 tau asisten peserta did suai dengan elajaran da ta didik dib on Pratomo s pembelaja an peserta d bagaimana nggambarka nada 15 tutor men dik berlatih n kreativitas an teori mu bimbing dan bahwa fun aran Sangga didik. Sehin karakterny an materi pa njelaskan m untuk mem s masing-m usik yang n dibantu de ngsi dari as ar karena as ngga apabil a dan aduan materi mbuat masing telah engan sisten sisten a ada d. materi yan dapat bert Be materi ini birama. Pa tenang da melangkah mengingin suasana “t menjadi sa nada deng Paduan tig Pa dengan ir menjelask paduan t membagik tiga nada ng menuru anya langsu G erdasarkan h dibuat ber ada ketukan apat memak h atau lew nkan “enak tidak enak” atu dapat m gan beberap ga suara atau da materi ringan ala kan maksud tiga suara kan materi b atau lebih. ut peserta d ung kepada Gambar 20. dok. S hasil penel kaitan deng n berat atau kai 3 atau wat dapat k” menjadi ” yaitu 2 ata memakai 1 at a birama. u akor, nam ini tutor m at musik k d dari ketig atau ako berupa kert Setelah men 77 didik sulit d asisten tuto Materi mem Sanggar Naf litian dalam gan ketukan di tempat y 6. Diketuka memakai “lebih tera au 7. Jika m tau 8. Kemu ma dan fung mengajak p keyboard d ga nada ter or, nama tas kepada p ngetahui ap dimengerti or. mbuat suara fs-i-gira 201 m materi in n berat dan yang mengi an ringan a 5 atau 4 asa enak”, s mengingink udian tutor sinya. eserta didik dengan na rsebut, kem dan fungs peserta didi pa yang dim dan sungk a ke dua 15 ni tutor men ketukan rin nginkan ter atau di tem 4. Dikatak sebelumnya kan suara te memberika k untuk be ada do-mi-s mudian mas sinya. Pert ik. Akor dis maksud deng kan dengan ngatakan b ngan dalam rdengar lega mpat yang h kan pula k a tutor mem erdengar kom an contoh pa ernyayi ber sol. Lalu suk pada m tama-tama sebutkan pa gan akor, pe tutor bahwa m satu a atau hanya ketika mbuat mpak aduan rsama tutor materi tutor aduan eserta e. didik lalu tutor, mate Menentuk Set akor terse bahwa pes didik ingi aransemen dalam me atau meny Menentuk tugas lagu dengan m diberikan tu eri akor seb kan akor. telah pesert ebut, materi serta didik d in memaka n. Berdasar nentukan a yanyikan la kan bagian a u dengan sim melihat bir ugas kelom bagai beriku Gam dok. S ta didik me i selanjutny dalam mate ai akor lain rkan hasil p akor. 1 Mem agu secara u atau frase at metris 4 atau rama awal 78 mpok sesuai ut: mbar 21. M Sanggar Naf engetahui b ya adalah m eri ini mema n diperbole penelitian b meriksa kem utuh sekalig tau potonga u 6 birama l. Dari ku dengan ket Materi akor fs-i-gira 201 berbagai ma menentukan akai akor I, ehkan, hal berikut lang mbali melo gus menent an lagu, dala per bagian. umpulan m erangan dan 15 acam akor akor. Dika IV, V saja. ini untuk gkah-langka odi dengan tukan mayo am hal ini tu 3 Mengerj melodi ters n penjelasan dan mema atakan oleh . Apabila pe “menghalus ah peserta cara memai or atau mino utor membe rjakan per b sebut kemu n dari inkan tutor eserta skan” didik inkan or, 2 erikan agian udian f. menentuka akornya. dengan ur dahulu. K instrumen Membuat vokalreko Pa macam al aransemen pertama y simbol ako kor anak a Materi ya didik dap berikut: an akor. L Setelah itu rutan I-IV- emudian di n pilihan pes teks kibor orderwoodw da tahap aw lat musik. n dapat dim yaitu membu or. Setelah atau sejenis ang diberik at memilih Lalu, pada u, mengerja -V, I-V-I a lanjutkan m serta didik. r, belajar in wind. wal tutor me Hal ini di mainkan den uat suara ke itu peserta d s dan pada an menggu h lagu yang Gambar 22 dok. S 79 birama ak akan bagian atau I-IV-I. mengubah k nstrumentas enjelaskan a imaksudkan ngan mudah e II dari me didk membu kor campur unakan lagu g mereka s 2. Materi me Sanggar Naf khir frase n tengah fr 4 Membu ke dalam ben si dan trans ambitus ata n agar pese h. Pada saat elodi pokok uat gambar ran yaitu so u-lagu daer sukai. Salah embuat teks fs-i-gira 201 atau poton frase dengan uat teks ke ntuk aranse skripsi ke b au range sua erta didik t membuat k dan nada b ambitus su opran, alto, rah Nusanta h satu mate s kibor 15 ngan ditent n memilih eyboard ter emen trio de bentuk lain ara dari ber dalam mem teks kibor bass berdas uara I, II, III tenor, dan ara atau pe eri lagu se tukan akor rlebih engan n trio rbagai mbuat tahap arkan I pada bass. eserta ebagai 80 Di akhir pembelajaran tahun ke III terdapat evaluasi atau penilaian dari tutor maupun instruktur yaitu dikemas dalam sebuah pementasan yang dapat dihadiri oleh keluarga dan masyarakat. Selain itu, peserta didik mendapat sertifikat kelulusan dari Sanggar Nafs-i-gira.

D. Metode Pembelajaran

Pelaksanaan strategi pembelajaran tidak terlepas dari metode pembelajaran yang digunakan. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh tutor agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Metode pembelajaran termasuk salah satu komponen pembelajaran yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah direncanakan, sehingga penggunaan metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Yulius Panon Pratomo mengenai metode pembelajaran di Sanggar Nafs-i-gira dijelaskan sebagai berikut: “jadi problem sanggar itu bukan problem metode, metode musik dalam arti besar yo, mau ikut Kodaly atau ikut Carl Off, mau pakai pendekatan melodis atau ritmis bukan disitu tantangannya tapi bagaimana itu dibahasakan, dan kalau itu dibahasakan dengan nalar, ada urutan langkahnya pasti semua orang tau itu gampang, kalau sudah tahu ya kemudian dipraktekannya pie” mtd Dari pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran di Sanggar Nafs-i-gira turut mengacu metode dan teori musik yang telah ada. Namun, bagi tutor bagaimana hal tersebut diterjemahkan dengan bahasa yang mudah dan dapat dipahami oleh peserta didik. Mengingat kebutuhan peserta didik dan keberadaan Sanggar Nafs-i-gira memiliki tujuan tersendiri maka, peneliti melakukan penelitian dengan data di lapangan dan mengacu pada teori yang ada. 81 1. Metode Ceramah Metode ceramah merupakan metode pembelajaran dengan cara penuturan. Selain itu, metode ini hanya mengandalkan suara tutor sehingga tutor dapat secara langsung mengatur pokok materi. Metode ceramah dalam strategi pembelajaran digunakan tutor untuk menceritakan sejarah mengenai materi dan lagu yang akan dimainkan, membuat perumpamaan atau contoh dari kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik terpacu dan tertarik untuk belajar bermusik. Pada tahapan proses penyampaian dan penjelasan materi tutor menggunakan metode ceramah. Tutor menjelaskan beberapa hal, seperti materi perbandingan yaitu mengenal keras-lembut tanda dinamik dan cepat-lambat tanda tempo. Metode ceramah juga ditunjang dengan media, yaitu media gambar untuk mempermudah materi yang dijelaskan oleh tutor, sehingga peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan. Metode ceramah juga digunakan pada saat tutor melakukan demonstrasi, sehingga dalam kegiatan pembelajaran, metode ceramah sering dikombinasikan dengan metode demonstrasi. Penggunaan metode ceramah yang dipadukan dengan metode demonstrasi merupakan cara yang digunakan oleh tutor dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Demonstrasi di tengah-tengah metode ceramah dapat menarik perhatian serta mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan. Dapat disimpulkan bahwa proses penyampaian materi tidak terkesan monoton dan membosankan. 82 2. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh tutor dalam memeragakan serta mempertunjukkan mengenai suatu proses yang dicontohkan agar dapat dipahami oleh peserta didik. Metode ini sangat efektif membantu peserta didik dalam menyerap materi yang disampaikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, tutor menggunakan metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran musik untuk mencontohkan kepada peserta didik materi lagu yang akan dimainkan. Contoh dari kegiatan demonstrasi dalam pembelajaran musik di Sanggar Nafs-i-gira adalah, sebelum peserta didik menyanyikan atau memainkan menggunakan alat musik tertentu, terlebih dahulu tutor memberi demonstrasi mengenai teknik-teknik dasar dari lagu tersebut bagaimana pengucapannya, temponya, biramanya, melodi dan iramanya, sehingga peserta memperoleh gambaran tentang lagu yang akan dimainkan. 3. Metode Diskusi Metode diskusi merupakan kegiatan pembelajaran melalui pemberian masalah kepada peserta didik. Peserta didik didorong untuk mengungkapkan, memecahkan suatu permasalahan serta menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Contoh dari metode diskusi dalam kegiatan di Sanggar Nafs-i-gira adalah, hasil dari membaca buku cerita secara bergilir peserta didik menceritakan kembali dan berdiskusi dihadapan tutor dan peserta didik lainnya. Kegiatan ini antara lain menjelaskan isi cerita, siapa saja tokohnya, apa tujuan isi cerita tersebut, dan apa saja cara-cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari cerita tersebut. 4. 5. Metode Si Me situasi tiru memaham menghada Nafs-i-gira melakukan didik untu Metode D Me kali untuk tahapan p contoh, tu memainka bagian lag Gamb imulasi etode simul uan. Selain mi suatu k api situasi y a adalah, s n simulasi uk persiapan rill etode drill k meningk pembelajara utor akan me annya deng gu yang dira bar 23. Tuto lasi merupa itu, peserta konsep dan yang sebena setiap persi bermain m n sebelum p merupakan katkan peng an, tutor m elatih hal te gan lancar. asa peserta d 83 or berdiskus dok. Desti akan kegiata a didik diaj n mempero arnya. Meto iapan perte musik di ata pementasan kegiatan p getahuan d melatih mate ersebut seca Hal terseb didik masih si dengan p i 2015 an pembelaj ak untuk m oleh ketera de simulasi emuan triwu as panggung yang seben pembelajara an keteram eri lagu de ara berulang but dilakuk h kesulitan d eserta didik jaran denga memeragaka ampilan te i dalam keg ulan sangg g. Penonton narnya. an yang dila mpilan pese engan meto g-ulang hing kan tutor dan kurang m k an menggun an proses de ertentu seb giatan di San ar peserta n adalah pe akukan beru erta didik. de drill se gga peserta apabila ter maksimal. nakan engan belum nggar didik eserta ulang Pada ebagai didik rdapat 84

E. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dari tutor atau instruktur kepada peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian di Studio Plaosan, Yulius Panon Pratomo selaku tutor menjelaskan bahwa dalam melaksanakan strategi pembelajaran menggunakan media pembelajaran di Sanggar Nafs-i-gira yaitu berupa media visual dan media audiovisual. a. Media Visual. Materi pembelajaran Sanggar Nafs-i-gira banyak menggunakan gambar- gambar untuk menerangkan kepada peserta didik, salah satunya yaitu pada awal materi tahun I yaitu mengenal nama dan bunyi nada. Media berupa gambar ini dibuat untuk memfokuskan pada gambaran dan pola-pola sehingga mempermudah pemahaman peserta didik. Yulius Panon Pratomo mengatakan bahwa selain musik dapat didengar namun juga dapat dilihat maka diwujudkan dalam bentuk gambar dan pola-pola. Gambar 24. Media Gambar dok. Sanggar Nafs-i-gira 2015