Media Pembelajaran KAJIAN PUSTAKA
26
salah satu dari dua belahan otaknya antara lain belahan kanan atau belahan kiri. Menurut Marianto 2011: 79 karya seni seperti musik klasik adalah sampel dari
karya seni yang lebih didasarkan pada pendekatan rasionalitas dalam prosesnya dilakukan tahap demi tahap secara linear yang diolah melalui otak kiri. Dikatakan
pula musik yang lebih berbasis rasa, feeling, intuisi dan visualisasi diproses oleh otak kanan.
Adapun perbedaan karakteristik mengenai perkembangan otak kiri dan otak kanan menurut Marianto 2011: 80 akan diuraikan dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1 : Tendensi Otak Tendensi Otak Kiri
Tendensi Otak Kanan
Verbal, memfokus pada kata-kata, simbol-simbol, dan angka-angka.
Visual, memfokus pada gambar-gambar dan pola-pola.
Analitikal, dipandu oleh pikiran. Intuitif, dipandu oleh perasaan.
Memproses ide-ide secara sekuensial, bergerak dari langkah yang satu ke
langkah berikutnya secara linier dan berurutan.
Memproses ide-ide secara simultan, melompat dan mengait-ngaitkan ide-ide
dari konteks berbeda.
Menggunakan kata-kata untuk mengingat benda-benda, hal-hal; lebih
mengingat nama-nama daripada wajah- wajah.
Memakai “foto-foto pikiran” untuk mengingat benda dan hal-hal, mencatat
dengan memvisualisasikan sebagai ilustrasi.
Membuat deduksi logis dari informasi. Membuat koneksi lateral dari informasi
Membangun keseluruhan secara berurutan, langkah demi langkah,
memfokus pada detail, informasi diorganisir.
Mulai dengan melihat keseluruhannya, kemudian detailnya atau melihat dari
keseluruhan dahulu kemudian dalam hal-hal khusus.
Sangat terorganisir. Tujuan-tujuan pengorganisasian tidak
terlalu diutamakan. Suka membuat daftar dan perencanaan.
Asosiasi bebas. Cenderung mengikuti peraturan yang
ada tanpa mempertanyakannya. Ingin mengetahui sesuatu dan
melakukan sesuatu. Pandai mengatur waktu.
Tidak memperdulikan waktu. Cakap dalam menghafal rumus dan
mengeja. Sering kesukaran dalam mengeja dan
menemukan kata-kata guna mengekspresikan diri.
Menikmati tindakan mengobservasi. Menikmati tindakan menyentuh dan
27
secara langsung merasakan objek-objek sebenarnya atau cenderung
menggunakan indrawi. Merencana ke depan.
Kesulitan membuat prioritas, sehingga sering terlambat dan improvisatif.
Cenderung lebih membaca manual petunjuk terlebih dahulu sebelum
mencoba. Segan membaca manual petunjuk
sebelum mencoba. Mendengarkan ‘apa’ yang sedang
dibicarakan. Mendengarkan ‘bagaimana’ sesuatu
dinyatakan. Jarang memakai gerak tubuh ketika
berbicara. Berbicara tidak hanya dengan mulut
tetapi juga dengan gerakan tangan. Cenderung tidak percaya bahwa dirinya
kreatif, perlu niat mencoba dan mengambil resiko untuk
mengembangkan potensi diri. Cenderung menganggap dirinya secara
alamiah kreatif, tetapi perlu mengaplikasikan kreatifitasnya untuk
mengembangkan diri.