Pengertian Anak Autistik Kajian Tentang Anak Autistik

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Tentang Anak Autistik

1. Pengertian Anak Autistik

Anak autistik merupakan individu yang mengalami suatu gangguan perkembangan pada individu yang mana gejala-gejalanya dapat terlihat sebelum usia tiga tahun. Anak autistik yaitu seorang anak yang mengalami gangguan afektif, kesulitan dalam melakukan komunikasi dan interaksi dengan orang lain, serta cenderung memiliki dunia yang berbeda Tin Suharmini, 2009: 3. Adapun definisi lain menyatakan bahwa, anak autistik adalah individu yang mengalami suatu gangguan perkembangan pada perilaku emosional, sosial, dan komunikasi Wina E. Darwis, 2003: 90. Kedua pendapat tersebut menjelaskan bahwa anak autistik yaitu seorang anak yang mengalami gangguan perkembangan, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan lingkungan. Anak autistik yaitu individu yang mengalami gangguan pertumbuhan secara kompleks dan biasanya muncul pada usia tiga tahun pertama, serta adanya kelainan pada neurologis yang dapat mempengaruhi fungsi normal otak sehingga berdapak pada perkembangan komunikasi dan interaksi sosial Morrison, George S., 2012: 236. Adapun pengertian lain mengenai anak autistik yang dikemukakan oleh Indiviual with Dissabilities Education Act IDEA Hallahan, Kauffman and Pullen, 2009: 425, bahwa: 11 “a developmental disability affecting verbal and nonverbal communication and social interaction, generally evident before age 3, that affects a child’s performances. Other characteristics often associated with autism are engagement in repetitive activities and stereotyped movement, resistance to environmental change or change in daily routine, and unusual responses to sensory experiences”. Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa anak autistik merupakan individu dengan gangguan perkembangan yang berpengaruh pada komunikasi verbal maupun non-verbal dan interaksi sosial, secara umum tampak pada usia sebelum tiga tahun. Karakteristik lain berkaitan dengan aktivitas dan gerakan yang berulang, penolakan terhadap lingkungan atau aktivitas yang dilakukan bersifat rutinitas, serta memiliki respon yang berlebihan terhadap pengalaman sensorisnya. Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak autistik adalah individu yang mengalami suatu gangguan perkembangan pada aspek komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku, yang mana beberapa gejala tersebut dapat diketahui sebelum usia tiga tahun. Kurangnya kemampuan anak autistik dalam melakukan hubungan sosial dengan lingkungan, menyebabkan mereka terisolasi dan perlu penangan sedini mungkin untuk mengatasinya. Dengan adanya keterbatasan dalam ketiga aspek tersebut, menyebabkan anak autistik mengalami hambatan dalam mengikuti proses pembelajaran seperti anak lainnya. Maka dari itu, anak autistik memerlukan suatu penanganan yang khusus serta layanan pendidikan yang mampu mengembangkan potensinya secara optimal. 12 Dalam penelitian ini, anak autistik yang dimaksud yaitu salah satu siswa kelas VI di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta yang mengalami hambatan menulis permulaan dalam proses pembelajaran. Hambatan menulis permulaan yang dialami oleh anak autistik ini, disebabkan karena terbatasnya kemampuan kognitif dan motorik halus untuk menunjang proses pembelajaran. Terbatasnya kemampuan motorik halus ini terlihat dengan adanya kekakuan pada alat gerak tangannya ketika menulis, sehingga tulisan yang dihasilkan cenderung tidak beraturan. Maka dari itu, perlu adanya suatu treatment yang dapat membantu merelaksasikan kekakuan yang dialaminya.

2. Faktor-faktor Penyebab Anak Autistik