53
terkumpul dengan data yang sesungguhnya pada subyek penelitian. Hal tersebut agar hasil dalam penelitian yang dilakukan tidak semata-mata hanya
data semu. Pada penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Menurut Sugiyono 2010: 182, “instrumen yang berbentuk test,
pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan”. Dengan demikian,
pengujian validitas suatu instrumen akan lebih mudah apabila terdapat kisi-kisi pada variabel yang akan diteliti, indikator yang menjadi pedoman, dan butir-
butir soal yang telah dijabarkan dari indikator. Dalam penelitian ini, menguji validitas instrumen yang telah dibuat yaitu dengan meminta penilaian dari
pakar atau ahli. Adapun pakar yang akan menguji validitas isi instrumen ini yaitu dosen PLB-FIP-UNY dan guru kelas VI di SLB Autisma Dian Amanah
Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya surat keterangan uji validitas yang tercantum pada lampiran 12 halaman 220.
J. Prosedur Perlakuan
Prosedur penggunaan senam otak arm activation mengaktifkan tangan dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1. Peneliti memberikan penjelasan dan contoh cara melakukan gerakan senam
otak arm activation kepada subyek. 2.
Peneliti mengarahkan subyek untuk mengikuti gerakan yang telah dicontohkan.
54
3. Peneliti memberikan instruksi kepada subyek untuk melakukan gerakan
senam otak arm activation secara mandiri sebelum melakukan kegiatan menulis.
4. Peneliti memberikan soal tes menulis kepada subyek.
5. Peneliti kembali memberikan instruksi kepada subyek untuk melakukan
gerakan senam otak arm activation setelah selesai mengerjakan soal tes tersebut.
Penggunaan senam otak arm activation ini dapat dikatakan berpengaruh terhadap kemampuan menulis permulaan apabila frekuensi kesalahan subyek
dalam mengerjakan soal tes pada baseline-1 sebelum diberikan treatment lebih tinggi dibandingkan dengan frekuensi kesalahan pada baseline 2 sesudah
diberikan treatment. Selain itu, keberhasilan intervensi yang diberikan dapat dilihat pada perolehan persentase data yang tumpang tindih overlap. Menurut
Juang Sunanto 2006: 84, “semakin kecil persentase overlap makin baik pengaruh intervens
i terhadap target behavior”.
K. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisis untuk mengetahui adanya pengaruh intervensi terhadap perilaku sasaran yang telah
ditetapkan. Menurut Wina Sanjaya 2012: 106, “menganalisis data adalah
suatu proses mengolah dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki
makna dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan penelitia n”. Analisis data yang
digunakan dalam subyek tunggal ini yaitu statistik deskriptif yang berbentuk
55
grafik dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai hasil dari intervensi dalam jangka waktu yang telah dilakukan. Menurut Sugiyono
2010: 14 7, “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.” Grafik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu untuk menunjukkan
suatu perubahan yang terjadi pada setiap kondisi, dan menunjukkan skor rata- rata pada kondisi baseline-1, intervensi, dan baseline-2. Terdapat beberapa
komponen penting dalam melakukan analisis data pada penelitian dengan subjek tunggal. Menurut Juang Sunanto 2006: 66, komponen penting tersebut
diantaranya: “1 banyaknya data dalam setiap kondisi yang disebut dengan panjang kondisi, 2 tingkat stabilitas dan perubahan data, 3 kecenderungan
arah grafik”. Analisis data yang digunakan yaitu analisis perubahan dalam kondisi dan
analisis antar kondisi. Pada analisis dalam kondisi, terdapat beberapa komponen penting yang perlu dilakukan untuk menganalisis suatu kondisi
baseline dan kondisi intervensi pada analisis dalam kondisi, yaitu panjang kondisi, kecenderungan arah, tingkat stabilitas, tingkat perubahan, jejak data,
rentang Juang Sunanto, 2006: 68-70. Akan tetapi, pada analisis antar kondisi beberapa komponen penting tersebut diantaranya yaitu: jumlah variabel yang
diubah, perubahan kecenderungan dan efeknya, perubahan stabilitas, perubahan level, dan data overlap Juang Sunanto, 2005: 104.
56
Pada penelitian ini, tujuan akhir dalam menganalisis data pada penelitian dibidang modifikasi perilaku yaitu untuk mengetahui adanya suatu pengaruh
intervensi terhadap perilaku sasaran. Perilaku yang akan diubah dalam penelitian ini ialah frekuensi kesalahan. Maka dari itu, untuk mengetahui
perubahan perilaku tersebut, penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang penyajian datanya melalui tabel, grafik, dan histogram.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN