57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta merupakan sebuah sekolah khusus bagi anak autistik. Sekolah ini didirikan oleh sebuah yayasan Dian
Amanah yang berdomisili di Yogyakarta, tepatnya di Jl. Sumberan II No. 22 Sumberan RT 01 RW 21 Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. SLB
Autisma Dian Amanah ini memiliki tiga jenjang persekolahan, yaitu SDLB, SMPLB, dan SMALB yang menangani anak autistik. Sekolah ini
merupakan sekolah swasta yang didirikan oleh Yayasan Dian Amanah pada 1 September 2001.
Pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh sekolah khusus ini tidak terlepas dari visi dan misi yang telah disusun. Adapun visi dan misi SLB
Autisma Dian Amanah ini, yaitu: 1.
Visi Sekolah Menjadikan penyandang autisma memperoleh hak dan kewajiban yang
sama sebagai warga Negara sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga terbentuk pribadi-pribadi anak yang mandiri.
2. Misi Sekolah
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran bagi penyandang
autisma sesuai tingkat kemampuannya.
58
b. Melatih dan mengembangkan prestasi anak sesuai dengan
kemampuannya. c.
Melatih dan memberdayakan tenaga guru yang professional di bidang autis.
d. Melatih dan mempersiapkan anak untuk mandiri.
2. Deskripsi Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah anak autistik dengan hambatan motorik halus kelas VI di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Dalam
penelitian ini, subyek berjumlah satu orang. Adapun identitas subyek tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Identitas Subyek
a. Nama
: R. M. Inisial b.
Tempat dan tanggal lahir : Wonosobo, 22 Oktober 2001 c.
Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama
: Islam e.
Status anak : Anak kandung
f. Anak ke dari jumlah saudara: 3 dari 3 bersaudara
2. Karakteristik Subyek
a. Kebutuhan Khusus
Subyek merupakan anak autistik yang mengalami hambatan pada ketiga aspek perkembangan, diantaranya yaitu interaksi sosial, perilaku,
dan komunikasi. Pada aspek interaksi sosial, subyek Pada aspek interaksi sosial subyek masih mengalami hambatan, karena subyek sulit untuk
59
melakukan kegiatan sosial seperti bermain bersama teman, cenderung mengasingkan diri dari kumpulan orang yang berada disekitarnya.
Sedangkan pada aspek komunikasi, hambatan yang dialami oleh subjek berupa hambatan pada komunikasi verbal dan cenderung menggunakan
komunikasi non-verbal ketika menunjukkan keinginannya. Selain itu, perilaku yang sering dimunculkan oleh subyek yaitu hand flapping,
tertawa sendiri, dan memukul-mukul dada dirinya sendiri. b.
Kemandirian Kemandirian subyek dalam melakukan kegiatan sudah cukup baik.
Terutama pada kemampuan bina diri, seperti mandi, melipat baju, melepaskan baju, dan memasangkan kancing yang dilakukan secara
mandiri. Hanya saja pada satu kegiatan yaitu berkumur, subyek masih mengalami hambatan dan belum mampu melakukannya. Berdasarkan
hasil wawancara, subyek tidak mampu berkumur dengan baik dan bahkan air tersebut langsung ditelan olehnya.
c. Kemampuan Motorik Kasar
Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat bahwa kemampuan motorik kasar subyek masih rendah. Hal ini disebabkan, karena subyek cenderung
pasif dan kurang bergerak seperti teman-temannya yang lain. Meskipun secara fisik, subyek tidak mengalami kekurangan atau kelainan apapun.
Namun, dalam hal ini subyek cenderung ragu-ragu dalam melakukan aktivitas sehingga subyek terlihat sedikit mengalami kekakuan pada saat
melakukan aktivitas seperti menari, bersepeda, dan senam.
60
d. Kemampuan Motorik Halus
Subyek masih mengalami hambatan pada kemampuan motorik halus. Hal ini disebabkan, karena subyek mengalami sedikit kekakuan pada
beberapa aktivitas seperti menulis.
3. Deskripsi Data Hasil Penelitian