13
memberikan insentif kepada siswa untuk saling membantu satu sama lain dan untuk saling mendorong dalam melakukan usaha yang
maksimal. Jika nilai siswa cukup baik sebagai kelompok, dan kelompok hanya akan berhasil dengan memastikan bahwa semua anggotanya telah
mempelajari materinya, maka anggota kelompok akan termotivasi untuk saling mengajar.
2. Teknik
Think-Pair-Share
a. Pengertian
Think-pair-share
TPS
Think-pair-share
merupakan salah satu teknik dari metode
cooperative. Think-pair-share
dikembangkan pertama kali oleh Frank Lyman dari University of Maryland 1981. Slavin 2009: 257
mengungkapkan bahwa teknik belajar mengajar berpikir-berpasangan- berbagi sebagai struktur kegiatan pembelajaran
cooperative learning
yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.
Keunggulan dari teknik
think-pair-share
menurut Lie 2008: 57 adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang
memungkinkan hasilnya untuk seluruh siswa di kelas. Teknik berpikir- berpasangan-berbagi memberi kesempatan lebih banyak kepada setiap
siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk
tingkatan usia anak didik. Arends 2008: 15 menambahkan, strategi
think-pair-share
timbul dari penelitian tentang
cooperative learning
dan
14 wait-time
yang pendekatannya yang dikembangkan oleh Frank Lyman
1985 ini adalah cara efektif untuk mengubah pola wacana dalam kelas. Pendekatan ini menantang asumsi bahwa semua resitasi atau
diskusi perlu dilakukan dalam setting seluruh kelompok, dan memiliki prosedur-prosedur
built-in
untuk memberikan lebih banyak waktu kepada siswa untuk berpikir, merespon dan untuk saling membantu.
Berdasarkan pendapat para ahli yang senada dapat dipahami bahwa pembelajaran
cooperative
teknik
think-pair-share
adalah metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada semua usia dimana semua
siswa memiliki
kesempatan berpartisipasi
dan menunjukkan
kemampuannya kepada orang lain.
b. Langkah – langkah
Think-pair-share
TPS
Pelaksanaan teknik
think-pair-share
dimulai dari
thinking
berpikir yaitu siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota atau siswa. Guru memberikan
tugas pada setiap kelompok. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut secara sendiri terlebih dahulu. Selanjutnya
pairing
berpasangan yaitu setelah siswa selesai memikirkan dan mengerjakan tugas, guru meminta siswa membentuk anggotanya secara
berpasangan untuk mendiskusikan segala yang sudah mereka pikirkan dan kerjakan. Interaksi selama periode ini dapat berupa saling berbagi
jawaban terhadap tugas yang diberikan oleh guru terhadap masing- masing pasangan pairing.
Sharing
berbagi yatu setelah siswa selesai
15
berdiskusi dengan pasangan masing-masing, setiap pasangan siswa kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Kemudian guru
meminta setiap pasangan untuk membagi
,
menjelaskan, atau menjabarkan jawaban hasil diskusi setiap pasangan kepada pasangan
lain di ruang kelas. Kelompok yang anggotanya mampu menunjukkan performa
peningkatan akademik sesuai yang diharapkan harus mendapatkan apresiasi berupa penghargaan
reward
atau sejenisnya. Setiap kelompok memperoleh nilai rata-rata skor dari pencapaian peningkatan
performa perilaku dan kontribusi individu dalam kelompoknya masing- masing. Dalam penelitian kelompok, selain diamati secara langsung,
guru harus menugaskan salah satu anggota dari setiap kelompok yang berperan sebagai pengecek atau pengamat, yang mengamati setiap
perilaku, kontribusi, dan partisipasi teman-teman satu kelompoknya yang lain sesuai dengan pencapaian kriteria peningkatan performa
akademik yang diharapkan dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
3. Pemahaman Materi a. Pengertian Pemahaman Materi