20
didalamnya antara lain melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
Mental activities
sebagai contoh misalnya menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan.
Emotional activities
seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.
Dalam penelitian ini, semua jenis aktivitas di atas dapat dilakukan oleh seluruh siswa di dalam kelas. Siswa diharapkan dapat aktif
berbicara atau mendengarkan, membuat grafik atau menganalisis, menanggapi sesuatu dengan baik, serta merasa minat dan bergairah
dalam belajar. Semua jenis aktivitas di atas diharapkan dapat diaplikasikan oleh siswa.
b. Aspek Terjadinya Keaktifan Siswa
Yamin 2007: 77 mengatakan “keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran
dapat mengembangkan
bakat yang
dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Selain hal itu pengajar dapat
merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
” Aktivitas siswa di kelas tidak dapat maksimal jika antar siswa kurang
adanya interaksi dalam pembelajaran. Hal ini juga sangat berpengaruh terhadap munculnya aktivitas siswa dikelas. Mc
21
Keachi yang dikutip Yamin 2007: 77 mengemukakan beberapa aspek terjadinya keaktifan siswa dalam berinteraksi, yaitu:
1 Partisipasi
siswa dalam
menetapkan tujuan
kegiatan pembelajaran.
2 Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.
3 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang
berbentuk interaksi antar siswa. 4
Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar. 5
Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting
dalam proses pembelajaran. 6
Pemberian waktu untuk menanggulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan maupun tidak berhubungan dengan
pembelajaran. Senada
dengan Yamin,
Hamalik 2005:175-176
mengemukakan “aktivitas memiliki pengaruh nilai positif yang besar bagi
pengajaran siswa.” Hal ini dikarenakan siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri, siswa akan
mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral, memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan siswa. Selain itu
siswa dapat bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi
demokratis dan mempererat hubungan sekolah dan masyarakat dan hubungan antara orang tua dengan guru.
A. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian Ayu Rahmawati tahun 2012 yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran
Problem Based Instruction PBI
Tipe
Think-pair- share
TPS Terhadap Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Di SMA Pasundan 8