1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan antara lain melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan
alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, serta peningkatan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator mutu
pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang memadai. Rendahnya kualitas pendidikan Indonesia ditunjukkan oleh data Balitbang Depdiknas
Balitbang, 2003 yang menyatakan bahwa dari 146.052 sekolah di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapatkan pengakuan dunia
kategori
The Primary Years Program PYP.
Jumlah tersebut tentunya sangat kecil sekali jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah sekolah yang ada.
Hal ini menunjukkan masih rendahnya kualitas pendidikan secara merata di Indonesia.
Penyebab rendahnya mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas dan efisiensi proses pengajaran, standardisasi
pengajaran dan sistem pendidikan itu sendiri. Kurang efektif dan efisien proses pengajaran disekolah menjadi salah satu masalah utama penyumbang
rendahnya mutu dan kualitas pendidikan. Hal ini dikarenakan kegiatan pokok dalam dunia pendidikan adalah proses pembelajaran dan pengajaran yang
2
bersentuhan langsung dengan peserta didik. Penyebab kurang efektif dan berhasilnya pembelajaran dikelas, antara lain media yang digunakan guru di
kelas, kemampuan guru mengontrol kondusifitas kelas serta metode pengajaran yang diterapkan guru saat di kelas.
Metode pembelajaran yang diterapkan guru di sekolah saat ini masih belum efektif dan maksimal sehingga menjadikan siswa kurang aktif dan
sulit menyerap materi yang disampaikan. Proses pembelajaran yang masih satu arah menjadikan siswa terbiasa menerima saja semua hal yang
disampaikan oleh guru. Hal ini juga diperkuat oleh
Kompas
2013 yang menyatakan bahwa saat ini masih banyak sekolah yang menerapkan metode
pembelajaran yang searah dan dengan berceramah saja, padahal hal itu tidak akan cukup, tetapi juga harus sekaligus melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran. Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran saat ini masih belum berpusat pada murid
student-centered
. Lemahnya efektifitas metode pembelajaran di kelas dapat menyebabkan siswa kurang
aktif sehingga siswa kurang melatih kemampuan berfikir dan pemecahan masalah.
Perbaikan metode akan berpengaruh lebih cepat dan luas terhadap kualitas pembelajaran. Metode yang dipergunakan dan peran guru juga sangat
menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Metode pembelajaran yang efektif dan berpusat pada siswa diharapkan dapat meningkatkan mutu
pendidikan Bangsa Indonesia. Boediono dalam
Kompas
2013 menyatakan bahwa pembaharuan metode pembelajaran dibutuhkan dan seharusnya
3
dilakukan sejak lama dalam pendidikan Indonesia. Karena adanya
Revolusi Copernican
dalam definisi pendidikan yaitu dari pembelajaran berpusat pada guru
teacher-centered
seperti dalam Pasal 1 Ayat 1 UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas kemudian pembelajaran
berpusat pada murid
student-centered
menurut UU No 20 Tahun 2003 sebagai revisi UU Sisdiknas. Pernyataan di atas menunjukkan bahwa harus
adanya pembaharuan atau penerapan metode pembelajaran lain yang tepat dalam proses pembelajaran di Indonesia. Penggunaan metode pembelajaran
yang belum tepat dalam proses pembelajaran dapat menurunkan kualitas proses dan hasil suatu pembelajaran. Apabila hal ini terus menerus berjalan
dalam sistem pendidikan di Indonesia, hal ini tentu akan menjadi masalah yang besar sehingga dari waktu ke waktu mutu pendidikan di Indonesia tetap
berjalan di tempat dan sulit untuk ditingkatkan.
B. Identifikasi Masalah