25
Pelajaran Alat Ukur Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMKN 1 Katapang mendukung efektifitas TPS dalam meningkatkan aktivitas siswa.
Hal ini terbukti dengan frekuensi rata-rata aktivitas belajar peserta didik pada siklus I 5,39 dari skor ideal 9 atau 59,86 dan masuk dalam kategori
sedang; siklus II meningkat menjadi 6,45 dari skor ideal 9 atau 71,68 dan masuk dalam kategori tinggi. Siklus II kembali meningkat menjadi
8,19 dari skor ideal 9 atau 91,04 dan masuk dalam kategori sangat tinggi. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada tenaga pendidik
SMKN 1 Katapang kelompok mata pelajaran produktif untuk dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif khususnya teknik
think- pair-share TPS
. Kesimpulannya, penerapan model pembelajaran kooperatif teknik
think-pair-share
TPS dapat meningkatkan aktivitas belajar pada mata pelajaran Alat Ukur kelas X Teknik Kendaraan Ringan
SMKN 1 Katapang. Penelitian ini memiliki kesamaan dalam meneliti aktivitas siswa menggunakan metode pembelajaran
cooperative
teknik
Think-pair-share
TPS. Perbedaannya terletak pada subjek, mata pelajaran dan tempat penelitian.
B. Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori, pembelajaran Rangkaian Dasar Listrik di SMK Negeri 1 Sedayu masih monoton,
teacher center,
sehingga kurangnya pemahaman materi yang diserap dan siswa kurang aktif
belajar di dalam kelas. Untuk itu diperlukan suatu terobosan dalam proses pembelajaran agar siswa menjadi lebih aktif dikelas dan siswa memahami
26
materi yang disampaikan. Pemecahan masalah yang ditawarkan adalah penerapan pembelajaran model pembelajaran
cooperative learning
teknik
think-pair-share.
Alasan pemilihan model pembelajaran ini adalah model pembelajaran
cooperative
teknik
think-pair-share
dapat meningkatkan aktivitas siswa karena adanya interaksi antar-siswa yang membuat kelompok diskusi secara
berpasangan serta interaksi dengan guru di dalam kelas sehingga suasana kelas lebih aktif dan bersemangat untuk belajar. Selain itu model
pembelajaran
cooperative
teknik
think-pair-share
dapat meningkatkan pemahaman materi yang disampaikan karena siswa secara bergantian harus
berfikir dan menguasai materi agar dapat disampaikan pada pasangan
kelompoknya secara bergantian.
Gambar 1. Kerangka pikir
27
Berdasarkan kerangka berpikir pada gambar 1, diperoleh gambaran awal pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan, dan hasil yang diharapkan
dari siklus-siklus nantinya pada pelaksanaan penerapan model pembelajaran
cooperative
teknik
think-pair-share
TPS
C. Hipotetsis Tindakan
1. Model pembelajaran
cooperative
teknik
think-pair-share
TPS diharapkan dapat meningkatkan pemahaman materi menganalisis rangkaian paralel
arus bolak balik siswa kelas X TITL A semester 2 SMK Negeri 1 Sedayu
dalam pembelajaran Rangkaian Dasar Listrik.
2. Model pembelajaran
cooperative
teknik
think-pair-share
TPS diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas X TITL A semester 2 SMK
Negeri 1 Sedayu dalam pembelajaran Rangkaian Dasar Listrik.
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas
classroom action research.
PenelitianTindakan Kelas PTK pada dasarnya merupakan kegiatan nyata yang dilakukan guru dalam rangka memperbaiki mutu
pembelajaran di dalam kelas. Pola Penelitian Tindakan Kelas pada penelitian ini adalah kolaboratif dan partisipatif, yaitu dalam penelitian ini peneliti
bekerjasama dengan guru mata pelajaran Rangkaian dasar Listrik serta peneliti dibantu secara langsung oleh guru. Peneliti dan guru secara bersama-
sama memecahkan permasalahan dan kekurangan pada proses pembelajaran di dalam kelas.
Gambar 2. Penelitian tindakan kelas model Kurt Lewin Tahapan yang harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan kelas
yakni, perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Pelaksanaan penelitian adalah proses yang terjadi dalam suatu lingkaran yang terus-menerus.