Deskripsi Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

61

B. Deskripsi Data Khusus

Analisis data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi harga rerata Mean M, Modus Mo, Median Me, dan Standar Deviasi SD. Mean merupakan rata-rata, modus merupakan nilai variabel atau data yang mempunyai frekuensi tinggi dalam distribusi. Median adalah nilai yang membatasi 50 dari frekuensi distribusi sebelah atas dan 50 dari frekuensi distribusi sebelah bawah, sedangkan standar deviasi adalah akar variance. Selain itu, disajikan tabel distribusi frekuensi dan melakukan pengkategorian terhadap nilai masing-masing indikator. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyajikan tabel distribusi frekuensi diambil dari Sugiyono 2012 sebagai berikut: 1. Menghitung jumlah kelas interval Rumus Sturges K = 1 + 3,3 log n Keterangan: K : Jumlah kelas interval n : Jumlah data observasi 2. Menentukan rentang data, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1. 3. Menghitung panjang kelas = rentang data dibagi jumlah kelas. Deskripsi selanjutnya adalah melakukan pengkategorian terhadap nilai masing-masing indikator. Dari nilai tersebut dibagi menjadi tiga kategori 62 berdasarkan Mean ideal Mi dan Standar Deviasi ideal SDi. Rumus untuk mencari Mi dan SDi adalah: Mean ideal Mi = 12 nilai maksimum + nilai minimum Standar Deviasi ideal SDi = 16 nilai maksimum – nilai minimum Sedangkan untuk mencari kategori sebagai berikut: Rendah = Mi – SDi Sedang = Mi – SDi sd Mi + SDi Tinggi = Mi + SDi Tabel. 12. Hasil Deskripsi Statistik Variabel X1 X2 X3 X4 Y N 33 33 33 33 33 Mean 39.58 30.85 19.82 16.64 48.36 Median 40.00 32.00 20.00 18.00 49.00 Modus 39 23 20 18 49 Std. Deviasi 6.067 6.938 2.963 3.060 6.046 Min 24 17 12 9 29 Max 50 43 25 20 58 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 1. Whistleblowing Variabel Whistleblowing menggunakan dua aspek dari Whistleblowing yaitu tentang pandangan mengenai persepsi Whistleblowing dan Whistleblowing intention, dua indikator tersebut dibuat dalam pernyataan sebuah kasus dengan total kasus tiga masing-masing kasus terdapat empat pernyataan jadi total pernyataan berjumlah dua belas 3 x 4 = 12 dan indikator telah dinyatakan valid. Penentuan skor menggunakan skala likert

Dokumen yang terkait

Analisa Yuridis Kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Dalam Pemeriksaan Keuangan Daerah

3 48 174

Pengaruh budaya etis organisasi dan orientasi etika terhadap komitmen organisasi dan sensitivitas etika auditor

2 29 133

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 2 10

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

2 7 14

SIFAT MACHIAVELLIAN, ORIENTASI ETIS ANTESEDEN PERILAKU ETIS DAN AUDIT JUDGEMENT AUDITOR Sifat Machiavellian, Orientasi Etis Anteseden Perilaku Etis Dan Audit Judgement Auditor (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Ja

0 0 17

PENDAHULUAN Sifat Machiavellian, Orientasi Etis Anteseden Perilaku Etis Dan Audit Judgement Auditor (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 1 8

Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kasus pada Perwakilan BPK di Kalimantan Tengah).

0 0 31

AMKP11. PENGARUH BUDAYA ETIS ORGANISASI DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA

0 0 24

LPSE Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Harga Penawaran

0 1 1