Pengaruh Orientasi Etika Relativisme terhadap Whistleblowing

93 Menurut Aranya et al, 1982 Komitmen profesional adalah tingkat loyalitas individu pada profesinya seperti yang dipersepsikan oleh individu tersebut. Perlunya untuk belajar komitmen profesional karena karier seseorang merupakan bagian utama dari hidupnya dan komitmen profesional mempunyai implikasi penting di tingkat individu dan organisasi. Tingkat komitmen profesional mungkin merupakan refleksi hubungan auditor dengan lingkungan industri profesional, hal tersebut dikarenakan salah satu aspek komitmen profesional adalah penerimaan norma-norma profesional dan tujuan. Whistleblowing dapat digambarkan sebagai suatu proses yang melibatkan faktor pribadi dan faktor sosial organisasional. Semakin tinggi komitmen profesional maka semakin tinggi pula kecenderungan mereka untuk menganggap Whistleblowing menjadi suatu hal yang penting serta semakin tinggi pula kemungkinan mereka melakukan Whistleblowing Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Gani 2010 yang menganalisis komitmen profesional dan sosialisasi antisipatif antara mahasiswa Pendidikan Profesi Akuntansi PPA dan perbedaan tingkat komitmen Pendidikan Profesi Akuntansi PPA dalam hubungannya dengan Whistleblowing . Hasil menunjukkan bahwa tingkat komitmen profesional mahasiswa akuntansi PPA dan Non-PPA berpengaruh positif terhadap persepsi mereka akan pentingnya Whistleblowing dan keinginannya untuk melakukan Whistleblowing. 94 Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh positif Komitmen Profesional Auditor terhadap Whistleblowing. Sehingga jika seseorang mempunyai Komitmen Profesional Auditor yang tinggi maka akan cenderung menganggap menganggap whistleblowing sebagai tindakan yang penting dan semakin tinggi pula kemungkinan mereka melakukan whistleblowing.

4. Pengaruh Sensitivitas Etis terhadap Whistleblowing

Hasil penelitian ini mendukung hipotesis keempat yang menyatakan ”Sensitivitas Etis Auditor berpengaruh secara positif terhadap Whistleblowing ”. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai t hitung 2,461 yang lebih besar dari t tabel 1,69236 dengan nilai signifikansi sebesar 0,020 lebih kecil dari 0,05. Nilai koefisien regresi sebesar 0,404 yang memiliki arah positif menunjukkan semakin tinggi Sensitivitas Etis Auditor maka Whistleblowing juga akan meningkat. Selain itu, berdasarkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,404 dan koefisien determinasi R 2 0,163 menunjukkan Sensitivitas Etis Auditor berpengaruh positif dan mempengaruhi 16,3 perubahan pada Whistleblowing, sedangkan sisanya sebesar 83,7 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Menurut Jones 1991 dalam Anik 2012 menyebutkan bahwa dalam penelitian akuntansi etika akuntan difokuskan dalam hal kemampuan 95 pengambilan keputusan dan perilaku etis. Jika auditor tidak mengakui sifat dasar etika dalam keputusan, skema moralnya tidak akan mengarah pada masalah etika tersebut. Jadi kemampuan untuk mengakui sifat dasar etika dari sebuah keputusan merupakan sensitivitas etika ethical sensitivity. Individu yang tidak mengakui sifat dasar etika dalam keputusan, skema moralnya tidak akan mengarah pada masalah etika tersebut. Jadi kemampuan untuk mengakui sifat dasar etika dari sebuah keputusan merupakan sensitivitas etika. Apabila sensitivitas etis individu semakin tinggi maka semakin tinggi pula kecenderungan mereka untuk menganggap Whistleblowing menjadi suatu hal yang penting serta semakin tinggi pula kemungkinan mereka melakukan Whistleblowing . Hasil penelitian ini mengendikasikan Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh positif Sensitivitas Etis Auditor terhadap Whistleblowing . Sehingga jika seseorang mempunyai Sensitivitas Etis Auditor yang tinggi maka akan cenderung menganggap menganggap whistleblowing sebagai tindakan yang penting dan semakin tinggi pula kemungkinan mereka melakukan whistleblowing.

Dokumen yang terkait

Analisa Yuridis Kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Dalam Pemeriksaan Keuangan Daerah

3 48 174

Pengaruh budaya etis organisasi dan orientasi etika terhadap komitmen organisasi dan sensitivitas etika auditor

2 29 133

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

0 2 10

PENGARUH ORIENTASI ETIKA DAN KOMITMEN PROFESIONAL TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR Pengaruh Orientasi Etika Dan Komitmen Profesional Terhadap Sensitivitas Etika Auditor (Studi Empiris Pada Auditor di Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta).

2 7 14

SIFAT MACHIAVELLIAN, ORIENTASI ETIS ANTESEDEN PERILAKU ETIS DAN AUDIT JUDGEMENT AUDITOR Sifat Machiavellian, Orientasi Etis Anteseden Perilaku Etis Dan Audit Judgement Auditor (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Ja

0 0 17

PENDAHULUAN Sifat Machiavellian, Orientasi Etis Anteseden Perilaku Etis Dan Audit Judgement Auditor (Studi Pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta).

0 1 8

Pengaruh Badan Pemeriksa Keuangan dalam Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kasus pada Perwakilan BPK di Kalimantan Tengah).

0 0 31

AMKP11. PENGARUH BUDAYA ETIS ORGANISASI DAN ORIENTASI ETIKA TERHADAP SENSITIVITAS ETIKA

0 0 24

LPSE Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Harga Penawaran

0 1 1